Chereads / Siswi Baru Yang Misterius / Chapter 17 - Terlalu Memalukan

Chapter 17 - Terlalu Memalukan

Seorang gadis muda dengan paras yang sangat cantik sedang sendirian di gang dengan jalanan berbatu dan dinding tertutup lumut. Entah lengan atau bagian betisnya, dia tidak tahu bagian mana yang patah.

Dari sudutnya berdiri, Li Shunan hanya melihat kepala kecil seorang gadis. Kepala itu sekarang menggeleng dengan ringan menanggapi pertanyaannya.

Li Shunan menghela napas, dan tangannya setengah bertumpu pada lututnya. Seumur hidupnya, baru kali ini dia menghabiskan seluruh kesabarannya. Dia bertanya dengan suara pelan, "Lalu mengapa kamu menangis?"

Gadis ini tidak terlihat seperti menangis, tetapi sebenarnya lebih seperti... hampir pingsan?

Ketakutan?

Apa karena kesakitan

Cih, gadis muda ini sungguh merepotkan.

Setelah menunggu selama beberapa saat, Li Shunan akhirnya mendengar suara lembut Jiang Lingzhi.

" Aku tidak menangis, hanya saja bertingkah begitu bodoh."

Li Shunan pun sontak tertegun. Dia sungguh tidak menyangka akan mendapat jawaban seperti itu

Jiang Lingzhi berujar lagi dengan suara pelan, "Aku sangat malu."

"..."

Li Shunan terdiam.

"Bukankah tadi aku bereaksi terlalu berlebihan?"

"..."

Li Shunan masih saja diam.

"Kupikir mereka ingin merampokku."

"..."

"Ahh… sangat memalukan."

"..."

Gadis itu bicara dengan terbata-bata, tetapi kata-katanya masih dapat Li Shunan pahami.

Sekarang gadis ini seperti hampir pingsan, tapi bukan karena takut, juga bukan karena cedera.

Melainkan karena malu?

Li Shunan mengangkat alisnya mendengar alasan yang tidak masuk akal ini. Sudut bibirnya tertarik ke atas menahan senyuman.

Li Shunan tetap diam. Jiang Lingzhi mengangkat kepalanya dan meliriknya. Dia hanya melihat lekukan sekilas bibirnya. Dia tidak mempercayai reaksi Li Shunan. "Apa kamu menertawakanku?"

Gadis itu terlihat benar-benar tidak percaya. Jika Li Shunan berkata iya, gadis ini pasti akan menangis.

Li Shunan mengangkat kelopak matanya dan menatap Jiang Lingzhi tanpa ekspresi, seakan-akan dia tidak tersenyum sama sekali tadi. "Tidak."

Li Shunan memasang raut wajah yang sangat serius. Jiang Lingzhi menghembuskan napas lega dan mempercayainya untuk saat ini.

Sebenarnya dia juga tidak ingin menangis, namun dia hanya merasa...

Malu!

Julukan penipu yang disematkan pada dirinya masih belum bersih, dan barusan dia malah terjatuh dengan keadaan memalukan seperti ini!

Namun, itu bukan hal yang penting lagi.

Bagaimanapun juga, setelah hari ini, mereka berdua tidak akan pernah bertemu lagi. Jiang Lingzhi tidak perlu terlalu memedulikan hal ini!

Li Shunan menatap Jiang Lingzhi dalam diam dan menunggu gadis itu kembali tenang. Awalnya Li Shunan ingin mengulurkan tangan untuk membantunya, namun setelah berpikir sesaat, dia tidak jadi mengulurkan tangannya dan mengangkat dagunya. "Bisakah kamu berdiri sendiri?"

Perlahan-lahan, Jiang Lingzhi akhirnya kembali tenang. Dia mengangguk, lalu memegang tas sekolah di satu tangan dan bertopang pada dinding dengan tangan yang lain, namun dia hampir tidak bisa bangun.

Pergelangan kakinya sebenarnya tidak terlalu sakit. Hanya saja ketika dia tadi terjatuh, lututnya sedikit tergores hingga tertutup tanah bercampur lumut. Rok dan stoking putihnya pun akhirnya kotor.

Dia terlihat berantakan.

Li Shunan menurunkan pandangannya. Dia melihat ujung rok dan betis lembut Jiang Lingzhi, kemudian bergerak menjauh dengan santai. Sudut bibirnya berkedut. "Kamu datang kemari untuk melakukan tipu daya lagi dan pura-pura terjatuh. Pelatihan kelompok penipu kalian sungguh jelek."

Nada suara Li Shunian terdengar sengak, seperti anak yang suka melanggar aturan dan malas-malasan. Anak seperti dia tidak mau repot-repot menahan kata-kata ejekan yang ingin dia katakan, karena takut kalau si lawan bicaranya tidak bisa memahaminya.

Jiang Lingzhi tidak tahu harus berkata apa.

Jiang Lingzhi juga tidak terburu-buru untuk mendebat dan berusaha membela diri. Dia membiarkan laki-laki itu terus menuduhnya melakukan tipu daya, menuduhnya sebagai anggota kelompok penipu, serta tuduhan-tuduhan lainnya.

Saat ini, dia akan menampar wajah laki-laki itu dengan uang 400 yuan!

Jiang Lingzhi mengerucutkan bibirnya dan menatap roknya yang kotor. Karena sudah tak tahan dengan tubuhnya yang kotor ini, dia pun bertanya. "Apa di sini ada air? Aku hanya ingin mencuci tangan."

Li Shunan menggigit rokok di mulutnya, namun tidak menyalakannya. Dia setengah menyipitkan matanya dan menatap Jiang Lingzhi dengan merendahkan. "Anak muda, dari mana ada air di sini? Pulanglah dan cuci di rumahmu sana. Aku akan mengantarmu keluar dari sini."

Li Shunan mengerutkan alisnya, ekspresi khas siswa malas dan ceroboh pada umumnya. Sepertinya kini dia sudah kehilangan kesabaran.