..."Kalau boleh tau, apakah nona Aleana warga disini atau nona datang kemari karena ada keperluan?" tanya Darel yang membuat Yohan terkejut, karena seorang Darel memulai percakapan seperti ini merupakan hal yang tidak pernah terjadi selama Yohan menjadi asisten Darel.
"Saya kesini karena ada keperluan, kalau tuan sendiri bagaimana ? kalau saya lihat dari penampilan tuan, anda merupakan seorang pengusaha"
"Saya warga di negara ini, seperti yang anda lihat saya baru saja kembali dari perjalan bisnis saya dan penglihatan nona tidak salah, karena saya memang seorang pengusaha...kalau begitu apa nona sedang dalam perjalanan bisnis juga?"
"Tidak, saya masih kuliah" jawab singkat Aleana
"Ternyata anda merupakan mahasiswa. Pantas saja kalau begitu penampilan anda sangat santai"
"Hmm, ya begitulah... tolong turunkan saya di depan saja" ucap Aleana saat merasa dia sudah berada disekitar rumah yang akan menjadi tujuan pertamanya.
"Disini nona ? apa apa tidak sekalian kita antar nona sampai tujuan ?" tanya Yohan
"Iya, disini saja dan terima kasih tuan-tuan sudah mau mengantar saya" pamit Aleana turun dari mobil. Dia berdiri di samping mobil, menganggukkan sedikit kepala sembari tersenyum tipis sebagai ucapan perpisahan dan terima kasihnya.
Saat mobil sudah berjalan menjauh sampai tidak terlihat karena sudah berbelok barulah Aleana berjalan kearah berlawanan. Aleana melakukan itu karena dia bukanlah orang yang mudah percaya terhadap orang, apalagi orang tersebut baru saja dia kenal. Oleh karena, itu Aleana hanya memberitahukan area kompleks perumahannya saja dan itu-pun bukan rumah Aleana yang sebenarnya.
Ting tong... ting tong...
"Kalau bertamu itu lihat waktu dong woy, ganggu or...." ucapan seseorang yang membukakan pintu tersebut langsung terhenti ketika dia melihat siapa tamu yang datang itu. Dia terdiam terbengong tidak percaya apa yang sedang dia lihat ini nyata apa tidak.
"Oh, jadi Nana ganggu ya... yaudah Nana pergi aja cari taxi kalau gitu" ucap Aleana yang cemberut.
Ketika Aleana berbalik badan dan akan melangkah pergi orang tersebut tersadar langsung menarik lengan Aleana "Eh...eh...bu...bukan gitu maksud kakak sayang, kakak kira orang lain. Kalau kamu yang datang mau jam berapapun kakak enggak akan keberatan, malahan kakak seneng...Oh iya kamu pulang kok enggak kabari kakak, hemm?" Ucapnya sambil memeluk dan mengelus kepala Aleana dengan sayang"
"Niatnya besok aja aku mau ngabarin kakak, tapi karena ketemu orang baru di bandara jadi ya... disinilah Nana sekarang. Kakak pasti taukan alasannya, kak anterin Nana pulang ya ? karena Nana udah janji sama Kak Alex kalau Nana akan pulang malam ini. Nanti kak Alex nyariin Nana lagi, Kak Kiky tau sendirikan gimana kak Alex kalau udah menyangkut aku"
"Iya udah apa sih yang enggak buat adik kakak satu ini... kamu tunggu sebentar kakak ambil kunc mobil dulu ya" pamit Kiky meninggalkan Aleana kedalam dengan berlari secepat kilat mengambil kunci mobil, dompet, ponsel dan jaketny yang ada di dalam kamar.
"Maaf ya kak, Nana ganggu kakak malam-malam gini" sesal Aleana.
"Hey, kamu kayak sama siapa aja sih. Kamu itu udah kakak anggap sebagai adik kakak sendiri jadi apapun itu selama kakak bisa pasti akan kakak lakukan buat kamu sayang" Kiky mengusah rambut Aleana sambil menatapnya sekilas dengan senyuman sembari mengendarai mobil.
"Sebenarnya aku belum berniat pulang, tapi karena kak Alex sakit jadi akhirnya aku pulang dulu buat jagain kak Alex sambil bantu-bantu diperusahaan"
'Bukannya si Alex baik-baik aja ya ? pasti dia ada sesuatu yang direncakan, karena tidak biasanya Alex berbohong begini kepada adiknya. Apakah Alex juga mengetahui masalah itu?' batin Kiky.
"Iya si Alex kalau lagi sakit itu tetap aja paksain diri untuk tetap kerja dan sifatnya jadi tambah dingin dan galaknya itu... hiii serem bikin merinding"
"Maka dari itu aku pulang biar kak Alex bisa sedikit istirahat dan aku juga kasian sama orang-orang didekatnya yang pasti pada ketakutan karena sikapnya itu"
"Ya, keputusan kamu benar dek. Karena Alex hanya akan jinak jika ada kamu, hahaha"
"Udah sampai dek, kamu cepet masuk gih udah malem juga pasti Alex nungguin kamu dari tadi. Kaka gak mampir ya, udah malem dan kakak masih banyak kerjaan buat besok"
"Hmm, makasih ya kak Kiky, bye bye" ucap Aleana turun dari mobil dan melambaikan tangan ke arah Kiky yang menatapnya di balik kemudi. Setelah memastikan Aleana sudah masuk ke dalam rumah Kiky baru melajukan mobilnya untuk kembali pulang.
Klik...
Mendengar pintu utama terbuka Alex langsung berdiri dan menyambut seseorang yang ada di balik pintu dengan senyuman.
"Sayang... akhirnya kamu pulang juga, hem. Kamu tau kakak rindu sekali sama kamu sayang" ucap Alex yang memeluk Aleana dengan erat.
"Hehe, Nana juga kangen sama kak Alex. Kakak kok belum tidur ini udah malam looh, kan kakak sakit katanya"
"Gimana kakak mau tidur kalau kakak dapat kabar adik kesayangan kakak bakal pulang tapi ditunggui lama belum sampai-sampai. Kakak jelas khawatir dong sayang"
"Baiklah, karena Nana udah sampai sekarang kakak harus cepat tidur, enggak ada bantahan. Bicara kita lanjut besok aja, lagian Nana juga capek kelamaan duduk dipesawat. Nana mau mandi terus tidur"
"Yaudah, selamat istirahat adik kakak tersayang" ucap Alex sambil memberikan kecupan di kening Aleana.