Chereads / Kakak Cakep Membawaku ke Daratan! / Chapter 25 - GU TINGWEI MERASA MALU

Chapter 25 - GU TINGWEI MERASA MALU

Stamina dan konsentrasi anak kecil masih lemah sehingga mereka mudah lelah, haus, lapar, serta tidak bisa duduk atau berdiri diam untuk waktu yang lama.

Namun, Tangtang berbeda dari anak lainnya, ia sangat baik dan diam. Saat duduk di kursi kecilnya dan belajar bersama Gu Tingwei, Tangtang bahkan menahan pipis sampai akhirnya ia tidak tahan lagi dan mengatakannya.

Gu Tingwei menarik tangan Tangtang dan mengajaknya berdiri. Mereka berjalan menuju ke arah Guru Zhou dan melapor, "Guru Zhou, Tangtang mau buang air kecil."

Bagaimanapun juga, Gu Tingwei adalah laki-laki sehingga tak mungkin menyuruhnya mengantar Tangtang ke toilet.

Guru Zhou yang duduk santai sepanjang kelas berjalan akhirnya menggendong Tangtang. Sambil tersenyum lembut ia berkata, "Ayo kita ke toilet!"

Setelah sampai di toilet, Guru Zhou membuka celana jumpsuit dan celana dalam Tangtang, kemudian mendudukkannya di kloset.

Tangtang ingat kata-kata Kak Mo Heng bahwa anak perempuan tidak boleh buang air kecil sambil berdiri. Ia pun duduk di kloset dengan sangat patuh. Setelah melakukan hal yang sudah ditahan cukup lama, Tangtang pun menghelakan napas lega.

Guru Zhou mengelap pantat Tangtang dan mengangkat celana dalam gadis kecil itu. Tapi sebelum ia sempat memakaikan celana jumpsuitnya, Tangtang sudah lari keluar toilet.

'Anak ini, apa dia lupa masih harus memakai celana jumpsuit?' pikir Guru Zhou.

Gu Tingwei bersandar di dinding, menunggu di luar toilet. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku, sedangkan kakinya menendang-nendang. Ketika mendengar ada suara, Gu Tingwei langsung mengangkat kepalanya dan melihat, Tangtang berlari dengan celana dalam bunganya dan kaki yang telanjang.

Secara refleks, Gu Tingwei melihat kaki pendek Tangtang. Lalu ia menyadari bahwa gadis itu sedang menatapnya dengan mata sebulat anggur. Bulu mata Tantang yang panjang berkedip, tangan kecilnya menunjuk ke arah toilet. "Kakak, pelgi..."

Dalam beberapa saat, Gu Ting tidak bisa menangkap apa yang dimaksud oleh Tangtang. Setelah itu ia berpikir, 'Jangan-jangan Tangtang mengira aku juga ingin Guru Zhou membantunya buang air kecil?'

Apa itu sebabnya Tangtang segera keluar dari toilet setelah buang air kecil, agar Gu Tingwei bisa menggunakannya?

Gu Tingwei merasa malu sekaligus gemas dengan tingkah lucu Tangtang. Wajahnya yang biasanya dingin memerah seketika. 

Guru Zhou yang mengikut Tangtang keluar dari toilet akhirnya bisa melihat raut wajah yang berbeda dari Gu Tingwei. Anak yang terlalu dewasa itu menunjukkan ekspresi malu dan tidak nyaman yang seharusnya dimiliki anak seusianya.

Guru Zhou diam-diam menjauh dari mereka. Ia ingin melihat apa yang akan dilakukan Gu Tingwei. Ia melihat anak itu menyentuh belakang kepalanya sendiri, kemudian berjalan ke depan dan berjongkok di depan Tangtang.

"Terima kasih Tangtang, tapi Kakak adalah laki-laki jadi tidak boleh buang air kecil di toilet perempuan." kata Gu Tingwei kemudian.

"Eh?" Tangtang melihat Gu Tingwei dengan tatapan aneh.

Gadis kecil itu merasa aneh karena ia dan Kakak Mo Heng boleh buang air kecil di dalam satu toilet.

Gu Tingwei lalu memberikan peringatan kepada Tangtang, "Tangtang adalah perempuan, Kakak adalah laki-laki. Jadi, Tangtang juga tidak boleh memperlihatkan badan kamu yang seharusnya ditutupi oleh baju dan celana kepada Kakak. Mengerti?"

Guru Zhou yang bersembunyi di balik pintu toilet rasanya sungguh ingin menangis karena Gu Tingwei sangat dewasa. Namun, ia juga senang ketika mendengar kata-kata itu.

'Gu Tingwei ini sudah bukan Kakak lagi! Dia sudah seperti seorang ayah yang sedang memberikan pendidikan gender pada anak perempuannya!' batin Guru Zhuo.

Setelah mendengar perkataan Gu Tingwei, Tangtang menundukkan kepala dan melihat ke kakinya yang masih telanjang. Ia pun segera merapatkan kedua kakinya, kedua tangannya menutupi wajah. "Tangtang malu."

Sebagai putri duyung, Tangtang sudah biasa berenang di dalam laut dengan ekor telanjang! Tapi ternyata, kaki manusia tidak boleh dilihat oleh orang lain!

Melihat itu, Gu Tingwei juga ikut menutupi matanya dengan tangan.

"Tangtang jangan malu, Kakak sekarang juga tidak bisa melihat!" Gu Tingwei mengatakan itu sambil membalikkan badannya.

Sesaat kemudian, Guru Zhou muncul dari belakang. Ia lantas memakaikan celana jumpsuit Tangtang dan berkata, "Tangtang sudah mengingat kata-kata Kakak? Lain kali, harus pakai celana dulu baru keluar dari toilet ya! Kalau tidak, nanti malu lho!"

Dengan wajah yang merah, Tangtang menganggukkan kepalanya.

"Kalau begitu, ayo Tangtang bilang terima kasih pada Kakak Tingwei."

Tangtang menurunkan tangan kecilnya dan melihat Gu Yingwei. Meskipun ia masih sedikit takut kepada anak laki-laki itu, tapi ia tetap membuka mulutnya dan dengan manis berkata, "Terima kasih, Kakak Tingwei!"