Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 26 - SENYUMAN MANIS YANG TIDAK DAPAT DITAHAN

Chapter 26 - SENYUMAN MANIS YANG TIDAK DAPAT DITAHAN

Guru Zhou berpikir, meskipun pengucapannya masih belum jelas, tapi suara Tangtang terdengar begitu jelas saat memanggil nama "Kakak Tingwei".

'Sungguh sepasang anak yang ditakdirkan sekelas!'

Setelah buang air kecil, Tangtang mulai lelah. Guru Zhou pun melihat jam tangannya. "Kalau begitu, kelas pagi kita cukup sampai di sini!"

Gu Tingwei mengatakan, "Tangtang, Kakak ingin mengajakmu makan enak."

Makanan di kantin lembaga pendidikan ini lumayan enak. Gu Tingwei masih harus tinggal untuk mengikuti kelas sore sehingga ia selalu makan siang di sini.

Tangtang yang tadinya merasa lemas karena kelelahan pun langsung berdiri dari kursi kecilnya saat mendengar ada makanan enak.

Meniru apa yang dilakukan Gu Tingwei, Tangtang menyusun rapi barang-barangnya dan memasukkannya ke dalam tas. Ia kemudian mendorong kursi ke dalam perut mejanya.

Gu Tingwei membantu Tangtang memakai tasnya lalu berpamitan dengan Guru Zhou. "Guru Zhou, kami pergi dulu. Aku akan membawa Tangtang mencari Kakaknya."

Guru Zhou mengayunkan tangannya kepada mereka, "Pergilah! Tuan Mo mungkin ada di ruang istirahat, kalau tidak ketemu, kamu bisa ke resepsionis untuk meminta nomor teleponnya."

Gu Tingwei menganggukkan kepalanya dan dengan membawa Tangtang keluar dari kelas. Sungguh mandiri!

Di dalam ruang istirahat, Mo Heng sedang bekerja dengan laptopnya. Sementara itu, Yu Jiaojiao sedang sibuk berswafoto sambil mencari cahaya yang paling sempurna.

Melihat kelakuan ibunya, dengan wajah pusing Gu Tingwei memanggil, "Ma, kami sudah selesai."

Biasanya, Gu Tingwei tidak pernah didampingi oleh Yu Jiaojiao. Tapi hari ini ibunya itu sengaja datang untuk melihat anak siapa yang akan sekelas dengan Gu Tingwei. Ia khawatir anak itu akan membuat Gu Tingwei marah atau terjadi masalah.

Namun sekarang… Yu Jiaojiao memutuskan untuk menunggu Gu Tingwei selesai kelas hanya untuk melihat apakah anaknya itu bisa bergaul dengan baik bersama Tangtang.

Setelah mendengar Gu Tingwei memanggilnya, Yu Jiaojiao segera menyimpan ponselnya.

Yu Jiaojiao dibuat terkejut saat melihat Gu Tingwei dan Tangtang muncul di hadapannya sambil bergandengan tangan. Ia benar-benar senang sampai tidak bisa mengungkapkan isi hatinya.

Apalagi Gu Tingwei dan Tangtang terlihat sangat serasi. Satu tinggi dan tampan, sedangkan satunya lagi imut dan cantik. Keduanya berdiri berdampingan, sungguh pemandangan yang indah!

Yu Jiaojiao juga melihat ekspresi wajah yang berbeda dari Gu Tingwei. Matanya memancarkan kelembutan dan ketulusan ketika melihat Tangtang. Aura yang ia keluarkan terasa begitu lembut dan ramah. Inilah yang diinginkan Yu Jiaojiao dari anaknya selama ini.

"Aaa... Tangtang sayangku..." seru Yu Jiaojiao. Ia berpikir, Tangtang layaknya peri yang datang entah dari mana. Gadis itu telah berhasil menarik Gu Tingwei dari kesan "anak aneh" yang hanya tahu penelitian dan menjadikannya seperti anak berumur tujuh tahun biasa!

Melihat hal itu, awalnya Yu Jiaojiao sudah ingin berlari dan memeluk kedua anak itu. Tapi ia tiba-tiba berhenti, mengambil ponselnya, lalu berlutut dengan satu lutut. "Kalian berdua jangan bergerak, jangan! Mama ingin mengabadikan pemandangan indah ini!"

Tindakan Yu Jiaojiao yang seperti itu pada masa lalu akan langsung membuat Gu Tingwei berjalan pergi dengan tidak sabar. Namun sekarang…

Gu Tingwei memang masih tidak sabaran, tapi ia tetap berdiri di tempat sambil menggandeng tangan Tangtang. Hanya saja, mulutnya mendesak, "Ma, cepat, Tangtang sudah lapar."

Yu Jiaojiao hampir menangis karena kebahagiaan ini. Jika waktu memperbolehkan, ia benar-benar ingin mengambil ratusan foto Gu Tingwei dan Tangtang.

Mo Heng menutup laptopnya. Sambil tersenyum, ia berjalan menuju Tangtang dan Gu Tingwei. Melihat Yu Jiaojiao sedang mengambil foto, ia pun ikut mengeluarkan ponsel. " Tangtang jangan bergerak! Biarkan Kakak mengambil fotomu."

Tangtang yang tadi masih berdiri dengan wajah bingung karena tidak mengerti tindakan Yu Jiaojiao, akhirnya tersenyum lebar setelah mendengar Mo Heng ingin mengambil fotonya.

Peri kecil yang cantik itu tersenyum, menunjukkan kedua lesung pipinya yang terlihat begitu manis bagaikan madu.

'Sungguh manis sekali, tidak dapat ditahan!'

Karena takut Gu Tingwei marah, Yu Jiaojiao mengambil foto mereka dengan cepat sampai tidak sempat membuka fitur filter kamera.