Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 27 - DIRAYU TANGTANG!

Chapter 27 - DIRAYU TANGTANG!

Meskipun tidak memakai filter kamera, hasil foto Gu Tingwei dan Tangtang tetap terlihat begitu bagus.

Yu Jiaojiao sangat puas dengan hasilnya. Ia melihat foto itu terus-menerus dan tidak bisa mengalihkan pandangannya.

Tangtang melihat Mo Heng sudah selesai mengambil foto. Ia lantas melepaskan tangan Gu Tingwei dan dengan penasaran lari menuju Kakaknya, ingin melihat ponsel itu.

Sambil tersenyum, Mo Heng membungkukan badannya dan memperlihatkan foto yang ia ambil kepada Tangtang.

"Eh?" Tangtang memiringkan kepalanya, tangan kecilnya mengambil ponsel Mo Heng. Melihat di dalam benda itu ada gambarnya, ia pun menunjuk-nunjuk sambil berkata kepada Mo Heng, "Tangtang."

Mo Heng sudah beberapa jam tidak melihat Tangtang dan ia sudah sangat merindukan gadis kecil itu. Dengan penuh kasih sayang, ia mengelus wajah halus Tangtang. "Betul, itu kamu."

Tangtang mengembalikan ponsel lalu memeluk leher Mo Heng dan menggoyangkannya, "Kakak, foto…"

Mo Heng kira Tangtang narsis, ingin dipotret lagi. Ia pun membuka kamera ponselnya dan mengarahkan ke Tangtang. Di luar dugaan, peri kecil itu justru mengarahkan ponsel Mo Heng menghadap mereka berdua. Tangtang menganggukkan kepalanya dengan puas. "Foto!" 

Mo Heng merasa dirinya telah dirayu oleh Tangtang!

Kalau tidak, kenapa hati Mo Heng sekarang berbunga-bunga seperti makan gula, begitu manis!

Awalnya, Mo Heng masih merasa repot kalau harus mengurus seekor putri duyung. Hal itu tidak masuk akal! Tapi sekarang…

'Nice choice!' batin Mo Heng.

Mo Heng mengangkat Tangtang di lengannya dan mengambil beberapa mereka berdua.

Melihat kemesraan kakak-beradik ini, Gu Tingwei yang berdiri di samping merasa sedikit lesu.

Yu Jiaojiao pun demikian. Saat melihat hubungan Mo Heng dan Tangtang yang mesra, ia sangat iri. Ia pun mencoba untuk mengajak Gu Tingwei foto bersama, "Weiwei, kita berdua belum pernah foto bersama…"

Gu Tingwei tidak menanggapi. Ia hanya berkata, "Ma, kirimkan foto yang tadi kepadaku."

Yu Jiaojiao menjawab, "Hmm? Oh, oke."

Yu Jiaojiao dengan lesu membuka galerinya dan mengirimkan foto itu kepada Gu Tingwei. Setelah itu, ia melihat anaknya itu mengeluarkan ponsel dan tanpa ragu mengganti wallpapernya yang hitam dengan fotonya bersama Tangtang.

Yu Jiaojiao sedikit sedih karena Gu Tingwei belum pernah memakai fotonya sebagai wallpaper.

'Hmm, sudahlah! Setidaknya Gu Tingwei sudah mengambil langkah pertama. Aku seharusnya tidak boleh meminta lebih,' batin Yu Jiaojiao.

Terima kasih atas kemunculan Tangtang! Gadis itu bagaikan sinar kehidupan bagi Yu Jiaojiao. 

Yu Jiaojiao mengeluarkan black card-nya lalu berkata, "Anakku, ajak Tangtang makan makanan yang enak! Gesek sesukamu!"

Gu Tingwei melirikan Yu Jiaojiao. "Ma, di sini hanya ada kantin. Kartumu tidak bisa digunakan." Anak itu lalu mengambil kartu kantin dari tasnya, "Pakai punyaku saja."

Tindakan dramatis Yu Jiaojiao yang gagal itu membuatnya canggung. Diam-diam, ia menyimpan kembali black card-nya.

Mo Heng dengan segan meminta bantu kepada Gu Tingwei, "Tingwei, aku kurang cocok muncul di kantin. Bisa minta tolong kamu bawa Tangtang dan mengambilkan apa yang ingin dia makan lalu membawanya kembali ke sini dengan makanannya?"

Gu Tingwei menganggukkan kepalanya dengan mantap seperti orang dewasa. "Tentu saja bisa."

Yu Jiaojiao segera menambahkan, "Biar aku bantu."

Namun, Gu Tingwei menolak, "Ma, kamu yakin tidak akan ada yang mengenalimu?"

Karena ada Mo Heng, Yu Jiaojiao pun tidak mau kalah. Ia segera mengelus rambutnya dan berdeham, "Ehem, popularitas Mamamu masih lumayan."

Akhirnya Gu Tingwei pun menyapa Tangtang, "Tangtang, ayo kita pergi!"

Mo Heng menurunkan Tangtang. "Tangtang boleh mengambil makan sebanyak yang kamu bisa makan. Boleh mengambil yang kamu suka, tapi tidak boleh membuang-buang makanan. Mengerti?"

Tangtang menganggukkan kepalanya kemudian pergi menarik tangan Gu Tingwei.

Gu Tingwei merasa senang karena sekarang Tangtang kembali lagi kepadanya. Tidak ada yang akan merebut putri duyung kecil itu darinya!

Rasa lesu yang muncul di dalam hati Gu Tingwei mulai memudar. Ia menggandeng tangan Tangtang yang halus dan membawanya menuju kantin.