Setelah selesai makan malam, Leon mengajak Gea bersantai di teras paviliun sambil menatap langit yang menikmati segarnya udara malam. Pria itu duduk di sisi kiri istrinya yang menyandarkan kepala pada pundaknya.
"Gea," panggil Leon.
"Hmm," sahut Gea.
"Maafkan aku ... Aku sudah membuatmu terluka. Aku pikir kamu sudah melupakan kejadian hari itu karena kita sudah menikah, tapi ternyata kamu masih terus teringat, bahkan sampai tidak ingin kusentuh lagi karena ingatan tentang hari itu," ucap Leon dengan menekuk wajahnya. "Aku mencoba memahami perasaan mu, mungkin aku memang menjijikan ... Aku sudah menodai cinta kita," lanjutnya.
"Sebenarnya aku sama kotor seperti kamu, tapi ini berbeda ... Ini adalah tentang penghianatan di depan mata. Aku sudah memaafkan mu, tapi entah kenapa rasanya sangat sulit menyingkirkan bayangan itu," sahut Gea dengan lesu. Ah, ternyata dia belum luluh juga.