Chereads / It's Not Goodbye / Chapter 4 - Broken Again

Chapter 4 - Broken Again

Sebagai seorang sekretaris bos, aku dituntut untuk selalu mengerjakan semua yang menjadi tugasku dengan cekatan, seperti saat ini, bosku yang baik hati itu akan mengadakan pertemuan dengan kliennya disebuah resto yang terletak tidak terlalu jauh dengan kantorku, dan saat ini aku tengah disibukkan dengan kegiatan mengecek barang apa saja yang perlu kubawa untuk keperluan meeting kali ini.

"Sudah siap Sha? Ayo berangkat."

Tentu saja aku terkejut mendengar suara bosku yang tiba-tiba saja sudah berdiri dibelakangku dengan setelan rapinya seperti biasanya.

"Ya ampun, bapak bikin saya kaget aja, untung saya gak punya riwayat penyakit jantung pak."

Tentu saja aku merasa kaget dengan kehadiran Pak Alex---bosku yang tiba-tiba sudah berada dibelakangku tanpa aku mendengar suara pintu dibuka saat beliau keluar dari ruangannya.

"Makanya jangan banyak ngelamun Sha, kesambet tau rasa kamu."

"Ih bapak, kalo ngomong jangan sembarangan pak, yang penakut disini kan bapak, bukan saya."

"Jangan begitu dong Sha, ayo berangkat sekarang, saya jadi merinding ini gara-gara kamu."

"Kok bapak nyalahin saya? Kan bapak yang mulai duluan."

Aku mengikuti bosku yang sudah lebih dulu berjalan didepanku dengan langkah lebarnya, aku mengikuti dengan langkah pelan karna heels yang kupakai hari ini menghambat laju kakiku.

Tidak butuh waktu lama mobil yang membawa kami akhirnya sampai didepan resto tempat meeting kami siang ini, jujur saja perutku sudah mengadakan konser karna sejak pagi tadi aku tidak sempat menyantap apapun, hanya teh manis hangat yang sempat mengisi kekosongan perutku.

"Ayo Sha, klien kita sudah menunggu."

Kami menghampiri meja yang terletak dipojok ruangan, terlihat seorang pria sudah menempati meja itu.

"Selamat siang Pak Saga."

Deg! Tiba-tiba saja alarm didalam kepalaku seolah berbunyi kencang saat mendengar sebuah nama yang baru saja disebutkan bosku.

"Pak Saga? Gue gak salah denger kan? Kok gue mendadak gak enak perasaan ya." Aku membatin dengan pandangan yang tertuju pada ujung heelsku.

"Sha, ngapain kamu masih berdiri disana, ayo duduk."

"Ah, iya maaf bos."

Dengan gerakan cepat aku duduk disebelah bosku, entah mengapa aku enggan sekali melihat kearah klien kami hari ini sehingga aku lebih memilih menyibukan diri dengan berkas-berkas yang kubawa.

"Baiklah, kalau begitu mari kita mulai saja Pak Saga--"

"Santai saja Pak Alex, bagaimana kalau kita makan siang terlebih dahulu, urusan kerja sama kita bisa menyusul."

"Ah, Pak Saga ini bisa saja, kalau begitu ayo pesan makanannya."

Jujur saja leherku sudah terasa kaku karna sedari tadi aku menunduk tanpa mau menoleh pada klien didepanku, bukan bermaksud tak sopan, namun aku tidak mempunyai keberanian menatap klien kami satu ini setelah mendengar nama yang disebutkan bosku tadi.

"Semoga saja bukan dia." Batinku.

Suaranya sama persis dengan seseorang yang sudah mati-matian kulenyapkan dari ingatanku, seseorang yang berasal dari masa lalu, yang tidak ingin kuingat lagi.

"Sha, kamu sakit? Muka kamu pucet banget lho."

Tanpa sengaja setelah mendengar suara bosku, mataku tidak sengaja menatap kedalam mata tajam bak elang yang tengah menatapku dengan intens, dan yang kutakutkan akhirnya benar-benar terjadi.

Seperti disambar petir disiang bolong, tiba-tiba saja sekelebat kejadian dimasa lalu seolah terputar kembali dalam otakku dengan cepat, hatiku mendadak sesak setelah kejadian demi kejadian kelam itu begitu memenuhi pikiranku saat ini. Aku harus segera pergi dari sini karna aku tau ini tidak akan berakhir baik.

"Pak, sa-saya ijin ke toilet ya. sebentar doang kok." Dengan gerakan cepat aku beranjak meninggalkan meja terkutuk itu, aku tidak mempedulikan bosku yang tengah kebingungan dengan tingkahku.

Setelah memasuki salah satu bilik toilet, aku menangis, tidak tahu kenapa rasanya sesak melihat "dia" yang terlihat baik-baik saja setelah kejadian kelam itu sementara aku sampai detik ini masih berusaha menata hatiku yang pernah hancur karna ulahnya.

Yah, pria yang menjadi klien kami hari ini adalah Sagara, mantan kekasihku yang sudah berhasil menghancurkan hatiku beberapa tahun yang lalu.