Di dalam kamar bernuansa putih, Melvin dan Alexa duduk di atas ranjang dengan saling menatap, saling memasangkan plester ke area kissmark akibat ulah mereka sendiri.
"Kenapa?" tanya Alexa dengan tersenyum menatap Melvin yang terdiam menatapinya dengan aneh.
"Kamu keterlaluan," jawab Melvin dengan tatapan horornya.
"Aku hanya ingin kita berlaku adil."
"Dan ini tidak adil." Melvin tampak bersungut-sungut. "Semalam aku hanya memberikan kiss mark di area lehermu, dan sekarang kamu memberikan banyak sekali di area pipiku. Pasti ibu akan melirikku dengan aneh."
"Apa kamu akan marah?" tanya Alexa dengan menaikkan alisnya.
"Entahlah," jawab Melvin kemudian bersandar pada tumpukan bantal, lalu memalingkan wajahnya.
Alexa malah terkekeh geli melihat Melvin yang manyun dan enggan bersikap manis bahkan malas menatapnya. Dia pun menyentuh pipi suaminya itu, lalu membuat wajah mereka berhadapan, kemudian menciumi pipinya.
Melvin hanya dia dengan mata yang malas melirik Alexa.