Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 30 - APA MASIH SEMPAT MENGANDUNG ANAK KEDUA?

Chapter 30 - APA MASIH SEMPAT MENGANDUNG ANAK KEDUA?

Gu Tingwei menjelaskan kepada Mo Heng tanpa ekspresi, "Aku bilang sayur bisa membuat dia tumbuh tinggi dan sehat. Maka, Tangtang bilang dia mau makan itu bersamaku."

Mendengar perkataan Gu Tingwei, Tangtang sangat terkejut. 'Tidak, aku tidak bilang begitu! Kenapa dia ngomong sembarangan!'

Namun Mo Heng tidak merasa kecewa, dengan senang dan puas ia meremas pipi Tangtang yang halus. Kemudian, ia pun memberikan sebuah ciuman di dahi gadis kecil itu dan memuji, "Tangtang, kamu luar biasa sekali!"

Tangtang hanya bisa terdiam.

Mereka berempat duduk mengelilingi sebuah meja bulat. Tangtang dan Gu Tingwei duduk berhadapan, sedangkan Mo Heng dan Yu Jiaojiao masing-masing duduk di sebelah anak mereka.

Sejak Gu Tingwei bisa memakai sendok, ia tidak pernah sekalipun minta disuapi. Itu membuat orang dewasa di sekitarnya tidak perlu merasa khawatir terkait makan dan gizinya.

Di sisi lain, Tangtang masih belum mahir menggunakan sendok. Saat di rumah, gadis kecil itu sering membuat meja makan jadi kotor dan berantakan. Tapi karena saat ini mereka di luar, Mo Heng memilih untuk menyuapi Tangtang karena merasa kurang baik jika mereka mengotori tempat orang lain.

Yu Jiaojiao melihat Tangtang yang sedang duduk manis sambil menunggu suapan dari Mo Heng ke mulut kecilnya. Dalam lubuk hatinya yang terdalam, ia benar-benar merasa iri melihat hal itu.

Jika ia bukanlah seorang selebriti atau senior Mo Heng, Yu Jiaojiao pasti sudah ingin mengambil ahli tugas itu.

Yu Jiaojiao meletakkan kepala di atas kedua telapak tangannya, sibuk memerhatikan Tangtang. Ia secara refleks membuka tutup mulutnya sesuai dengan gerakan gadis kecil itu, kemudian tersenyum seperti anak kecil.

Gu Tingwei melihat ibunya yang seperti orang bodoh. Ia pun hanya menganggukkan kepalanya karena merasa tidak berdaya, lalu kembali mengkonsumsi makanannya dengan elegan.

Mo Heng berturut-turut menyuapi Tangtang daging. Melihat gadis itu makan dengan lahap, ia pun diam-diam mengambil sayur dan menyuapkan ke mulut kecilnya.

"Aaa…" Tangtang memakannya dalam satu suapan.

Tangtang berpura-pura mengunyah sayuran itu dan menyembunyikan di bawah lidah. Kemudian, gadis kecil itu membuka lebar mulutnya, tangan kecilnya menunjuk daging sebagai isyarat kepada Mo Heng.

"Tangtang, saat makan, makanan harus dikunyah dengan baik baru ditelan ya!" Mo Heng menasehati Tangtang, takut ia tersedak.

Tangtang menganggukkan kepalanya dan mendesak Mo Heng untuk mengambil daging.

Melihat Tangtang makan sayur dengan baik, Mo Heng pun tidak banyak berpikir. Ia bergantian menyuapi Tangtang, sekali daging, sekali sayur...

Gu Tingwei yang duduk di depan Tangtang melihat semua perbuatan gadis itu dengan jelas. Ia menunggu pipi Tangtang mulai mengembung lalu kepada Yu Jiaojiao, "Ma, sikat gigi yang kemarin kamu belikan untukku masih ada?"

Yu Jiaojiao menganggukkan kepalanya. "Tentu masih ada."

Gu Tingwei menjawab, "Kalau begitu, berikan kepada Tangtang saja. Nanti setelah selesai makan aku akan mengajaknya gosok gigi."

Yu Jiaojiao membalas dengan senang, "Oke!"

Gu Tingwei semakin bertingkah seperti seorang Kakak. Ia sudah bisa menjaga Tangtang dengan baik dan teliti.

Tiba-tiba Yu Jiaojiao memikirkan sesuatu, jika sekarang ia dengan Gu Yuanzheng memiliki anak kedua, apa masih sempat?

Kalau bisa melahirkan anak perempuan yang imut seperti Tangtang, pasti lebih bagus lagi! Gu Tingwei juga pasti akan menyayangi adiknya seperti ia sayang kepada Tangtang.

Tangtang yang sedang makan dengan lahap mendengar kata-kata Gu Tingwei, ia membeku di tempat.

Walaupun mulut kecilnya masih bergerak seperti tupai, namun otak Tangtang sebenarnya sudah macet.

'Gosok gigi?'

Setiap hari Mo Heng hanya menggosok giginya sebanyak dua kali, yaitu di pagi hari dan malam sebelum tidur.

'Kenapa sekarang harus gosok gigi?' Tangtang bertanya-tanya dalam hati.

Tangtang semakin menekan sayur yang ada di bawah lidahnya. Jika gosok gigi, sayur yang ia sembunyikan pasti akan ketahuan!

Tangtang melihat Mo Heng dengan sedih, sedangkan Mo Heng melihat Tangtang yang kebingungan.Ia teringat bahwa Tangtang memang kurang suka menggosok gigi, maka ia pun menjelaskan, "Nanti Tangtang 'kan mau tidur siang, gosok gigi dulu sebelum tidur lebih baik untuk kesehatan lho!"

Mo Heng belum pernah memiliki anak. Ia sendiri juga masih sering dianggap sebagai anak besar sehingga masih punya banyak kekurangan saat mengasuh Tangtang.

Untungnya, Gu Tingwei adalah anak yang penuh perhatian dan juga murah hati. Hal itu membuat Mo Heng menjadi sangat tenang saat Tangtang belajar bersama anak itu.