Amsterdam, 11 Januari 2001.
Malam itu hujan begitu deras sekali hingga petir menyambar berulang-ulang kali. Listrik di Kota Amsterdam mendadak padam semua. Beberapa orang merasa cemas sekali apalagi di luar terlihat ada angin Tornado yang berputar-putar seketika.
Suara tangisan bayi menggema di sebuah sudut Kota Amsterdam kala itu pukul jam 12 malam. Tangisan itu terdengar dari sebuah rumah kuno yang berpondasi kayu. Sebuah cahaya terang terlihat di dalam rumah tersebut hingga menyisakan sebuah cerita aneh.
Aroma wewangian begitu menyengat sekali, sebuah cahaya itu mendadak hilang dalam hitungan beberapa detik saja. Angin semakin kencang menerobos melalui celah-celah kamar. Banyak pohon yang tumbang di sekitar pemukiman tempat terdengarnya suara tangisan bayi yang begitu menggema. Malam semakin mencekam kala itu terlihat kalau kelahiran bayi itu sangat misterius sekali.
Sebuah bunga mawar mekar dan di dalamnya terdapat bayi berukuran kapsul. Kemudian seorang wanita pun datang mengambil bayi yang berukuran kapsul.
Bayi berukuran kapsul dengan berjenis kelamin perempuan itu ditaruh di sebuah tempat berlapiskan emas seperti mangkuk kecil. Mendadak bayi itu berkembang menjadi ukuran normal.
Tangisan bayi itu terdengar begitu jelas hingga menggemparkan satu pemukiman warga sudut Kota Amsterdam. Mendadak hujan itu mulai reda dan petir yang menyambar itu mulai berlalu, kemudian lampu Kota Amsterdam Menyala kembali setelah kelahiran bayi aneh itu.
Wanita itu mulai melihat ada sebuah tanda di belakang lehernya, sebuah tanda rembulan Purnama. Tanda itu mulai menyala seketika bayi itu menangis dengan sangat kencang sekali. Kemudian wanita itu memeluk bayi itu layaknya putrinya sendiri. Wajah datar wanita itu terlihat sangat jelas sekali. Tidak sama sekali ekspresi yang terlihat di wajahnya.
Ketika wanita itu mulai membuka kelopak matanya, Ternyata semuanya adalah ingatan di masa lalunya tentang putrinya yang memiliki tanda spesial. Ia juga Mulai membuka sebuah buku sakral disana terlihat ada sebuah tulisan yang menyatakan kalau putrinya memiliki sesuatu yang tidak pernah dimiliki oleh anak lainnya.
"Aku akan menjaga dia dari keturunan titisan dari Clan Neptunus. " wanita itu mulai menggumam dalam hatinya kemudian menutup kembali kitab sakral itu lalu dalam hitungan beberapa detik kitab sakral itu hilang seketika dari tangannya.
*
Sebuah rumor murahan telah terdengar di telinga presidir Finn. Kedua matanya mulai merah membara. Dia mulai menggebrak meja kerjanya.
" Dasar sialan! Siapa yang telah menyebarkan rumor tidak jelas ini?"dia mulai menggeram dan sangat kesal sekali dengan berita itu. " Aku akan menemukan siapa pelakunya, lihat saja nanti dia akan tahu apa akibat dari perbuatan recehnya itu!"
Kemudian dia mulai menelepon Fani Azzahra sekretaris pribadinya saat ini, ia akan meminta dia untuk mencari tahu siapa pelaku penyebar rumor yang membuat harga dirinya tercoreng di mata klien maupun keluarganya.
Ketika mendengar kabar itu, Fani Azzahra selaku sekretarisnya wajahnya mendadak sangat pucat sekali. Karena semua ini adalah ulah dia sendiri yang telah menyebarkan rumor bahwa seorang Emilio Finn pewaris tunggal dari Finn corporate tidak menyukai seorang perempuan sama sekali. Karena dia tidak pernah melihat pria itu bersama dengan seorang perempuan.
Di luar Fani mulai menelan khalifahnya sendiri. Detak jantungnya mendadak berdetak semakin kencang melewati sebuah kecepatan normal. Dia mulai menggigit ujung bibirnya, karena dia merasa sangat takut sekali untuk dilempar dari Finn corporate.
Menurut rumor yang beredar jika dipecat secara tidak hormat dari Finn corporate, maka tidak akan pernah ada perusahaan yang mau menerimanya. Karena mereka sudah bekerjasama dengan perusahaan milik Emil selama bertahun-tahun Silam. Mereka juga takut kehilangan banyak proyek bisnis bersama Emil.
"Astaga! Mampus!" Fani mulai menepuk jidatnya sendiri, karena dia merasa sangat cemas sekali ketika mendengar kalau siapapun penyebar dari berita hoax itu akan mendapatkan sanksi dikeluarkan ataupun ditendang secara kasar dari perusahaannya.
Gini nasib Fani sudah berada di ujung tanduk, karena dia merasa sangat bingung sekali harus bagaimana. Dia menatap nanar setiap sudut ruangannya.
" Aku akan melakukan cara demi terbebas dari masalah ini," Fani menggumam dalam hatinya, dia akan memikirkan sebuah cara agar lolos dari masalah ini.
*
Sebuah mantra menjadi awal dari mula wanita itu. Kemudian wanita itu berjalan menyusuri anak tangga, ia melihat putrinya yang sedang tertidur pulas Di sebuah kamar. Dia mulai tersenyum menatap putrinya yang kini sudah beranjak 20 tahun.
" Aku tidak menyangka kalau Aza sudah dewasa," ujar wanita itu. "Mungkin sudah saatnya dia tahu tentang jati diri dia sebenarnya, agar dia tidak terlalu terkejut melihat Siapa dirinya sebenarnya sebelum dia berulang tahun yang ke-20.
Kemudian wanita itu pun pergi menjauh menuju ke sebuah Ruangan Rahasia. Di sana ada sesuatu itu yang akan memberikan petunjuk bagi putrinya nanti. Dia melihat dengan memejamkan kedua tangannya lalu mengulurkan tangannya. Sebuah buku sakral telah dalam genggamannya.
Wanita itu mulai membacakan sebuah mantra-mantra dengan kedua kaki bersilah. Kemudian dia melayang dengan bersilah dan memejamkan kedua matanya. Sebuah pusaran dengan cahaya yang terang terlihat sangat jelas kemudian wanita itu masuk ke dalam pusaran cahaya tersebut. Dalam hitungan detik wanita itu pun Menghilang seketika dari ruangan itu.
*