aku terhenti di depan toko merch kpop. aku dengan senang hati memasuki toko itu. melihat lihat..betapa banyaknya koleksi kpop. ada album idola ku juga. Xz 19. aku berniat memfoto kan nya dan mengirimnya ke Shu Ah. "apa ku beliin ini aja buat Shu Ah ya?" ucapku sambil memegang pegang album nya. dan ku raba kantong rompi ku. eh? dimana hp ku? "eottheoke?[bagaimana nih] eottheoke..kalau hp ku hilang aku nggak bisa menghubungi kak Saemi" ucapku bingung sendiri. "sumimasen, kamu lagi cari hp ya?" tanya seseorang. "eh iya...EH" teriakku. "ka..kamu.." "kamu sekolah di Senae ya?". belum selesai bicara, dia bilang begitu. "apa urusanmu?" jawabku cool dan ekspresi datar alias cool. "eh? anu..ini hp mu jatuh, kamu cantik banget. fans nya Xz 19 ya?" tanyanya. "kalau ku jawab iya, kau mau apa? jangan salah paham, aku bicara denganmu karena aku berterima kasih dan hanya memberi kesempatan dengan Kairu. permisi" ucapku. "tunggu" ucapnya sambil menahan tanganku. aku melepaskan tanganku sedikit kasar. "sopankah kamu memegang tangan orang?" tanyaku. "maaf. berati..kamu itu idola nya Kairu?" tanya nya. "haruskah ku jawab?" tanya ku balik lalu pergi. "tapi aku ini ka...". aku nggak mendengarkan nya dan langsung keluar dari toko. aku nggak sempat ber terima kasih juga. 20 menit kemudian, aku sampai juga dirumah. "ya![hei], darimana aja kau? udah makan?" ucap kak Saemi. "belum haha. dari menemani Shu Ah ke toko kosmetik" jawabku langsung ikut duduk di meja makan. "uwoo jinjja mashita eonnie[ini benar benar enak kakak]" ucapku. "iya dong, masakan chef Saemi selalu enak haha" jawab kak Saemi. "umm gomawo eonnie[makasih kak] aku ke kamar dulu yaa" ucapku sambil menggendong tas punggungku naik ke atas. aku meletakkan tas ransel ke bawah meja belajar. lalu melepas rambut palsu ku. Oiri yang biasanya pun terlihat. "apa..apa yang akan Shu Ah katakan kalau tahu aku tanpa rambut palsu?" ucapku kepada diri sendiri di depan cermin. aku menggeleng geleng sendiri. "aishh andwae[tidakk], pasti ada jalan. aku tanpa riasan juga beda, tapi seenggaknya masih bisa dikenali. tapi jika rambut, bahkan tahu saja enggak" ucapku lagi. "apa juga Kairu akan berkata...TERNYATA KAMU PENIPU! tidakkkkkk ini tak boleh terjadi".
brakk [suara pintu dibuka]
"wae??[kenapa?] ada apa teriak teriak Oiri?" tanya kak Saemi. "ah ani, gwenchana[enggak, nggak apa apa]" jawabku. "baiklah". lalu pintu ditutup kembali. aku segera mencuci rambut palsuku. lalu aku merebahkan diri diatas kasur. kemudian aku terlelap. ke esokan pagi nya, aku seperti biasanya. saat aku duduk di kelas, Shu Ah belum datang. jadi aku main hp dulu. "OIRIII WUAH GAWAT GAWAT SENENG UWOO" teriak Shu Ah sambil menggebrak meja tepat di mejaku sambil nafas terengah engah. aku pun jadi kaget. "mwo?[apa?] gawat kenapa?" tanyaku. Shu Ah kemudian duduk di sampingku. "2 oranc anak Xz 19 bakal sekolah di sini loh, di kelas kita. katanya Leo sama Kairu" bisik Shu Ah. mataku membulat. "ANDWAEEEEEEE[tidakkkk]" teriakku sambil menggebrak meja dan berdiri tanpa disadari sudah ada bu guru. "ada apa Oiri?" tanya bu guru. "ah mianhamnida[maaf], gwenchanayo[tidak apa apa]" ucapku menundukkan kepala lalu duduk. "hari ini kita kedatangan 2 murid baru" ucap bu guru. kemudian 2 anak Xz 19 datang. "annyeong haseyo, Kairu imnida" ucap Kairu. "Leo imnida" ucap Leo. ini...SULIT DIPERCAYA. "wuah Kairu ganteng begitu cocok sama Oiri ni yehhh. JADIAN JADIAN JADIAN" ucap para murid murid. "apa? itu nggak benar kok. apasih kalian" ucapku. "apa dia Oiri?" tunjuk Kairu ke arahku. kebetulan ada 2 kursi kosong di depanku. lalu Kairu dan Leo duduk di depanku. lalu menoleh ke belakang. "kau yang kemarin.." ucapnya. "kemarin? dimana? aku nggak pernah ketemu kau tuh" ucapku. "ternyata dia nggak mengenali wajahku tanpa riasan saat di toko kemarin" gumam Kairu dalam hati.