Chereads / Idolaku Adalah Jodohku / Chapter 22 - apa ini??..

Chapter 22 - apa ini??..

saat sadar, aku tidak tahu ada dimana. rumah siapa ini?. "kacang, sudah sadar?" tanya Sebin membawakanku minum. "ah..sudah. rumahmu..besar sekali ya? kamu tinggal sendiri?" tanyaku. "ya begitu deh. ini minum dulu, jangan kebanyakan ngomong dulu" ucap Sebin. aku meminumnya. lalu aku memperhatikan nya. dia ikut tiduran di sebelahku. aku menaruh minumannya ke meja dekat kasur. "hei..sebelumnya..aku berterima kasih sudah menyelamatkanku" ujarku. "iya nggak apa apa. ah iya, aku ingin menanyakan sesuatu yang dari dulu ingin aku tanyakan padamu" ucapnya. "apa itu?" tanyaku. "jika kamu...ada yang menyukaimu, lalu dia menyatakan perasaan, kau mau terima?" tanyanya. "ah itu..aku..tidak tahu. aku akan terima dia jika kata hatiku bilang terima" jawabku. "aku..masih menunggu Kairu. memang kenapa?" sambungku. "aku..ah tidak. bolehkah aku menyukaimu??" tanyanya. aku diam seketika. "boleh saja. menyukai tidak harus mencintai bukan? boleh saja. kalau sampai kau mencintai aku..aku tidak tahu harus berbuat apa" ucapku. "apa? menyukai itu ya mencintai dasar, kacang" ucapnya sebal. "hm..apa..yang kamu sukai dariku? aku ini..biasa saja. cantik karena rambut palsuku. aku berterima kasih dengan rambut palsuku" ucapku. "cantik ya tetap cantik. sekalipun nggak pakai rambut juga cantik kok. aku..menyukaimu karena..kau itu cantik, lalu apalagi kalau bukan cantik" ucapnya. "lalu bagaimana kalau aku ini bukan orang yang baik, kau masih mau mencintaiku?" tanyaku. "mwo? tentu saja kau bukan orang yang begitu dasar aneh" jawabnya. "aku nggak bertanggung jawab loh kalau kamu malah mencintaiku, aku..jujur tidak tahu mau berbuat apa" ujarku. "apa yang kamu inginkan?" tanyanya. "apa ya? yang kuinginkan..bertemu Kairu" jawabku. aku tiduran sambil memandang atap kamar ini. "kalau kau terima aku jadi pacarmu, aku akan temukan kau dengan Kairu" ucapnya. "musunsoriya..?[apa maksudmu?], percuma saja bukan? kau tetap pacarku, aku tidak bisa pacaran lagi dengan Kairu, karena aku..sudah sah menjadi pacarmu" ucapku. "duh~, lalu mau bertemu Kairu untuk apa? kukira sekedar bertemu saja" ucapnya. "ukh aku mau bertemu Kairu karena mau menikahinya lahh uhh" ucapku sebal dalam hati. "akh lupakan saja" ujarku. "aku menyukaimu, tolong pikirkan ini. kalau kita pacaran, aku ingin sekali memanggilmu..Sarang[cinta]" ucapnya. "kalau aku mau pacaran denganmu, tapi aku tidak mencintaimu bagaimana?" tanyaku. "ya jangan begitu dasar" ujarnya. "panggil aku sesuka hatimu saja" ucapku. aku beranjak dari tempat tidur. "Sarang..mau kemana?" tanyanya. "toilet, kenapa?" jawabku. "eh..ya..ya sudah sana" ucapnya. "hei aku nggak tahu dimana toiletnya, rumahmu besar sekali" ujarku. "di lantai 3, sebelah perpustakaan pribadi" jawabnya. aku segera naik ke lantai 3 dan masuk toilet. besar sekali rumahnya. aku mengeluarkan hp dari kantong. loh? ini sudah jam 8 malam? dari kamar sama sekali tidak terlihat. hm..apa aku pulang saja ya?. aku tidak berniat ke toilet sih. hanya penasaran dengan rumahnya. sesampainya dikamar.. "se..sedang apa kamu?" tanyaku yang melihat Sebin senyum senyum sendiri. "eh..nggak apa apa. cepat sekali dari toiletnya" ucapnya. "aku pulang ya" pamitku. dia menahan tanganku. "Sarang..jangan pulang" ucapnya. "kalau aku nggak pulang, aku tidur dimana?" tanyaku. "dirumahku saja dulu" jawabnya. "tidak bisa. mencurigakan loh" ucapku. "aku..hanya ingin melihatmu..im Sarang" ucapnya menarikku ke pelukan nya. aku..tidak tahu ingin jawab apa. "Sebin-ah, aku tidak menjawab ini sekarang. tapi aku harus pulang. seragamku ada di rumah soalnya" ucapku. "baiklah..kalaupun kau belum menjawab itu..tidak ada salahnya kan jika aku perhatian padamu Sarang?" ucap Sebin tersenyum memakaikan jaketnya. "hm..ya sudah kalau itu mau mu, aku pulang ya" pamitku. aku pulang dengan langkah yang lumayan gontai. apa aku terima saja Sebin ya? ukhh apaan sih. nggak boleh, Oiri. cintamu itu kan..untuk Kairu saja. tapi kalau aku tidak menerimanya, aku nggak akan ketemu Kairu. itu sih percuma saja. lagian..aku tidak sepenuhnya mencintai Sebin. percuma kalau aku paksakan, namun tidak sesuai harapan. jatuhnya malah dia yang terluka. aku harus berdiskusi dengan Shu ah besok.