"ya? kenapa Eunha?" tanyaku. "kau punya foto Sebin?" tanyanya. "ada kok, ini orangnya" ucapku memperlihatkan fotonya ke Eunha. "sekarang kirim ke aku, aku akan membantumu bersama So Goeun" ucap Eunha. aku mengirimnya ke hp Eunha. ya sudahlah..aku menurut saja. aku pulang kerumah. "Sebin, sedang apa?" tanyaku dalam telepon sambil duduk di pinggiran kasur. "sibuk, ada apa?" jawabnya. "oh..sibuk lagi ya? kau ngapain?" tanyaku. "aku ini sibuk! kau telpon cuma mau ngomong ini? aku banyak urusan" jawabnya. "baiklah..kalau begitu-"
tuut tuut (panggilan terputus)
"halo? oh? paketnya sudah sampai? ahaha tumben malam sekali..haha tidak masalah kok. posisinya dimana sekarang? saya bakal jemput. oh baik, segera kesana" ucapku mematikan telepon dari kurir paket kosmetik yang aku beli kemarin. aku mengambil jaket dan pergi kesana. saat di pertigaan aku..melihat Sebin sama perempuan. siapa ya? ku samperin tidak ya?. katanya sibuk. kok malah keluar sama cewe sih. ah jangan disamperin, mending ku foto saja mereka berdua. setelah kufoto aku ditelepon kurir lagi. "ya? halo? oh? dititipkan ke orang berambut coklat, poninya model miring, laki laki, mirip orang jepang, tidak terlalu tinggi, memakai jaket hitam? oh iya maaf saya kelamaan karena halangan, terima kasih" ucapku mematikan telepon dan lari ke arah lurus. mana ya? poni miring..seperti orang jepang.. haih~ harusnya Eunha benar, kuputusin aja ya? eh tempat ini kan..tempat aku dan Sebin jadian..tepat di jembatan ini. aku jongkok menangis, aku rindu Kairu..aku mau Kairu segera menemuiku. "permisi..kamu benar-"... "EH?!!" Ucapku bersamaan dengan Kairu barengan. baru saja kuomongin, orang nya muncul. "Oiri? kau menangis? siapa yang membuatmu menangis" ucap Kairu berjongkok di depanku dan mengelap air mataku dengan tangan nya. aku tidak menyangka akan bertemu Kairu di jembatan ini. "Kairu?..ini benar benar kau?" tanyaku memegang megang pipinya. "benar lah, kau pikir aku siapa? hantu? lagian malah aku tadi yang takut kau hantu. soalnya menangis di jembatan malam malam begini. mana rambutnya panjang banget. kau ganti rambut palsu?" tanyanya. "iya..aku suka yang ini. kukira kau nggak akan balik kesini menemuiku" ucapku. "nggak lah, aku datang kesini..karena mau bertemu kamu" ucapnya tersenyum. Kairu ternyata selalu menungguku. aku malah pacaran sama Sebin. aku merasa sangat sangat bersalah. "ku dengar, kau sudah punya pacar ya?" tanyanya. "tahu darimana?" tanyaku. "menebak dong, Kairu jenius" ucapnya. aku sedikit tertawa tapi wajahku masih menggambarkan kesedihan yang mendalam. "iya..tapi aku mau putuskan saja. aku terpaksa melakukan itu. tadi kulihat dia juga jalan bersama orang lain, padahal katanya sibuk" jawabku. "oh..karena itulah kau menangis begini? hah dasar, harus diberi pelajaran" ujar Kairu. "Oiri?" panggil Sebin. "hei siapa kau berani berduaan dengan pacarku?" ucap Sebin ke Kairu kasar. "aku? haha aku calon pacarnya, kenapa? berani berani nya kau melukainya" ucap Kairu. "ya! Sebin! jangan sesekali menyentuhnya, tidak akan kumaafkan kau. aku..ingin sudahi hubungan kita. jujur, aku terpaksa. aku tidak mencintaimu" ujarku. "lihat dia, kau membuatnya menangis, kau sudah melukai nya, pantaskah kau menjadi pacarnya? karena kau sudah membuatnya terluka, aku tidak akan memaafkan mu sedikit pun" ujar Kairu tegas. "ayo Oiri, kita pergi" ucap Kairu menggandeng tanganku dan pergi dari sana. "tanganmu dingin, Oiri" ucapnya memasukan tanganku yang digandeng nya ke saku kantong jaketnya. aku tersenyum. "arigatou..[terima kasih]" ujarku. "ngomong ngomong, kau pesan paket kosmetik dari jepang untuk apa?" tanyanya. "aku mau jadi model brand kosmetik. aku mau minta tolong sama kamu" jawabku. "ya..bagus sih, minta tolong apa?" tanyanya.