Chereads / Pasangan Terkasih / Chapter 21 - Bab 21

Chapter 21 - Bab 21

...Seperti akhir pekan sekarang ini, Aleana menghabiskan waktu jalan-jalan di taman dengan Alex dan berakhir dengan mereka berdua yang memilih istirahat di salah satu cafe kesukaan Aleana karena hari sudah mulai sore.

Aleana sudah memesan menu kesukaanya, begitupun Alex dan mereka mengobrol sambil sesekali tertawa bahagian sembari menunggu pesanan mereka datang. Disaat Aleana tertawa bahagia karena telah berhasil menjahili sang kakak, tiba-tiba kegiatan mereka terhenti akibat seseorang yang datang menghampiri Aleana dan Alex. Mereka berduapun melihat kearah orang tersebut yang sekarang tengah berdiri di samping meja mereka dengan menampilkan senyum tipis.

"Halo Alex, aku tidak menyangka bisa bertemu dengan kamu disini" sapa orang tersebut.

"Oh Mery, bagaimana kabarmu" tanya Alex yang segera berdiri daritempat duduknya sembari menjabat tangan Mery.

"Kabarku baik dan sedang apa kamu disini ? karena setau aku seorang Alex orang yang selalu sibuk ini jarang sekali terlihat berada ditempat seperti ini" tanya Mery penasaran karena dia bisa menemukan Alex berada di sebuah cafe.

"Silahkan duduk, oh... kenalian dia ini Aleana dan Aleana ini Mery temanku waktu kuliah dulu" ucap Alex yang memperkanalkan mereka satu sama lain.

"Halo, aku Mery senang bertemu dengan kamu" sapa Mery pada Aleana dengan mengulurkan tangan.

"Aleana, terima kasih" jawab singkat Aleana tanpa menapilkan senyum yang terkesan cuek sambil menjabat tangan Mery.

Mery yang melihat Aleana yang sepertinya enggan untuk menerima keberadaannya hanya bisa tersenyum canggung, berbeda dengan Alex yang terlihat biasa saja menanggapi sikap Aleana karena menurutnya itu reaksi yang biasa.

"Oh, ya aku masih benar-benar tidak percaya bisa melihat kamu disini" ucap Mery yang masih penasaran pada Alex.

"Tadi aku dan Aleana lagi jalan-jalan, terus karena agak lelah jadi memutuskan untuk istirahat disini dulu... kamu mau pesan apa ? sekalian saja gabung sama kita" ucap Alex pada Mery.

"Apakah tidak apa-apa aku gabung dengan kalian?" tanya Mery memastikan dengan melihat Alex dan Aleana secara bergantian.

"Tidak apa, iyakan ?" ucap Alex memastikan pendapat dari Aleana.

"Ya" jawab Aleana singkat.

"Baiklah kalau begitu" Mery memanggil salah satu pelayan dan memesan makanan dan minuman.

Setelah beberapa saat pesanan mereka datang. Mereka mulai menikmati pesanan mereka dengan tenang, lalu ketika Alex melihat Aleana yang masih saja memakan es krimnya tanpa berniat menyentuk makanannya akhirnya dia meletakkan sendok dan garpunya di atas piring lalu berkata pada Aleana "Hey, makan dulu ini makanan kamu baru nanti kamu bisa lanjut makan es krimnya" dengan nads yang lembut.

Mery yang mendengar dan melihat sikap Alex yang bisa selembut itupun sangat terkejut, bahkan nyaris tidak percaya.

'Alex ternyata bisa selembut ini, wanita ini benar-benar membuatku iri' batin Mery.

"Tapi aku tidak terlalu lapar" jawab Aleana.

"Perut kamu nanti sakit jika hanya makan es krim, kamu makan nasi ini ya ? nanti kalau kamu mau makan nasi setelah itu bakal aku beliin es krim lagi kalau menurut kamu es krim ini masih kurang" ucap Alex yang berusaha membujuk Aleana agar dia mau memakan nasi.

