Rasa lelah Usman dan Farisha yang harus mereka hadapi. Para tamu undangan telah pergi dari hotel di mana keduanya melaksanakan pernikahan itu. Yang jelas, satu-satunya tamu yang tidak tahu diri adalah si Bram. Pria tinggi dan lumayan tampan itu masih setia mendampi di samping Usman.
"Usman, kenapa si kera itu masih ada di sini? Apa kamu menyewa kera itu untuk menghibur kita? Apakah dia akan menari seperti sarimin ke pasar itu?" tanya Farisha di tengah kepenatan yang melanda.
"Heh, kenapa kamu menganggap aku sebagai monyet? Kamu salah, Sayang. Aku memang akan menghibur kamu di manapun berada. Aku akan ada untuk kamu seorang," ujar Bram yang mulai bakatnya menggoda. Ia mendekati wanita yang sudah lama ia sukai itu.
"Farisha, kamu pasti lelah setelah berdiri lama. Karena semua tamu sudah pergi, kamu lebih baik ke kamar untuk beristirahat. Ajak suami kamu untuk istirahat bersama, Nak!" perintah Azhari tersenyum ke arah kedua mempelai itu.