Happy reading!
Rizky menaiki mobilnya dan mulai melaju menuju rumah Sierra. Ia berencana mengajak Sierra untuk makan malam bersama. Karena sebenarnya Rizky masih khawatir dengan keadaan Sierra.
Selang beberapa menit, Rizky sudah sampai di rumah Sierra. Rizky pun langsung menekan bel rumah Sierra.
"Den Rizky mau nyari non Sierra ya?" tanya Bi Imah begitu membukakan pintu untuk Rizky.
"Iya bi, Sierranya ada?" tanya Rizky.
"Non Sierra keluar dari tadi sore den," jawab Bi Imah membuat Rizky mengernyit bingung.
"Keluar? Kemana bi?" tanya Rizky.
"Haduh bibi juga gak tau den. Pokoknya sama temennya gitu," jawab Bi Imah.
"Ya udah makasih ya bi," ucap Rizky dan berjalan kembali masuk ke dalam mobilnya.
Rizky pun segera menelpon Sierra.
The number your calling-
"Kok nomornya Sierra gak aktif sih," ucap Rizky yang sekarang sudah sangat khawatir dengan keadaan Sierra.
"Tapi Sierra pergi sama siapa ya? Temennya?" tanya Rizky pada dirinya sendiri. Tak mau menunggu lama, Rizky mencoba menelpon Aruka, kembaran Sierra.
"Hallo."
"Hallo, ada apa Ky?"
"Lo punya nomor temennya Sierra gak?"
"Temen?"
"Iya temen satu mejanya Sierra."
"Oh iya aku ada nomornya Luna, aku kirim ke kamu ya."
"Thanks Ka."
Tut tut tut.
Rizky memutuskan panggilannya dengan Aruka. Dan tak lama kemudian Aruka mengirim sebuah nomor ke Rizky.
Rizky pun segera menelpon Luna.
"Hallo."
"Hallo, ini siapa ya?"
"Gue Rizky."
"Rizky? Rizky siapa?"
"Pacarnya Sierra. Gue mau nanya, Sierra lagi sama lo gak?"
"What?!! Pacar? Seriusan lo? Anjir."
"Sierra lagi sama lo gak?"
"Enggak tuh, seharian ini dia sama sekali gak hubungin gue."
"Oke thanks."
"Eh bentar, emang Sierra gak ada di rumah?"
"Gak ada, katanya dia pergi sama temennya. Gue kira dia pergi sama lo."
"Kenapa gak coba lo telpon Sierra?"
"Udah tapi hpnya gak aktif."
"Ya udah ntar gue coba nanya juga ke temen-temen yang lain."
"Thanks ya, ntar kabarin gue."
Tut tut tut.
Rizky mengacak rambutnya frustasi. Ia tak tau lagi harus mencari Sierra kemana.
"Lo kemana sih Ra."
--
Keesokan harinya, Rizky masih belum mendapat kabar dari Sierra. Bahkan hari ini ia sampai bolos sekolah. Rizky berencana menemui manager Sierra.
Tiba-tiba ada sebuah panggilan masuk dari Gerald.
"Hallo Ky, lo kemana kagak sekolah?"
"Gue lagi nyari Sierra Ger, ijinin gue ya hari ini."
"Oke, tapi kebetulan banget."
"Kebetulan apaan Ger?"
"Leo juga hari ini kagak berangkat."
"Thanks infonya Ger."
Tut tut tut.
Setelah mendengar hal itu, Rizky langsung memutuskan panggilan dengan Gerald. Rizky tengah mencoba agar bisa melacak keberadaan Leo saat ini. Untungnya Rizky pernah belajar tentang IT.
Setelah mengetahui keberadaan Leo, mobil Rizky segera melaju dengan kecepatan tinggi. Entah mengapa Rizky sangat yakin bahwa Leo ada hubungannya dengan hilangnya Sierra.
Selang beberapa menit Rizky sampai di sebuah rumah yang terlihat sudah sangat tua dan tak berpenghuni. Karena perasaannya tidak enak, ia sudah menelpon polisi untuk berjaga-jaga jika terjadi sesuatu.
Rizky berjalan mengendap-endap memasuki rumah tersebut. Ia masuk ke semua ruangan yang ada di rumah tersebut. Tinggal ruangan di lantai atas yang belum ia masuki.
Rizky menaiki tangga kayu tersebut dengan hati-hati. Sebisa mungkin agar tak mengeluarkan suara. Ia bersiap untuk membuka pintu ruangan tersebut.
Dan benar saja, saat ia membuka pintu tersebut. Terlihat ada Sierra yang tengah diikat dan juga Leo. Tanpa pikir panjang Rizky langsung memukul Leo tanpa ampun. Ia seolah-olah melampiaskan segala emosinya.
Sementara Leo masih terkejut dengan kedatangan Rizky yang tiba-tiba.
"Sialan lo, bangsat!" teriak Rizky marah.
Tiba-tiba datang beberapa anak buah Leo dan mengeroyok Rizky. Rizky bagai orang yang kesetanan langsung meninju mereka semua. Tak memberikan mereka kesempatan untuk melukainya sedikit pun.
Tak lama kemudian terdengar suara sirine mobil polisi membuat Leo dan anak buahnya ketakutan dan melarikan diri. Namun berhasil ditahan oleh para polisi.
Rizky segera melepas ikatan di tangan dan kaki Sierra. Keadaan Sierra saat ini bisa dikatakan jauh dari kata baik-baik saja. Bahkan Sierra saat ini tengah pingsan dan banyak lebam di tubuhnya.
Rizky langsung membawa Sierra menuju rumah sakit.
-di rumah sakit-
"Gimana keadaan Sierra dok?" tanya Rizky begitu dokter keluar dari ruang IGD.
"Pasien saat ini masih belum sadar, tapi tidak ada luka yang serius. Kami akan segera memindahkan ke ruang rawat inap."
"Terima kasih dok."
Rizky bergegas menuju kamar Sierra setelah dipindahkan.
cklek.
Pemandangan yang ia lihat pertama kali adalah Sierra yang masih memejamkan mata. Rizky berjalan mendekati Sierra, ia mengelus rambut Sierra lembut.
"Cepet sadar ya Ra."
To be continued...