Chereads / Siswi Baru Yang Misterius / Chapter 23 - Kalau Begitu, Maka Saling Kenal

Chapter 23 - Kalau Begitu, Maka Saling Kenal

"Apa kamu tidak kenal aku? Jadi, kalau tidak kenal, kamu tidak bisa membantu membawakan tasku?" Jiang Lingzhi mengerutkan kening dan memikirkannya. "Kalau begitu, berarti kita saling kenal."

Kalimat ini lebih dapat Li Shunan terima. 

"..."

Sudut bibir Li Shunan naik ke atas menahan senyuman.

Baiklah.

Kalau begitu, kita saling kenal

Dia mengangkat tangannya dan mengambil tas sekolah Jiang Lingzhi yang sangat ringan, seolah tidak memiliki berat sama sekali.

Tangan Jiang Lingzhi yang memegang tas sekolah sudah bebas. Akhirnya dia bisa makan dengan nyaman. Dia mengambil sumpit bambu, mengambil bola ikan yang dibungkus hati dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Rasa supnya sangat kuat, dan teksturnya sangat kenyal.

"Hmm, ini enak sekali," puji Jiang Lingzhi dengan suara yang tidak jelas karena sambil mengunyah.

Li Shunan menoleh melihat Jiang Lingzhi. "Belum pernah memakannya, ya?"

Jiang Lingzhi hendak mengangguk dengan pipi menggembung penuh makanan.

Tetapi, dia tidak ingin dirinya terlihat begitu polos, nanti dia malah akan semakin terkesan tidak tahu apa-apa. Setelah menelan bola ikan, dia berkata dengan santainya, "Aku sudah pernah memakannya."

Setelah mengatakannya, Jiang Lingzhi merasa bahwa ucapannya seperti tidak terlalu meyakinkan, jadi dia menambahkan, "Rasanya tidak jauh berbeda dengan yang aku makan terakhir kali."

Dia mengucapkan kalimat ini tanpa ada rasa percaya diri sama sekali.

Sebenarnya Jiang Lingzhi memang tidak pernah makan makanan ini.

Dia tahu bahwa makanan seperti ini tidak sehat, tetapi dia tidak tahan dengan baunya yang begitu enak. Dia hanya ingin memakannya.

Li Shunan menundukkan kepala dan diam-diam tertawa tanpa suara. Dia tentu dapat melihat kalau gadis muda ini belum pernah terlibat dengan dunia luar.

Belum pernah makan permen kapas dan makan oden. Jenis gadis rumahan yang berkelakuan baik. 

Sayangnya, dia memiliki nyali yang sangat besar.

Lampu di jalanan sudah menyala, dan sangat sedikit orang yang lewat. Mereka berjalan berdampingan dengan jarak yang tidak terlalu dekat, dan bayangan tubuh mereka tampak sangat panjang karena efek cahaya.

Jiang Lingzhi tidak bisa lepas dari kecanduan makanan ini. Dia diam-diam mengingat rute tempat ini di dalam hatinya.

Lain kali, dia akan datang ke tempat ini dan tidak akan tersesat lagi.

Jalan pulang terasa tidak terlalu jauh karena ditemani makanan enak. Setelah berbelok di tikungan di depannya, dia sudah dapat melihat bangunan merah yang sangat familiar.

Semua lampu di deretan perumahan kecil gaya modern berwarna merah di area vila Danau Qiyue itu akan menyala di malam hari. Terlihat sangat rapi dan juga indah.

Setelah berjalan sampai sini, dia sudah benar-benar hafal rutenya.

Suara langkah kaki di sebelah Jiang Lingzhi tiba-tiba berhenti dan cangkir kertas di tangannya juga sudah kosong, hanya tersisa sumpit bambu di dalamnya.

Dia memegang cangkir kertas dan melihat ke belakang. Laki-laki itu berdiri dua meter di belakangnya. Gelapnya malam memburamkan garis besar wajahnya, hingga membuatnya tampak seperti gambar yang kabur.

Jiang Lingzhi menoleh melihatnya. "Ada apa?"

"Sudah sampai, atau kamu sungguh ingin aku mengantarmu sampai rumah?" Li Shunan berbicara dengan nada malas sambil berdiri dengan santai di bawah lampu jalan.

Jiang Lingzhi akhirnya bereaksi dan melemparkan cangkir kertas di tangannya ke tempat sampah di sisi jalan, lalu dia berjalan ke arah Li Shunan.

Di bawah penerangan lampu jalan berwarna kekuning-kuningan, gadis itu mengangkat wajahnya. Dia tampak seperti gadis baik-baik serta tidak berbahaya. "Terima kasih banyak untuk hari ini."

Li Shunan mengenakan kemeja putih, dan angin malam mengayunkan kemejanya. Penampilan seluruh tubuhnya terlihat begitu bersih dan menyegarkan. Dia menunduk dan menatap Jiang Lingzhi, lalu bertanya, "Sudah tahu jalannya?"

Jiang Lingzhi mengangguk. "Ya, sudah tahu." 

Li Shunan mengangkat tangannya dan mengembalikan tas Jiang Lingzhi. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi akhirnya dia mengurungkan niatnya. Dia berpikir bahwa dirinya dan gadis ini tidak memiliki hubungan apapun. Jika berulang kali menasehati gadis itu, dia pasti kelihatan agak aneh.

Dia mengeluarkan yogurt dari saku celananya yang ia beli barusan di toko serba ada dan langsung meletakkannya di tangan Jiang Lingzhi.

Dia mengerutkan bibir tipisnya dan terdiam sejenak. Kemudian dia mengangkat setengah kelopak matanya dan mengucapkan dua kata dengan malas, "Sana pergi."

Setelah berbicara, Li Shunan langsung berbalik dan berjalan pergi tanpa menghentikan langkahnya lagi.

Jiang Lingzhi membawa tas sekolah dan sebotol yogurt di tangannya sambil melihat punggung laki-laki itu berjalan menjauh.

Laki-laki itu benar-benar orang yang aneh.

Perokok di usia remaja, sepertinya seorang pemimpin para berandal, dan mengenal begitu banyak remaja yang tidak bermoral. 

Namun, perilakunya menunjukkan bahwa dia adalah orang yang lembut.