Chereads / Unhappy Without U / Chapter 14 - Bagian 14

Chapter 14 - Bagian 14

Happy reading!

Brakkk

"Siapa yang nyuruh lo hah?!" tanya Rizky kepada Leo yang saat ini ada di kantor polisi. Rizky sampai memukul meja saking emosinya.

"Kenapa? Lo marah karena cewek lo udah gue sentuh?" tanya Leo yang memancing emosi Rizky.

Rizky mengepalkan tangannya marah, ia menahan diri agar tidak menghabisi Leo saat ini juga. Rizky mendengus kasar dan berjalan pergi. Ia harus segera kembali ke rumah sakit.

Rizky mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia berharap saat sampai di rumah sakit, Sierra sudah sadar.

Selang beberapa menit kemudian, Rizky sudah sampai di rumah sakit. Tentu saja ia langsung bergegas menuju ruang rawat inap Sierra.

Cklek

Rizky tersenyum lega saat melihat Sierra sudah sadar dan sepertinya Sierra tidak menyadari kedatangan Rizky.

"Ra," panggil Rizky membuat Sierra tersadar dari lamunannya.

"Gimana? Lo butuh sesuatu?" tanya Rizky hati-hati.

Sierra menjawab pertanyaan Rizky hanya dengan gelengan kepala, Rizky menghela napas sejenak.

"Maafin gue ya," ucap Rizky membuat Sierra mengalihkan pandangannya dari Rizky.

"Gue telpon temen lo biar ke sini," ucap Rizky.

Rizky mengambil handphone miliknya dan bersiap menelpon Luna. Namun, tiba-tiba tangan Rizky ditahan oleh Sierra.

"Gak usah," ucap Sierra lirih sembari menggelengkan kepalanya pelan.

Rizky pun menurut, ia menyimpan kembali handphonenya.

"Ya udah sekarang lo istirahat aja," ucap Rizky mengelus kepala Sierra lembut.

Sierra pun menurut dan memejamkan matanya, mencoba untuk tidur. Sementara Rizky menatap Sierra iba, ia menganggap bahwa semua ini adalah karena salahnya.

Rizky menghela napas sejenak dan beralih duduk di sofa, ia juga ingin beristirahat sejenak. Tak butuh waktu lama untuk Rizky bisa tertidur. Sierra yang belum tertidur menatap Rizky. Ia bisa melihat bahwa Rizky sangat kelelahan.

Sierra kembali merutuki dirinya sendiri atas semua yang terjadi. Ia benar-benar menyesal karena tidak mendengarkan perkataan Rizky.

Pukul 15.50

Rizky sudah terbangun dari tidurnya, ia melihat bahwa Sierra masih tertidur pulas. Rizky memutuskan untuk pulang sebentar untuk membersihkan dirinya.

Saat Rizky sudah masuk ke dalam mobil, tiba-tiba ada panggilan masuk dari Luna.

"Halo."

"Halo Ky? Gimana? Sierra udah ketemu?"

"Iya udah."

"Terus Sierra baik-baik aja kan? Gak kenapa-kenapa?"

Rizky berpikir sejenak sebelum menjawab pertanyaan dari Luna. Sierra sendiri melarangnya untuk tidak memberitahu Luna.

"Iya Sierra baik-baik aja, lo gak usah khawatir."

"Syukurlah kalo gitu, makasi ya Ky."

"Iya."

Tut tut tut.

Rizky mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan normal menuju rumahnya. Tak butuh waktu lama, ia sudah sampai di rumahnya.

"Rizky! Kamu hari ini bolos lagi ya?!" ucap Maira, yang tak lain adalah ibu Rizky.

"Eh maaf bun tadi Iky ada urusan mendadak penting banget," ucap Rizky mengelak dengan wajah memelas.

"Alasan aja kamu, untung ayah kamu masih tugas di luar kota," ucap Maira kesal dengan tingkah anaknya itu.

"Maafin Iky ya bun. Soalnya kasihan pacar Iky masuk rumah sakit tapi gak ada yang nemenin," ucap Rizky dengan nada iba. Membuat wajah marah dari Maira menghilang.

"Pacar? Siapa pacar kamu? Emang kamu udah punya pacar?" tanya Maira beruntun.

Aduh mampus keceplosan gue, ucap Rizky dalam hati.

"Hehe iya," jawab Rizky dan meringis kecil.

"Bagus ya kamu punya pacar gak pernah dibawa ke rumah, gak ngenalin ke bunda," ucap Maira dengan penuh kesabarannya yang hampir habis.

"Iya bun nanti Iky kenalin kok," ucap Rizky cepat.

"Kamu cepetan mandi sana, pasti setelah mandi kamu mau ke rumah sakit lagi kan?" tebak Maira.

"Iya dong bun," ucap Rizky.

"Ya udah bunda mau ikut."

"Hah? Bunda mau ikut ke rumah sakit gitu?" tanya Rizky tak percaya.

"Iya, bunda mau jenguk pacar kamu," jawab Maira.

"Ya udah bun Iky mandi dulu."

Rizky segera masuk ke kamarnya dan bergegas mandi. Setelah Rizky menyelesaikan mandi kilatnya itu, ia segera turun ke bawah dan menemui Maira.

"Ayo bun," ucap Rizky semangat.

"Loh kamu udah mandi?" tanya Maira heran.

"Udah bun, orang Iky udah wangi gini."

"Ya udah ayo bunda juga udah nyiapin parsel buah."

Rizky dan Maira masuk ke dalam mobil. Rizky pun mulai melajukan mobilnya dengan kecepatan normal. Ia tak berani ngebut bersama Maira. Bisa-bisa ntar kena semprot.

Selang beberapa menit, mereka sudah sampai di rumah sakit. Rizky langsung berjalan menuju kamar Sierra.

Cklek.

Terlihat di sana Sierra sedang disuapi oleh suster. Namun kemudian suster tersebut membereskan makanan Sierra dan berjalan keluar.

Sierra melihat kedatangan Rizky dengan Maira pun terlihat bingung.

"Ra gimana keadaan lo?"

To be continued...