"Baiklah aku mau makan nasi, tapi janji ya bakal beliin aku es krim lagi"

Benar saja, Alex sudah menduga bahwa membujuk Aleana dengan iming-iming akan dibelikan es krim pasti akan berhasil karena itu adalah salah satu makanan kesukaan Aleana.

"Iya-iya, janji deh lagian kapan sih aku pernah ingkar janji sama kamu" berbicara sambil mengusap-ngusap lembut kelapa Aleana dengan sayang.

"Oh iya aku ke toilet sebentar ya" ucap Alex kepada Aleana dan Mery.

"Hmm" jawab Aleana yang kini tengah asik mengunyah makanannya.

"Iya" jawab Mery dengan menampilkan senyumnya.

Ketika Alex sudah pergi ke toilet, Mery berkata pada Aleana "Hei, kamu itu siapa sih ? kenapa sikap Alex bisa lembut dan perhatian banget sama kamu ?" berkata dengan nada sinis.

"Oh, aku ? bukannya tadi udah kenalan ya ? apa perlu aku ulangi lagi ? Aku Aleana kalau kak Mery lupa." jawab Aleana santai.

"Bukan itu maksud aku, dilihat dari penampilan kamu, menurut aku kamu itu hanya wanita biasa tapi kenapa Alex bisa bersikap seperti itu denganmu ?" geram Mery karena sikap Aleana yang santai.

"Aku juga nggak tau, mending kak Mery langsung tanya sama orangnya langsung"

"Dengar ya, aku itu teman kuliah Alex jadi otomatis aku yg udah kenal duluan sama Alex dan lagi Alex itu paling cuma main-main sama kamu. Karena Alex gk mungkin suka sama anak kecil kayak kamu"

"Hmm, gitu" jawab Aleana acuh tak acuh sambil menikmati makanannya.

'Duluan aku kale, kalau masalah kenal mah. Orang aku udah sama kak Alex dari kecil' batin Aleana tertawa.

"Kamu deketin Alex pasti cuma mau ambil harta dia ajakan ? ngaku aja deh" tuduh Mery pada Aleana.

"Harta ?" pura-pura polos

'Ya kalee aku rebut harta milik keluarga aku sendiri. Meskipun tanpa aku rebut, kak Alex juga pasti akan kasih ke aku dengan suka rela' batinnya.

"Gak usah sok polos, liat aja nanti pasti aku yg akan mendapatkan Alex dan juga hartanya. Lalu aku pastikan Alex akan tendang kamu jauh-jauh dari dia" ancam Mery.

"Ooh" jawab Aleana dengan santai karena tidak terpancing sama sekali akan ucapan Mery.

Mery yg marah karena sikap Aleana yg terkesan meremehkan dia mulai mengangkat tangan kanannya berniat untuk menampar Aleana

"Kamu..." ucapan dan tangan Mery terhenti karena dia melihat Alex berjalan ke arah meja mereka.

"Kenapa berhenti ?" tanya Aleana dengan santai saat melihat Mery yg tiba-tiba terdiam dan menurunkan tangannya.

"Maaf agak lama, karena tadi toiletnya penuh" ucap Alex sambil kembali duduk di kursinya tadi.

"I...iya gak apa-apa kok Lex" ucap Mery gagap, karena takut jika perbuatannya tadi dilihat oleh Alex.

'Kayaknya Alex gak liat deh, kalau aku tadi mau nampar si Aleana' batin Mery lega melihat sikap Alex yg biasa saja.

"Kak Alex" ucap Aleana dengan nada manja sambil melirik Mery.

Deg..., Mery panik ketika melihat Aleana meliriknya dengan memanggil Alex dengan nada manja.

'Awas aja ini cewek kalau sampai ngadu dan ngomong macam-macam sama Alex, aku gk akan pernah lepasin dia' batin Mery sambil menatap tajam Aleana syarat akan ancaman, seakan berbicara untuk menyuruh Aleana diam dan jangan macam-macam.