Chereads / Idolaku Adalah Jodohku / Chapter 14 - Lee Yeoni si jahat?

Chapter 14 - Lee Yeoni si jahat?

"Amin-ah, ini nggak apa apa kok. yang haris di khawatir in itu dirimu. gimana kamu bisa berurusan sama berandal gila itu? takutnya pas aku nggak ada, aku nggak bisa nolong kamu" ujarku. "hm..dulu memang dia itu musuhku. aku gak bisa cerita. tapi tanganmu bisa buat nulis kan?" tanya nya. "bisa kok, aku bukan tipe orang yang manja. kalau bisa kukerjain sendiri ya dikerjain sendiri" jawabku. "aku terkesan denganmu. jarang sekali ada perempuan kaya kamu. mandiri gitu cantik lagi" ujar Amin. "aku memang cantik, jadi nggak usah diragukan" ucapku. "ah nggak jadi cantik, menyebalkan lagi akhirnya haha. udah yuk masuk toko itu. katanya minta lipgloss" ujar Amin. aku tersenyum. saat aku sedang memilih milih lipgloss, aku melihat Amin dihampiri seorang perempuan cantik. apa itu pacar Amin ya? cantiknya. tapi kok malah Amin gak nyaman ya?. "hei" panggil Amin menepuk kepalaku. aku terkejut. "apa?" tanyaku polos. "sudah?" tanyanya. aku mengangguk. setelah dibayar Amin, kita keluar toko. "Cho Amin, yang tadi cantik itu pacarmu ya?" tanyaku. "siapa? Lee Yeoni?" tanyanya. aku mengangguk. "cie, ketemu pacarnya. seneng pasti. aku aja nggak punya pacar" ujarku. "ih bukan ya! aku nggak suka dia. dia aja yang nempel nempel terus. aku risih" ujar Amin. "ya udah, terserah" ucapku. "kau marah?" tanyanya. "ani[nggak], untuk apa marah?" tanyaku. "jangan khawatir, aku nggak suka padamu kok" ucapku tersenyum. "baru baru ini aku kok agak tertarik sama Kairu ya..besok aku akan bilang" ujarku. Amin diam aja daritadi. "kenapa diam? kau marah?" tanyaku. "ani, untuk apa marah?. jangan khawatir aku nggak suka padamu kok"jawabnya lalu lari. "ya! itu kalimatku. ih dasar menyebalkan, Amin Cho" ucapku mengejarnya. saat mau menangkapnya, ada mobil lewat. aku segera menyelamatkan Amin. "Amin-ah" ujarku sambil menarik tangannya. lalu seketika setelah kutarik posisi Amin jadi dekat denganku, lip tint di bibirku menempel di rompi putih Amin. "aduh gimana nih? mian ya? aku gak sengaja" ucapku tersenyum kecut. "kenapa aku kenal dengan orang menyebalkan seperti kau sih ah" sebal Amin. "mian...ah rumahku disitu. ayo mampir aku akan mencuci nya" ujarku menunjuk rumahku yang ber cat putih dan tingkat 2. "yaudah" jawab Amin. setelah masuk rumah, aku mempersilahkan nya duduk. "nah cepat lepas" ucapku. "ya!! lepas apanya sih? jangan aneh aneh" jawabnya. loh? bagaimana sih orang ini. "lepas rompi nya Aminn, kau mikir apa sih emang. aku bukan orang yang begitu ya, huh" ujarku. "huh menyebalkan" ucap Amin melepas rompinya. "nah sekarang kau mau minum apa?" tanyaku. "apa saja" jawabnya. aku menaruh rompinya ke mesin cuci dan mencucinya sebentar. lalu membawakan jus stroberi. "ini diminum" ucapku sambil duduk dan menaruhnya di meja. "makasih" ujarnya. aku mengangguk. "im Oiri, kau tinggal di rumah sebesar ini sendiri? atau ada saudaramu?" tanya Amin. aku menggeleng. "saudaraku sudah dulu pergi meninggalkan aku. orang tuaku dan adikku di negaraku" jawabku. "ah, mian. aku gak tahu" ucapnya. "gwenchana[gak papa]" jawabku. "kau udah punya pacar?" tanyanya. "mwo?[apa?], aku..sama sekali nggak punya. kenapa tanya begitu?" tanyaku. "oh..ya..nggak apa apa sih, pengen tahu aja. kalau boleh tahu, tipemu kaya gimana?" tanya Amin. "tipeku itu..orang jepang" jawabku. "kenapa orang jepang?" tanyanya. "yang namanya jodoh itu nggak ada yang tahu" jawabku. "ya udah deh. aku pulang ya" ucap Amin. aku mengantarnya sampai depan. "Amin-ah" panggilku. dia menoleh. "hati hati" lanjutku sambil senyum sedikit dan melambaikan tangan. dia berbalik ke depan. kulihat dia sedang sedikit tersenyum. kenapa sih dia?. lalu aku masuk rumah dan mencuci wig ku. di rumah aku bisa tanpa wig dan melakukan apapun. saat berbaring di kasur, ada chat masuk dari Amin.

"hei"

"apa sih? dapat nomorku darimana kamu?"

"Shu ah"

"kenapa chat?"

"ih galak banget. jadi nggak boleh chat nih?"

"bukan gitu juga, kenapa?"

"nggak papa sih"

"nggak jelas deh, kenapa gak chat Yeoni Lee aja?"

"nggak!! nggak mau pokoknya"

"nanti kau suka loh haha"

"jangan harap deh. aku lagi suka sama 1 orang"

"jinjja? siapa??"

"rahasia haha"

"ih yaudah. kasih tahu kalau jadian ya. good luck"

"tahu nggak? marga nya im loh"

"oh? sama denganku dong. haha pasti dia cantik"

"iya sih, yaudah good night ♡"

"iya, maksudnya ♡ apa?"

"eh salah emot astga"

"gwenchana..aku gak ge'er an. tahu kok"

aku akhirnya ketiduran. sampai paginya aku langsung siap siap berangkat dan membawa rompinya Amin. dia selalu datang awal. beda denganku, aku hampir 2/3 kali telat. "nah ini rompimu" ucapku sambil memberikan rompinya. lalu aku duduk dan main ponsel. tiba tiba Amin pura pura mengucek ucek matanya. "kau kenapa? kelilipan?" tanyaku. "duh iya kayanya" jawabnya. "oh~" ucapku lalu main hp lagi. "ihhh dasarr gak peka" gumam Amin dalam hati. lalu saat buka pastagram (semacam instagram) aku mendapati followers baru. EH? BUKANNYA DIA YANG KEMARIN?