Usman membuka matanya perlahan, melihat ke atas, eternit yang berwarna putih. Semalam ia tidak tahu entah melakukan apa dengan Farisha. Ia menengok ke samping, melihat seorang wanita terlelap di sampingnya tanpa sehelai benangpun. Tentu hal yang ia lihat adalah bukit kembar milik sang istri. Ia kaget dan mundur ke samping.
"Aduh, kenapa aku bisa seperti ini?" Usman lalu turun dari tempat tidur, melirik ke arah wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya.
Yang pemuda itu lakukan dengan sang istri adalah semata-mata karena untuk membantu sang istri. Ia juga tidak tahu betul, sampai jam berapa mereka melakukan itu. Semalam ia mengingat kalau Farisha memukul kepalanya. Dan karena rasa lelah dan mengantuk, ia sampai tidak sadarkan diri. Setelah itu, ia tidak ingat lagi, apa yang terjadi selanjutnya. Mungkin sudah terlelap atau mungkin melakukan hal lain yang diluar kendali.