Chereads / Black Dark / Chapter 21 - Agnimaya Disekap

Chapter 21 - Agnimaya Disekap

Agnimaya perlahan membuka matanya. Kepalanya pening. Ia menyipitkan mata, menyesuaikan dengan cahaya lampu yang begitu menyilaukan. Kepala Agnimaya terasa memanas. Lampu besar tepat berada di atas kepalanya. Hanya berjarak beberapa senti.

Tangan dan kakinya terikat di kursi. Mulutnya disumpal kain. Ia mencoba berteriak, tapi yang keluar hanya gumaman-gumaman tak jelas.

Air mata Agnimaya berderai. Ia merasa tidak pernah berbuat jahat pada seseorang, tapi kenapa ia malah mengalami hal semacam ini.

Bruak!!

Prakk!

Bugh!!

Terdengar keributan dari arah luar. Agnimaya waspada. Ia berusaha membuka ikatan pada tangan dan kakinya, tapi hasilnya nihil. Itu malah membuat tangan dan kakinya terluka oleh goresan tambang yang mengikatnya.

'Ya Tuhan! Selamatkan aku!' batinnya.

Beberapa saat kemudian, samar-samar ia melihat bayang mendekat. Agnimaya menyipitkan matanya untuk mempertajam penglihatan. Dilihatnya pemuda yang selama ini menjadi tempat ia bersandar. Rafael.

Rafael terseok-seok berjalan menghampiri Agnimaya. Kakinya terluka. Tangannya mencengkeram lengan kiri. Darah keluar dari sela-sela jemarinya.

Tangisan Agnimaya semakin menjadi. Kenapa malah Rafael yang lebih dulu menyelamatkannya? Ia berharap jika itu adalah adiknya, Arjuna. Namun, itu tak lagi penting. Ia hanya ingin segera keluar dari tempat ini.

Pertama, Rafael membuka kain yang menyumpal mulut Agnimaya. Selanjutnya, ia melepaskan ikatan tangan dan kaki Agnimaya. Rafael adalah orang yang paling berjasa dalam hidup Agnimaya. Pemuda itu juga yang selama ini membantu Agnimaya mendapatkan pekerjaan.

Kini, Rafael membantu Agnimaya berdiri. Ditangkupnya pipi pucat Agnimaya dengan tangan yang bersimbah darah.

Mata Agnimaya berkaca-kaca, tak tega melihat wajah Rafael yang babak belur dengan tubuh penuh luka sayatan.

"Nimay, kau ... tak apa?" ucap Rafael, terbata. Sesekali ia menggertakkan giginya, menahan segala rasa sakit yang menyayat tubuhnya.

Agnimaya hanya mengangguk. Detik berikutnya ia memeluk erat Rafael.

"Kenapa? Kenapa, Bang El? Kenapa hanya kau yang berada di sisiku saat aku terluka? Kenapa hanya kau yang selalu menyelamatkanku ... huhuhu?" Agnimaya berucap di sela isak tangisnya.

Rafael merengkuh tubuh mungil Agnimaya, melupakan segala rasa sakitnya.

'Karena aku membutuhkan sesuatu darimu, Imay. Sesuatu yang akan membuat adikku damai di alam sana.'

Rafael semakin erat merengkuh Agnimaya yang masih menangis sesenggukan. Pandangannya mulai mengabur akibat pukulan di kepalanya tadi.

Agnimaya menangis tergugu di pelukan Rafael. Dalam samar ia melihat sosok bayangan mendekat. Sosok itu menyembunyikan sesuatu dari balik jaketnya. Benda yang berkilau.

Bersambung ....