aku berangkat sekolah Kairu sudah tidak ada. "im Oiiii, ayoo jajan" ujar Shu ah, sambil memeluk lenganku. "ah tapi..aku harus mencari Kairu, kau tahu dimana?" tanyaku padanya. "aahh, Kairu sudah keluar dari sekolah ini karena harus kembali ke jepang bukan? hee? bukan nya kau dekat dengannya? tapi kau sendiri malah tidak tau? Kairu tidak memberitahu mu?" tanya Shu ah. aku menggeleng pelan. "ah dia jahat sekali. aku jadi kesal sama Leo, dia tak membalas chatku sama sekali. ah lupakan dia" ucap Shu ah. Amin duduk sendirian berarti. aku meliriknya. "Oiri, ayo jajan" pinta Shu ah. "ah sebentar ya, aku menaruh tas dulu" ucapku sambil menaruh tas dan pergi ke kantin. aku membeli susu kotak rasa vanilla caramel. Shu ah juga. "omong omong Oiri, apa kau tidak akan rindu dengan Kairu?" tanya Shu ah membuka obrolan saat kami duduk. "mungkin saja, benar" jawabku lesu. "duh, pasti rasanya berat untukmu" ucap Shu ah. aku hanya diam. "Shu ah, aku dari dulu ingin bertanya ini tapi.." "eh kau tahu nggak? dulu aku pernah kencan buta sama cowok terus ternyataa dia memakai rambut palsu! ah bikin kecewa saja, aku kesal sekali, padahal aku sudah merasa cocok. tapi karenanya, membuatku ingin pergi sejauh jauhnya darinya. asli, kecewa sekali aku. pembohong, penipu" ucap Shu ah memotong pembicaraanku. mendengar itu, aku jadi tidak berani jujur dengan nya. "oh iya, kamu mau bertanya apa?" tanyanya. "ah sudah tidak jadi" jawabku. kenapa kata kata itu seperti ditunjukkan kepadaku. "Oirii, aah kau ada waktu tidak?" tanya Yeoni yang tiba tiba ikut duduk. "aigoo..Oiri, ayo ke kelas" ajak Shu ah. Yeoni menahan tanganku. "iih kok buru buru sih?" tanya Yeoni. "eh katanya Kairu ke jepang kan? selamanya? hehe dia juga udah keluar dari Xz 19? katanya dia ke jepang untuk menemui pacarnya loh hehe" ucap Yeoni. "mwoya?[apa], pacar?" gumamku dalam hati. Shu ah menggebrak meja dengan keras. "ya! hentikan omong kosongmu" bentak Shu ah, lalu dia menarik ku pulang ke kelas. "ah dasar pembuat onar" ucap Shu ah kesal begitu sampai kelas dan duduk. "nggak usah didengarkan kata kata Yeoni itu, Oiri" ucap Shu ah. "gwenchana[gapapa]" jawabku. 2 jam berlalu, aku segera pulang kerumah. aku mencuci 2 rambut palsuku dan menghapus riasan. kemudian ingat, hari ini ada sale potongan 50% rambut palsuu. omo..aku harus kesana. ah tapi rambutku sudah kucuci semua. keluar begini aja nggak papa kali ya? kan nggak ada yang mengenali. aku memakai jaket yang ada tudung nya. dan mengudungkan ke kepalaku, untuk menutupi rambutku yang sulit tumbuh. aku keluar menuju toko. disana itu toko rambut dan kosmetik di lantai bawah. karena iseng, aku menuju ke bawah. wah ada foundation baruu. tapi begitu mau mengambil, tanganku bersentuhan dengan perempuan lain. "ya! ini milikku" ucapnya. "tapi..aku yang mengambil dulu" ucapku. "kau cari masalah huh?!" ucapnya. "ya, ya! ada apa sih Nayun?" ucap perempuan satunya lagi. "wuah, daebak[hebat], ya! uri daemeolli nee?[si botak kita]. sudah lama sekali bukan?" ucap Naera teman SMP dulu. "kau kenal dia Naera?" tanya teman yang bernama Nayun. "aigoo..dia temanku dulu. sangat botak bukan? haha, jinjja..[seriusan], kau tambah jelek? wajahmu juga. kau tak bisa berdandan bukan? makanya salah riasan jadi begitu haha" ucap Naera tertawa. aku hanya diam menahan tangis. aku tidak menyangka akan bertemu dia. "kau jelek sekali" ucap Nayun. "kau benar!" tawa Naera. "ya! kau pindah kemari karena aku mengganggumu? tapi itu benar, karena.." ucap Naera melirik Nayun. "kau sangat jelek! hahaha" ucap Nayun dan Naera diiringi tertawa."kau datang kemari dengan siapa? dengan pacar?" tanya Nayun. Naera menepuk lengan Nayun pelan. "jangan bercanda, dia mana punya pacar" ucap Nayun tertawa. "ya! sampai sekarang kau masih botak? haha. berikan aku nomor ponselmu" ucap Naera sambil menepuk nepuk keras kepalaku. "ya!! hentikan" ucap laki laki yang datang. Naera menghentikan menepuk nepuk kepalaku dengan keras. "siapa kau?" tanya Naera. "gwenchanayo?[kamu tidak apa apa?]" tanya nya. "nee" aku mengangguk. "ya! siapa kau? pacarnya daemeolli?[botak]" tanya Naera. "aah, kau tahu? dia jelek, putuskan saja" ucap Naera. "kau lebih jelek" ucapnya. kemudian dia menarikku keluar toko. "terima kasih" ucapku. "ah nee. tapi.." ucapnya terhenti karena melihat sekantong rambut palsu yang kubeli. aku melihatnya. "andwae![jangan], kumohon rahasiakan ini" ucapku. "mwo?" tanya nya bingung. "tapi pakailah ini. dengan ini kau bisa pulang dengan aman" ucapnya memakai kan aku topi. aigo...dia baik sekali padaku.