Di dapur yang bernuansa monokrom dengan furnitur simpel tapi serbaguna, Gea sedang memasak sup ayam untuk Leon. Dia berada di rumah kekasihnya itu karena sang kekasih sedang sakit dan tidak ada asisten rumah tangga atau kerabat yang datang untuk merawatnya. Ya, meski hanya demam dan flu, dia tetap lemas dan membutuhkan perhatian.
"Gea," panggil Leon.
Gea menoleh menatap Leon yang berjalan lamban ke arahnya. "Kenapa kamu ke sini? Lebih baik kamu tunggu di kamar atau ruangan lain. Sebentar lagi makan siang akan segera siap."
"Hem .. tapi aku ingin menemanimu masak," ucap Leon kemudian memeluk Gea dari belakang, menyandarkan dagu ke pundaknya. "Aku senang kamu di sini. Melihat mu sedang masak, aku merasa seperti punya istri."
"Oh ... Itu salahmu sendiri tidak segera memiliki istri. Jika kamu punya istri, maka kamu akan melihatnya setiap hari dan masak di dapur ini, tentunya masak untuk kamu," sahut Gea bernada menyindir.