...Entah sejak kapan Aleana sudah dilabeli sebagai gadis kecil milik seorang Darel Wiliam Admaja. Ketika Darel fokus membaca setiap informasi yang tertulis di dalam e-mail tersebut tiba-tiba saja wajah Darel yang sedari tadi serius menampilkan senyum smirknya. Kelihatanya Darel menemukan informasi yang penting untuknya.
'Ternyata kamu memang benar-benar masih gadis kecil sesuai dengan sebutanku untukmu' gumam Darel pelan sembari terus membaca informasi itu tanpa terlewat sedikitpun.
Darel menekan telepon yang berada di meja kantornya yang langsung terhubung ke Yohan sang asisten.
" Siapkan mobil" perintah Darel.
"Baik tuan"
Setelah selesai membaca semua informasi tentang Aleana, Darel memilih untuk pergi melakukan kunjungan ke salah satu bisnis milik Admajaya groub. Karena sudah jadi kebiasaan bahwa Darel akan selalu menyempatkan melakukan kunjungan rutin secara acak ke beberapa tempat jika memang diperlukan.
Meskipun setiap bisnis dibawah naungan Admajaya groub sudah memiliki orang kepercayaan yang akan bertanggung jawab dan memberikan laporan rutinan tapi Darel sesekali akan tetap melakukan kunjungan mendadak seperti itu untuk melihat secara langsung bagaimana bisnisnya itu berjalan, apakah sudah sesuai dengan yang Darel inginkan atau perlu ada yang diperbaiki.
Darel sudah berjala menuju loby perusahaan dengan Yohan yang selalu setia berada dibelakang Darel.
"Kita akan pergi kemana tuan ?" tanya Yohan ketika mereka baru saja masuk ke dalam mobil.
"Pusat perbelanjaan Mutiara"
"Baik tuan" jawab Yohan sambil memberi kode ke supir bahwa dia sudah bisa mulai menjalankan mobilnya menuju tempat yang dimaksud bosnya itu.
~~~[[]]~~~
Aleana sudah rapi dengan memakai dress selutut berwarna pech berlengan pendek, sendal berhak runcing 7cm, tas slempang kecil, rambut panjangnya yang hitam lurus dibiarkan tergerai bebas dan tidak lupa make-up tipis dengan sentuhan lipstik berwarna baby pink di bibirnya memberikan kesan anggun.
Kini Aleana tengah berjalan menuruni tangga. Sesampainya Aleana di ruang tengah, Alex yang tengah menonton televisi memandang sang adik yang sudah berdandan rapi.
"Mau kemana sayang?" tanya Alex lembut.
"Oh, Nana mau keluar sama Kak Kiky... Bolehkan kak ? Soalnya Nana udah lama banget enggak ketemu sama kak Kiky" bujuk Aleana yang duduk disamping Alex.
"Hmm, iya boleh tapi ingat jangan pulang terlalu malam sayang" jawab Alex dengan tangannya yang mengusap rambut Aleana dan menampilkan senyum tipis.
"Emm, pasti kalau itu kak... Yaudah Nana berangkat dulu ya kak ?... itu kelihatannya kak Kiky udah jemput... bye bye kak Alex" pamit Aleana kepada Alex dengan memberikan ciuman di pipi kanan Alex dan melenggang pergi keluar rumah.
"Hai Na, kamu jadikan minta dianterin ke mall ?
"Iya kak, udah lama banget aku enggak ke mall sama kakak... Hehehe"
"Ya itu salah kamu sendiri karena lama banget gak pulang-pulang"
"Issh, kak Kiky-kan tau kalau Nana itu disana sibuk kuliah... apalagi ini udah akhir semester" kesal Aleana dengan muka cemberutnya.
"Hahaha, ternyata kamu gak berubah ya meskipun udah sekian lama... tetap aja kayak gini" kata Kiky ketika melihat tingkah Aleana yang tengah kesal.
"Tau aah... kak Kiky nyebelin" sungut Aleana yang semakin kesal karena Kiky masih saja menertawakannya.
Melihat Aleana yang sudah semakin kesal akhirnya Kiky menghentikan tawanya.
"Huft... iya-iya kakak minta maaf deh ya"
"Ok, Nana maafin kakak asal hari ini Kak Kiky harus temeni Nana jalan-jalan kemanapun sampai puas, gimana ?" ucap Aleana dengan maksud mengerjai Kiky.
'Siapa suruh ngetawain Nana terus' batin Aleana senang saat melihat ekspresi wajah Kiky yang pasrah.
"Baiklah-baiklah. Kak Kiky janji hari ini kakak akan temani kamu sesuai dengan permintaan kamu... asalkan Nana mau maafin kakak ya?"
"Hmm, iya" senyum lebar penuh kemenangan terlihat jelas di wajah Aleana, sedangkan Kiky yang melihatnya Aleana terlihat senang juga ikut tersenyum, walaupun bisa dipastikan bagaimana nanti capeknya dia yang harus menemani Aleana jalan-jalan.
Akhirnya setelah hampir 20 menit mereka sudah sampai di sebuah pusat perbelanjaan yang cukup terkenal.
"Ayo Na, kamu mau kemana dulu ?" ucap Kiky
"Kita jalan kesana aja dulu kak, Nana masih mau lihat-lihat dulu siapa tau ada yang Nana suka"
"Yaudah ayo jalan kalau gitu"
Mereka berdua mulai berjalan melewati sambil melihat setiap barang yang dipajang di toko-toko tersebut. Sudah banyak toko yang mereka lewati namun belum ada yang menarik perhatian Aleana, namun ketika berjalan tidak sengaja Aleana melihat seorang anak kecil sedang berjalan dengan orang tuanya sambil memegang es krim coklat, seketika itu juga langkah Aleana tiba-tiba berhenti membuat Kiky bingung akan sikap adiknya itu.
"Na, kamu kenapa hemm ?" tanya Kiky
"Kak, Nana ingin es krim coklat" kata Aleana memandang Kiky dengan muka polosnya.
"Yaudah kakak beliin sebentar tapi kamu tunggu disini aja ya, itu duduk dibangku situ aja, hem" ucap Kiky yang luluh melihat wajah Aleana yang menurutnya terlihat menggemaskan itu.
"Benarkah, oke Nana akan tunggu kakak disini" senyum Aleana langsung mengembang ketika mendengar ucapan Kiky.
Setelah kepergian Kiky, Alena duduk di bangku sambil memainkan ponsel sembari menunggu kedatangan Kiky. Begitulah Aleana yang akan bersikap manja kepada orang yang sudah benar-benar dekat dengannya. Saking asiknya bermain ponsel, Aleana tidak sadar jika ada sepasang mata menatapnya dengan tatapan tajam bagaikan burung elang yang melihat mangsanya.
Aleana mendongakkan kepalanya ketika dia melihat sepasang sepatu tengah berdiri di depan nya dan seketika itu juga senyum Aleana mengembang.
"Wah, akhirnya datang juga... makasih ya kak" ucap Aleana sambil menerima es krim pemberian dari Kiky.
"Hmm, kita makan es krim dulu aja disini ya, nanti baru lanjut jalan lagi" saran Kiky mulai duduk disamping Aleana yang hanya dijawab anggukan oleh Aleana yang tengah fokus menikmati es krimnya.