Shacy terlihat sedang menyantap makan siangnya ditemani Riva dan Galih, tak lupa diselingi obrolan ringan seperti biasanya.
"Sha, lo kemarin pulang bareng Dion?"
Shacy menghentikan kegiatannya yang baru saja ingin menyuapkan makanannya kearah mulutnya saat tiba-tiba Riva bertanya padanya.
"Gue kemarin pulang bareng Galih, Dion gak bisa anter gue pulang soalnya doi harus jemput nyokapnya."
Shacy kembali meneruskan kegiatannya menghabiskan makanannya dengan perlahan. Galih yang pertama kali menghabiskan makanannya langsung menyeruput es jeruknya hingga tandas tak bersisa.
"Tapi kok gue liat si Dion kemarin diresto sama cewe, gue kira sama lo."
Shacy langsung terdiam mendengar penuturan Riva tentang Dion.
"Dion bohongin gue? Atau si Riva yang salah liat ya?" Batinnya.
"Masa sih? Lo salah liat kali Va."
"Mata gue masih normal ya, jelas-jelas gue liat si Dion makan bareng sama cewe di resto yang sama tempat gue makan kemarin bareng Leo."
"Coba lo tanya langsung si Dion deh, biar kita tau Riva atau Dion yang bohongin lo." Galih mencoba memberi saran pada Shacy yang terlihat masih mengerutkan dahinya.
"Oke deh, nanti gue coba tanya sama dia."
"Oh iya, untung gue sempet ambil foto mereka, untungnya mereka duduk ga jauh dari tempat gue sama Leo kemarin, coba lo liat deh siapa tau lo kenal sama itu cewe." Riva menyodorkan handphonenya pada Shacy juga Galih dengan layar yang menampilkan potret Dion dengan seorang perempuan yang tidak ia kenali.
"Kok gue mendadak sakit kepala ya?" Shacy memijit kedua pelipisnya seraya memejamkan kedua matanya, tiba-tiba saja pusing menyerang otaknya setelah ia melihat bukti nyata sang kekasih yang sudah membohonginya kemarin.
"Udah Sha, jangan terlalu dipikirin, mending kalian habisin dulu makanannya, dan pesen gue cuma satu Sha, cowo bukan cuma dia aja, gue duluan ya." Galih akhirnya meninggalkan Shacy dan Riva.
"Maafin gue ya Sha, gue gak bermaksud bikin lo jadi pusing kayak gitu." Riva terlihat merasa bersalah.
"Santai kali Va, justru gue mau bilang makasih sama lo, karna lo gue jadi tau kelakuan Dion kayak gimana dibelakang gue."
"Lo kan temen gue, makanya gue gak mau kalo Dion mainin lo kayak gitu, lo jangan sedih gitu dong Sha, si Dion gak seganteng itu buat lo galauin tau gak."
"Sans Va, bohong kalo gue bilang gue baik-baik aja, tapi gue mau pura-pura gak tau kelakuan Dion dibelakang gue, gue masih pengen tau sejauh mana kelakuan dia dibelakang gue."
"Oke kalo itu mau lo, gue bakal dukung lo, lo tenang aja, kalo si Dion berani macem2 sama lo, gue yang bakal jadi orang pertama yang kasih pelajaran buat tuh cowok!" Riva terlihat sangat bersemangat, tak ayal kelakuan temanku satu itu membuatku sedikit terhibur.
"Ya udah, buruan habisin makanan lo, bentar lagi masuk nih."
"Gue udah selesai, lo aja yang habisin makanan lo."
Riva dengan gerakan cepat menghabiskan makanan dipiringnya dalam waktu singkat, sehingga sebelum jam masuk kantor kami sudah kembali.