Saat waktu menunjukkan pukul satu siang, Alexa dan Melvin sudah berada di kantor polisi untuk menemui Siska. Mereka sedang duduk kursi kayu tepatnya di ruang besuk, menunggu Siska yang sedang dijemput oleh petugas penjara.
"Perasaanku tidak enak," gumam Alexa yang terlihat fresh dalam balutan terusan dress berwarna dengan lengan tertutup, membiarkan rambutnya tergerai begitu saja lalu memakai make up tipis dan tas branded kecil berwarna gold.
"Jangan khawatir, Jika dia menyerang itu akan membuatnya dihukum semakin berat," seru Melvin yang tampak santai dalam balutan celana jeans hitam dipadu dengan kemeja abu-abu.
Alexa menghela napas panjang. "Aku hanya merasa dia bukan pelakunya, dan kasihan karena dia harus dipenjara. Aku tidak akan merasa heran jika dia akan marah padaku karena siapapun pasti akan kesal jika tidak bersalah namun dihukum."
"Kamu peduli padanya?" Melvin tersenyum tipis sambil melirik Alexa.