...Sebenarnya Alex bukanlah orang yang terlalu kejam pada orang-orang disekitarnya, malahan terkesan baik walaupun dingin, namun ada saat tertentu Alex akan sangat galak seperti tadi contohnya. Hanya orang-orang yang sudah lama berada didekatnya-lah yang mengetahui bagaimana Alex dalam memperlakukan setiap orang.
~~~[[]]~~~
Di tempat lain, di waktu yang sama.
"Ma pa, Aku punya kabar baik buat kalian, terutama buat kemajuan bisnis keluarga kita. Kali ini aku pasti akan segera mendapatkan Bastian seutuhnya, karena Aleana sekarang pergi keluar negeri dalam beberapa bulan" ucap Yura yang tengah berada di ruang keluarga bersama kedua orang tuanya. Yura pulang kerumah pagi-pagi diantar oleh Bastian yang akan berangkat ke kampus.
"Benarkah? Bagus sayang, kamu harus memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin" ucap Lani ibu Yura dengan mata berbinar menatap putrinya.
"Papa akan dukung kamu, berusahalah semaksimal mungkin untuk menjerat Bastian semakin erat. Buat dia tidak bisa jauh dari kamu agar posisi kamu dihatinya tidak tergeser oleh Aleana dan kamu bisa segera menjadi bagian dari keluarga Wiratama" ucap Frans ayah Yura.
"Iya benar kata papa sayang, lagian keenakan Aleana kalau sampai dia bisa mendapatkan Bastian. Padahal Aleana hanyalah anak yatim piatu yang tidak jelas asal usulnya. Keluarga Wiratam telalu bagus untuk dimasuki seorang upik abu seperti Aleana." ucap Lani
"Mama sama papa tenang saja, aku pastikan Bastian akan segera jadi bagian dari keluarga kita dan bisnis keluarga kita akan semakin maju, bahkan keluarga kita akan semakin terpandang di kalangan para pebisnis" ucap Yura dengan yakin bahwa dia akan mendapatkan Bastian dengan mudah.
~~~[[]]~~~
Siang hari diruangan Ceo, Darel tengah fokus pada berkas-berkas yang harus dia tanda tangani.
Tok...tok...
"Masuk" suara bariton Darel terdengar dari luar baru orang yang berada di balik pintu itu mulai membuka pintu dan masuk dengan langkah tegap sembari membawa ipad di tangan kirinya yang tidak mengurangi rasa hormatnya pada bosnya.
"Tuan, saya sudah mendapatkan informasi yang anda inginkan tentang nona Aleana... tapi informasi yang bisa saya dapatkan tidak terlalu banyak karena menurut saya data diri nona Aleana sama seperti orang biasa" ucap Yohan memberanikan diri untuk menyampaikan apa yang sudah dia dapatkan.
"Baiklah, kamu kirimkaan saja apa yang sudah kamu temukan. Nanti akan saya baca sendiri" jawab Darel tegas setelah sempat mengerutkan kening sejenak ketika mendengarkan penjelasan dari Yohan.
"Baik tuan" Yohan segera menyalakan ipad yang sedari tadi dia pegang dan mulai mengirimkan berkas yang berisi informasi Aleana ke e-mail Darel.
"Sudah tuan... dan informasi yang tidak bisa saya temukan itu mengenai orang tua ataupun keluarga nona Aleana. Jadi menurut pemikiran saya mungkinkah nona Aleana berasal dari keluarga biasa dan bukan merupakan keluarga terpandang" kata Yohan mengutarakan pemikirannya.
Mendengar perkataan dari Yohan entah kenapa membuat Darel merasa marah karena Darel merasa bahwa Yohan telah memangdang rendah Aleana, walaupun kemungkinan yang dikatakan Yohan itu kenyataan, tapi Darel yang tetap tidak senang-pun langsung menatap Yohan dengan tatapan tajam. Menjadikan hawa di ruangan tersebut tiba-tiba menjadi dingin.
Yohan yang merasa ditatap oleh Darel langsung takut, dia tersadar bahwa ucapannya barusan pasti telah membuat tuannya ini tidak senang, dengan segera Yohan langsung memintaaf pada Darel.
"Maaf atas ucapan saya barusan tuan" sesal Yohan dengan menunduk karena takut.
"Sudahlah, kamu boleh keluar dulu. Aku masih harus mempelajari laporan-laporan ini" usir Darel pada Yohan, karena tidak ingin memperpanjang hal tersebut.
'Sepertinya nona Aleana ini sangat istimewa di mata tuan, bahkan ketika salah sedikit saja dalam membicarakan nona, tuan langsung marah dan aura tuan berubah seperti ingin menelan orang hidup-hidup' gumam Yohan pelan ketika dia berjalan keluar dari ruangan Darel.
Setelah kepergian Yohan dari dalam ruangan Ceo, dengan segera Darel membuka e-mail yang telah dikirim Yohan tadi. Di dalam e-mail tertulis data diri Aleana dan juga terdapat beberapa foto. Ketika Darel melihat salah satu foto yang menampilkan Aleana yang tengah tersenyum lebar bersama seorang pria disampingnya yang tengah mengusap kepala Aleana duduk di taman membuat Darel mengeram karena marah. Ada rasa tidak suka jika Aleana berdekatan dengan pria lain, apalagi sampai Aleana mengeluarkan senyum lebar yang menurut Darel sangat cantik.
"Ternyata gadis kecilku ini memiliki kekasih hati" ucap Darel ketika membaca informasi di bagian bawah foto tersebut.
Entah sejak kapan Aleana sudah dilabeli sebagai gadis kecil milik seorang Darel Wiliam Admaja. Ketika Darel fokus membaca setiap informasi yang tertulis di dalam e-mail tersebut tiba-tiba saja wajah Darel yang sedari tadi serius menampilkan senyum smirknya. Kelihatanya Darel menemukan informasi yang penting untuknya.
'Ternyata kamu memang benar-benar masih gadis kecil sesuai dengan sebutanku untukmu' gumam Darel pelan sembari terus membaca informasi itu tanpa terlewat sedikitpun.