Shacy, Riva dan Leo sudah berada disebuah resto, mereka bertiga memilih meja dibagian belakang yang dekat dengan pintu keluar.
"Sha, lo sehat? Ga salah lo pesen sebanyak ini?"
Riva bertanya pada Shacy yang sedang menikmati pesanannya berupa beberapa desert yang sudah pasti bercita rasa manis itu, padahal sebelum ini Shacy tidak begitu menyukai makanan manis.
"Udah biarin aja Beb, daripada dia galau lagi kaya tadi."
"Iya sih, tapi kan dia gak suka makanan yang manis-manis gitu Beb, kalo perutnya sampe buncit pasti aku yang bakal disalahin Beb."
"Gak akan, biarin dia seneng dulu, sekarang kamu juga makan ya, keburu malem ini."
Sambil memperhatikan Shacy yang tengah menghabiskan piring kedua dari dessert yang sudah dipesannya tadi, Rivapun mulai menyantap Strawberry Shortcake-nya yang terlihat menggiurkan.
"Gimana Sha, enak gak kuenya?" Leo bertanya pada Shacy yang masih saja anteng dengan Cake-nya, terlihat tidak peduli dengan keadaan sekitarnya.
"Enak banget kuenya, thank's banget ya udah traktir gue, lo sama Riva gue doain moga cepet nikah deh, Aamiin.."
Sambil menyantap kuenya yang terakhir, Shacy berucap demikian dengan wajah bahagia, terlihat sekali kue-kue itu mampu mengalihkan rasa galaunya walaupun hanya sebentar.
"Bisa aja lo, tapi makasih ya doanya, moga lo sama Rion baikan lagi deh."
"Dion Beb, bukan Rion tau." Riva memberitahu Leo sembari mencubit lengannya karna gemas kekasihnya itu selalu salah menyebutkan nama Dion.
"Kok dicubut sih Beb?" Leo mengusap lengannya yang sempat menjadi sasaran kuku Riva, sedangkan Riva hanya menampilkan cengirannya tanpa dosa.
Namun Shacy terlihat murung kembali saat nama kekasihnya disebut, membuat mood gadis itu seketika anjlok kembali.
Resto yang menjadi tempat nongkrong mereka malam ini terlihat ramai, hampir sebagian pengunjungnya adalah anak muda.
Saat Riva tengah mengedarkan pandangannya, mata gadis itu menangkap sosok yang terlihat familiar berada tak jauh dari meja mereka bertiga, namun sosok itu terlihat membelakangi mereka, tengah duduk bersama seorang perempuan.
"Beb. coba liat kearah meja ketiga yang ada disana deh, itu si Dion cowoknya Shacy."
Riva berbisik pada Leo yang langsung melihat kearah yang ditunjuk Riva tadi, baru pertama kali Leo melihat sosok lelaki yang menjadi kekasih dari sahabat pacarnya itu.
Tapi mengapa lelaki itu terlihat sedang bersama perempuan lain disaat kekasihnya sedang galau seperti malam ini? Apakah lelaki itu selingkuh? Batin Leo bertanya-tanya.
"Cowok yang lagi sama cewe itu Beb? Kok bukannya sama Shacy, malah sama cewek lain, pake pegangan tangan segala lagi, aku samperin ya Beb."
Saat Leo akan beranjak dari kursinya, Riva dengan cepat menahannya dan menyuruh kekasihnya itu untuk duduk kembali, agar Shacy tidak curiga pada mereka berdua.
"Kenapa Yo? Udah mau pulang? Kok buru-buru sih, gue masih betah nih, Riva aja makannya belum habis tuh." Shacy melihat kearah Leo dan Riva yang langsung terdiam.
"Eh, enggak kok Sha, tadi gue mau ke toilet bentar, tapi Riva katanya gak mau ditinggal."
Riva terlihat menarik nafasnya perlahan, untung saja kekasihnya memberikan alasan yang masuk akal.
"Oh gitu, santai kali Va, cuma ditinggal ke toilet doang mah selow aja kali." Shacy menyeruput iced cappucinno-nya dengan perlahan.
"Iya deh Sha, gimana sekarang perasaan lo? Udah enakan? Lo sampe ngabisin tiga piring kalo lo lupa, jangan salahin gue kalo nanti perut lo jadi buncit."
Shacy tertawa mendengar keluhan Riva, sedangkan Leo masih memperhatikan meja yang ditempati Dion.
"Dasar brengsek! Ceweknya galau malah jalan sama yang lain, kalo gak liat tempat udah habis lo sama gue." Tanpa sadar Leo berbicara dengan suara yang mampu didengar Shacy dan juga Riva yang langsung menginjak kakinya yang berada dibawah meja.
"Aaaww.. Kok diinjek sih Beb, sakit banget nih." Leo meringis merasakan kakinya yang sakit karna baru saja diinjak oleh Riva.
Belum sempat Riva memarahi Leo, Shacy sudah lebih dulu bersuara.
"Emangnya siapa yang brengsek Yo?"
Shacy meminta jawaban pada Leo dan juga Riva yang seperti tengah menyembunyikan sesuatu yang tidak diketahui gadis itu.
"Eh, eng-enggak kok Sha, ta-tadi Leo cuma asal nyeletuk doang, makanya gue injek deh kakinya biar dia gak asal ngomong lagi, iya kan Beb?"
Leo langsung meng-iyakan ucapan Riva, agar kakinya selamat dari injakan maut kekasihnya lagi seperti tadi.
"Ya udah, pulang yuk, gue udah ngantuk nih." Shacy menyampirkan tasnya dan langsung berdiri diikuti Riva dan Leo yang berjalan dibelakangnya.
Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang merekam Dion dan perempuan yang masih terlihat asyik bercengkrama itu tanpa memedulikan sekitarnya.
"Rekaman ini pasti bikin bos seneng."
Lelaki itu terlihat tersenyum misterius sebelum akhirnya meninggalkan tempat itu dengan rekaman yang akan ia kirim pada bosnya.