Chereads / Idolaku Adalah Jodohku / Chapter 6 - ketahuan sudah

Chapter 6 - ketahuan sudah

"tapi ternyata dia perhatian juga ya.ternyata berguna juga aku tadi pura pura bersin" ujar Kairu setelah aku pergi. "hei" seseorang menepuk pundakku. aku berbalik. "kak kau ini, masih baik aku nggak jantungan. kenapa lama?" ucapku sambil melipat tangan. "KAKAK?!" Kairu hampir teriak lalu dia menutup mulutnya. ternyata dia membuntutiku sejak tadi. "ah itu ada kendala" jawabnya. tak ada jawaban. "he hei ayo cepat jalan" ucap kak Saemi. kami berdua jalan dengan keheningan di malam hari. sesekali terdengar suara jangkrik. "ada apa denganmu?" tanya kak Saemi. aku hanya berdehem. "hei kalau kakakmu bertanya jawab dong" ucap kak Saemi

TIIIN TIIIINNNN (SUARA KLAKSON MOBIL)

"kak awas!" teriakku dan aku ingin menyelamatkan nya. namun, takdir berkata lain. aku...kehilangan kakak satu satunya yang selalu mendukungku. suara tangisan memecah di keheningan malam itu. "kak..bangun kumohon. maafkan aku" tangisku sambil menggoyah goyahkan tubuh kak Saemi. "Saemi sajangnim?! sajangnim bangunn" teriak Kairu menghampiri aku dan kak Saemi. "darimana kamu tahu nama kakakku?" tanyaku masih diiringi tangisanku. "eh? duh gawatt kenapa aku pakai manggil sih. Oiri kan nggak tahu siapa aku sebenarnya" gumam Kairu dalam hati. "ah itu...ayo kita bawa kerumah sakit sekarang"ucap Kairu. aku sebenarnya masih bingung. kenapa aku dikelilingi persoalan kayak gini. aku hanya menunggu ambulans datang 3 menit lagi, karena kebetulan jaraknya lumayan dekat. Kairu menghampiriku yang duduk di pinggir trotoar. "he..hei...sabar ya" ucap Kairu menenangkan ku. dia menepuk nepuk pundakku agar aku berhenti menangis. "makasih ya" jawabku. lalu setelah itu, aku segera pulang kerumah sendiri. mulai hari ini...pasti apa apa aku harus sendiri. tanpa kakak lagi. entahlah apa aku kuat begini. lalu aku masih menangis semalaman sampai nggak tidur. tahu tahu sudah jam 6 pagi. air mataku terus terusan mengalir walaupun aku sudah berusaha tenang. apa aku ambil cuti 2-3 hari ya?. aku belum siap dengan ini. tiba tiba hp ku berbunyi. langsung ku angkat. "halo kak" "kak? hei ini Shu Ah, dasar. kau yang sabar ya. kamu ambil cuti aja dulu biar aku yang bilang dengan bu guru" "Shu Ah ya...makasih. kau tahu ini dari siapa?" "Kairu yang bilang. eh sudah dulu ya bye" . tuut. telepon terputus. tunggu. Kairu? darimana Kairu tahu ini? yang tahu ini kan cuman aku dan orang membosankan itu. dan saat di lokasi kecelakaan, cuma aku dan orang itu aja. berarti kalau gitu..DIA ITU KAIRU. berarti itu Kairu tanpa riasan. ternyata...kupikir dia sama sekali nggak ada rahasia apapun. tapi aku salah, dia sama sepertiku dong. hanya saja dia riasan dan aku rambut. kalau sudah begini apa aku jujur aja sama Kairu ya?. aku segera meraih ponsel dan menelepon Kairu. "hei nanti pulang sekolah, kerumahku sebentar". "oke". lalu aku melakukan aktivitas biasanya tanpa kakak. lagi lagi air mataku keluar. "kak aku kangen" ucapku sambil menangis dan terduduk di pojokan sambil duduk memeluk lutut. jam 5 pun datang. Kairu mengetuk pintu beberapa kali lalu aku membukanya. "aku tahu kau orang yang kemarin menolong kecelakaan kak Saemi" ucapku. "eh? a..apa maksudmu Oiri? aku kemarin hanya di rumah aja kok" jawabnya terbata bata. "dengan kau bohong pun tak cukup kuat buat alasanmu" ucapku. "nggak ada orang lain kecuali kamu waktu kecelakaan itu" sambungku. lalu Kairu berlutut di depanku. "maafkan aku, aku nggak bermaksud menipu kamu. tapi kumohon rahasiakan soal ini ya? anak anak lain nggak tahu kecuali anak Xz19 dan kau aku seperti apa" mohon nya kepadaku. eh?. "he hei bangun dong, jangan begitu. kalau kau begitu aku jadi seperti orang jahat haha" ucapku sambil sedikit tertawa. "hee? kau tertawa? ah tapi..aku tau aku nggak tahu diri tapi jaga rahasiaku ya. aku akan jaga rahasia mu juga" ucap Kairu. "rahasiaku? kau tahu apa rahasiaku? hei aku mau mengakui juga..jangan menjauh dan kecewa ya. sebenarnya aku" ucapku ingin melepas rambutku. "rambutmu, aku tahu itu. aku nggak mungkin menjauh dari kau juga. apa sepertinya aku tertarik denganmu?" tanya Kairu. aku menggeleng. "hei bagaimana kalau kita saling menjaga rahasia?" tanyaku. "deal?" ucapku. "ok deal. tapi apa Shu Ah tahu soal rahasiamu?" tanya Kairu. entah mengapa sepertinya aku nggak mau menjawab ini. "ah itu aku belum berani bilang sama Shu Ah" ucapku