Di dalam ruangan recovery yang bernuansa biru keputihan, Gea sudah sadarkan diri. Dia berbaring dengan posisi agak menyamping, memalingkan wajahnya dari Leon yang duduk di kursi sisi kanan ranjang.
"Sebaiknya kamu pergi karena aku tidak ingin melihat wajahmu lagi!" seru Gea. Mengingat bagaimana Lion telah menghianati cinta nya dengan berselingkuh, membuatnya muak dan tidak ingin melihat wajahnya lagi.
"Gea, Aku tahu aku salah dan mungkin tidak pantas mendapat maaf darimu. Tapi, Aku harap kamu beri aku kesempatan untuk menebus semuanya dengan membuatmu bahagia bersama anak kita," sahut Leon dengan menekuk wajahnya.
"Dia bukan anakmu!"
Leon tersenyum simpul. "Bagaimana kamu bisa mengatakan bahwa dia bukan anakku?" tanyanya.
"Karena dia memang bukan anakmu. Kamu tahu aku bukan gadis yang baik dan biasa tidur dengan pria lain. Jadi, anak itu bukan anakmu," jawab Gea dengan kesal namun terasa sakit di hatinya saat menutupi semua ini dari Leon.
"Benarkah?"