Bram tidak menyangka, Farisha akan melakukan itu. Hatinya kini terbakar cemburu melihat mereka berdua berciuman. Sementara Usman, masih menahan kekagetannya. Ia masih belum percaya, dirinya mendapatkan ciuman pertamanya dari wanita paling cantik yang pernah ditemui.
"Tidak ... kalian tidak mungkin melakukan ini, kan? Kenapa? Kenapa begini? Ya Tuhan ... aku hanya ingin bersama denganmu, Farisha. Tapi aku tidak perduli, walau sakit! Walau ini terasa pahit untukku! Aku akan tetap bertahan demi keutuhan cinta kita. Biarlah aku rela asalkan engkau bahagia."
Farisha melepaskan ciumannya dengan Usman. Wanita itu tersenyum menyeringai, yakin kalau pria itu akan segera pergi. Karena dengan cara ini, ia harap bisa terlepas dari Bram ataupun pria-pria lainnya. Maka ia sekarang sudah punya solusi untuk mengusir para lelaki yang mengejarnya.