Chereads / It's Not Goodbye / Chapter 13 - Riva and Leo

Chapter 13 - Riva and Leo

Shacy sedang menginap dirumah Riva, gadis itu tengah malas pulang kerumahnya karna moodnya sedang buruk sejak kejadian perempuan misterius yang keluar dari ruangan kekasihnya tempo hari.

"Sha, udah dong jangan ngelamunin si Dion mulu, kesambet tau rasa lo."

Shacy yang sedang membubuhkan masker diwajahnya itu langsung menghentikan kegiatannya dan mendelik kearah Riva yang tengah membongkar isi lemarinya, mengeluarkan hampir seluruh isinya, entah apa yang dicari perempuan itu.

"Apaan sih Va, gue gak ngelamun ya, mendingan lo bantuin gue olesin ini masker ke muka gue, daripada lo sibuk ngacak-ngacak isi lemari lo kayak gitu."

"Pake aja sendiri, gue lagi nyari baju tidur gue yang gambar koala tau, gue lupa naro deh kayaknya."

"Udah tua baju lo masih gambar koala, yang bener aja lo, Va?"

"Heh, sembarangan lo, gue gak tua ya, lagian koala itu binatang lucu tau."

Riva melotot kearah Shacy dengan kedua tangan pada pinggangnya, tak lupa rol rambut yang menggulung rambut bagian depan gadis itu, udah mirip ibu kost-an aja nih si Riva.

"Inget umur Va, adek lo aja yang masih kecil sukanya simba, masa elo yang udah setuir itu malah suka koala sih, kebalik tau Va. Hahaha.."

"Terserah gue dong Sha, adek gue mah emang tomboy makanya suka simba, tapi kalo simba choco crunch sih gue juga suka."

Tok...

Tok..

Tok...

"NON, ADA DEN LEO DIBAWAH, BIBI SURUH KE ATAS AJA YAAA..."

Riva dan Shacy langsung terdiam setelah mendengar suara nyaring Bi Turmi yang merupakan asisten rumah tangga dirumah Riva.

"Va, lo bilang lo gak ada jadwal ngedate sama si Leo, kok dia kesini sih??"

"Mana gue tau Sha, kalo tau dia mau kesini sih gue gak akan kucel kaya sekarang. Duh gimana dong Sha??"

Riva sibuk mondar-mandir didepan lemari yang semula ia keluarkan separuh isinya, sedangkan Shacy masih rebahan dengan masker pada wajahnya.

"Pokoknya lo ga boleh kemana-mana Va, lo harus temenin gue malem ini, titik."

Shacy bangun dari rebahannya dan langsung menarik-narik tangan Riva agar tidak pergi menemui Leo.

"Ih apaan sih Sha, jangan tarik-tarik tangan gue dong, lo kira lagi main tarik tambang apa!?"

Shacy semakin mengeratkan pegangan tangannya pada lengan Riva, sedangkan Riva sendiri sudah merasa risih karna kelakuan Shacy.

Tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu, membuat dua gadis itu langsung panik dan mulai mencari tempat untuk sembunyi.

"Beb, aku masuk ya."

Saat pintu mulai terbuka, terdengar teriakan kencang Riva, membuat yang mendengarnya langsung menutup kedua telinganya.

"JANGAN MASUK, TUNGGU AJA DILUAR BEB, KAMAR AKU LAGI BERANTAKAN INI.."

Tapi Leo sudah terlanjur berada didalam kamar Riva, membuat dua gadis itu akhirnya pasrah dan keluar dari tempat persembunyiannya.

"Ngapain? Main petak umpet? Eh ada lo juga Sha."

Dua gadis itu hanya menampilkan cengirannya seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Leo, jangan ajak jalan Riva keluar ya, dirumah aja deh, gue gak mau ditinggal sendirian pokoknya."

Shacy mengapit lengan Riva seolah takut ditinggalkan, membuat Leo yang melihatnya langsung tertawa.

"Apaan sih Sha, makanya cari pacar sana biar ga gangguin gue mulu."

"Lo kan temen gue Va, masa lo tega sih sama gue."

"Bukannya Shacy udah punya cowok ya? Siapa tuh namanya, Dio? Gio? Nio? Duh, gue lupa lagi namanya."

Leo terlihat tengah berpikir sembari melihat kearah langit-langit kamar Riva, sedangkan Shacy sudah terlihat murung kembali.

"Ssstt.. Beb, jangan tanyain soal cowonya si Shacy dulu dong, dia lagi galau tau, tuh liat mukanya langsung asem banget gitu.."

Shacy langsung berjalan kearah kasur Riva dan mulai duduk disana, sembari memeluk boneka koala besar milik Riva, terlihat jelas kegalauannya.

"Eh, sorry Sha, gue gak tau soalnya, hehe.."

Shacy hanya mengangguk saja dengan pandangan kosong, sudah persis seperti ayam yang kehilangan induknya.

"Santai kali, gue juga gak apa-apa kok, si Riva aja yang suka lebay."

"Ya udah, gimana kalo malem ini kita bertiga makan diresto deket tempat kuliah kita dulu beb, gue yang traktir. Gimana, mau gak?"

Riva melihat kearah Shacy yang langsung berdiri diatas kasurnya sembari berjingkrak-jingkrak layaknya anak kecil.

"Yeeaaay.. Ayo.. Ayo.. Gue mau, tapi gue bebas kan makan apa aja disana?"

Riva terlihat mengelus dadanya melihat sikap Shacy yang diluar dugaannya, Riva kira gadis itu akan tetap tenggelam dalam kegalauannya, tapi ternyata sebaliknya.

"Boleh, tapi lo jangan galau lagi habis ini oke?"

"Siap bos, ya udah kalo gitu lo berdua tunggu dibawah deh, gue mau cuci muka dulu."

Shacy langsung ngibrit kearah toilet yang berada diujung kamar Riva setelah sebelumnya bersikap layaknya pemilik kamar, padahal kan Shacy hanya menumpang, dasar Shacy!

"Tuh anak, untung temen, kalo musuh udah gue tenggelamin tuh di rawa-rawa dari kemaren.."

Leo menyentil kening Riva yang masih terlihat bersungut-sungut.

"Udah, maklumin aja, cewe galau emang kadang sikapnya absurd banget.."

"Aww.. Sakit tau beb, tapi aku engga gitu lho beb."

"Ya udah ganti baju sana, aku tunggu dibawah ya, aku kasih waktu sepuluh menit, kalo telat aku tinggal."

Leo langsung meninggalkan Riva yang sudah panik kesana kemari mencari baju dan sepatu yang akan ia kenakan.

"SEPULUH MENIT GAK BISA GAMBAR ALIS DONG, BEEEB.."