Chereads / Idolaku Adalah Jodohku / Chapter 10 - Jepit bintang dari Ayden

Chapter 10 - Jepit bintang dari Ayden

sampai di rumah aku bengong. apa yang dibilang sama Kairu itu benar? 1 hari sudah berlalu. aku bahkan nggak ingat apa apa di tanggal sebelumnya. ini sulit dipercaya. apa aku sambilan kerja aja ya? di rumah begini kalau kepikiran Ayden, malah jadi panik. tapi masa iya itu mimpi. nggak tahu deh! pokoknya cari kerja dulu. aku mengotak atik hp. ini dia! akhirnya aku tertidur. tiba tiba aku bisa duduk di pinggir taman pada malam hari. "eh? taman ini rasanya berbeda. aku belum pernah kesini" gumamku. "hei" panggil seseorang. Ayden?. "Oiri, mau kemana kau?" tanya Ayden. "ak..aku ini dimana?' tanyaku balik. "ini di jalan ansifio. kenapa kok kamu malah bingung haha kaya belum pernah kesini aja" jawab Ayden. aku tak menjawab apa apa. "apa maksudnya belum pernah kesini? justru harusnya aku yang bilang belum pernah kesini" gumamku dalam hati. "hei kok diam? oh ya, kita seumuran kan? aku lahir tahun 2005 loh. sepertinya kau juga" ucap Ayden. "iya..kamu..sehat sehat saja kan?" tanyaku. "iya dong! apa aku terlihat pucat?" jawabnya antusias. "muka mu memang pucat, kamu kedinginan ya?" tanyaku. "ah tapi kehidupan begini udah biasa kok" jawabnya. "Oiri udah makan?" tanya Ayden. "belum" jawabku. "yes! ayoo kita makan bersama. aku ada rekomendasi tempat makan populer loh" ucap Ayden. aku jalan berdua dengan Ayden. "Ayden, kamu pernah bilang, kalau tipe pacarmu itu seperti aku ya?" tanyaku. "iya, tapi sayang sekali ya di tahun ini nggak bisa punya pacar haha yaudah lah. yang nama nya jodoh itu pasti juga bakal ketemu" ucap Ayden tersenyum. aku jadi kasihan melihatnya. setelah sampai di tempat makan nya, aku bertanya pada Ayden. "Ayden, aku hidup melompati hari loh. kukira kemarin tanggal 21 tahun 2021, lalu tiba tiba sudah tanggal 22 loh. aku heran" ucapku di tengah makan. "2021? tapi ini kan tahun 2018" jawab Ayden. aku berhenti makan. mustahil. semuanya nggak masuk akal. "2018??" tanyaku. "iya lah, haha kamu mimpi kali. oh iya, ini aku beli jepit rambut bintang di pinggir stasiun loh. dipkai ya, walaupun kamu nggak suka, hargai aku ya. aku rasa hidupku juga nggak akan lama" ucapnya tersenyum dan memakaikan jepit rambut ke rambut palsuku. "apa maksudmu?? aku suka kok! ini lebih bagus dari yang ku punya. terima kasih ya! kamu nggak boleh ngomong gitu dong! harus semangat" ucapku. "nggak tahu kenapa kerasa banget kalau nanti aku bakal nggak ada" ucap Ayden. lalu aku terbangun sudah jam 8 pagi. wuahh gawatt aku terlambat. segera aku telepon Shu ah. "Shu ahh uwooo omongin ke bu guru ya! kalau aku terlambat soalnya tadi ada halangan" ucapku terburu buru. "terlambat kemana? tapi Oiri, ini kan hari minggu. kita libur sekolah kan" jawab shu ah. "ttanggal 24??" tanyaku. "iyalah, kayanya kamu berhalusinasi deh" ucap Shu ah. "lalu aku aku kemarin ngapain?" tanyaku. "kau kan main kerumahku sampai malam, masa nggak ingat" jawab Shu ah. "mustahil, bagaimana ini bisa terjadi padaku" ucapku. "memang kau kenapa?" tanya Shu ah. "kau benar benar nggak kenal Ayden?!" tanyaku. "nggak lah, kenal darimana aku Oirii aku aja baru tahu setelah kau beritahu kan" jawab Shu ah. benar juga. aku menutup telepon nya. aku mencari jepit bintang itu. tapi nggak ada. aku yakin aku bukan mimpi. tahun 2018? apa setiap aku tertidur aku ke masa lalu? gak. GAK MUNGKIN