Chereads / Because I Love You Aifa / Chapter 22 - Chapter 22

Chapter 22 - Chapter 22

Rex menyeruput secangkir teh hangat begitu ibunda Aisyah menyuguhkannya diatas meja. Ibunda Aisyah yang bernama Laila itupun tersenyum tipis menatap Rex karena pertama kalinya ia melihat sosok pria tampan itu berkunjung ke rumahnya.

"Jadi kalau boleh tahu. Keperluan nak Rex kesini ada apa ya?"

"Begini-"

"Mas Re?" Tiba-tiba Aisyah hadir setelah kepulangannya dari pasar. Dua kantong plastik berisi kebutuhan belanja pun ia letakkan begitu saja didekat sofa ruang tamu. Aisyah panik.

"Mas Re ngapain kesini?"

"Aku-"

"Kenapa gak hubungin Aisyah dulu? Kenapa gak bilang sama Aisyah kalau mau kesini? Aisyah-"

"Syaaah." panggilan lembut dari sang bunda membuat cecaran Aisyah pada Rex terhenti dan Aisyah merasa tidak suka.

"Kamu ini gimana toh? Didatangin tamu malah gak suka. Mas tampan ini sudah baik-baik kesini. Gak boleh gitu."

"Tapi Bun-"

"Asalamualaikum."

Pintu kembali terketuk dengan pelan. Seorang pria berpakaian putih celana hitam penagih hutang panci dan rak piring pun datang. Merasa menganggu, dengan sungkan pria itu tersenyum tipis.

"Aduh maaf ya. Saya gak tahu ibu Laila lagi kedatangan tamu."

"Oh tidak-tidak Pak." tanpa diduga Aisyah berdiri, menarik pergelangan tangan bundanya. "Bun. Itu, Abang Panci datang. Nagih uang panci. Lebih baik bunda urus tukang panci aja dulu sana deh." Laila terdiam sesaat. Rasa malu karena belum bisa membayar pun membuatnya tersenyum miris.

Aisyah membawa bundanya sedikit menjauh dari Rex lalu berbicara dengan suara kecil dan mereka tidak sadar bahwa samar-samar Rex mendengarnya.

"Lagian bunda ini gimana sih? Aisyah sudah bilang. Jangan hutang panci. Nambah hutang bun."

"Iya nak. Tapi panci kita bocor terus gimana? Adek kamu itu suka ngambil buat mainan pukul-pukul sama temannya. Makanya bocor."

Aisyah terus berdebat dengan bundanya. Sementara tanpa disangka-sangka Rex hanya tersenyum kecil lalu mendatangi di Abang tukang panci lalu membayarnya secara lunas tanpa banyak kata.

"Sudah saya lunasi. Jadi gak perlu khawatir."

Aisyah dan ibunya melongo. Aisyah merasa semakin tidak enak. Tapi tidak dengan Laila yang bersyukur dan langsung mendatangi si pria paruh baya setelah berterima kasih dengan Rex.

Aisyah mengambil kesempatan. Dia membawa Rex keluar rumah. Lalu berhenti tepat disamping mobil mewah pria itu.

Aisyah bersedekap. "Sebelum Mas Re bicara. Aisyah mau bilang. Stop dengan rencana Mas. Sudah Aisyah bilang. Aisyah gak mau menikah sama Mas Re."

Rex menatap Aisyah dengan santai. "Kenapa? Aku memang berniat hijrah sama kamu. Apakah salah?"

"Bukan begitu." tukas Aisyah. "Niat mas Re memang baik mau berhijrah. Tapi bukan Aisyah yang lebih tepat untuk mengisi posisi itu. Mbak Aifa adalah orang yang tepat."

"Bagaimana jika Allah sudah mentakdirkan tanpa kita ketahui bila kamu dan aku memang berjodoh?"

Dan Aisyah tidak mampu menjawab. Hatinya dilema. Pria di hadapannya memang baik. Tampan. Mapan. Apapun yang ia inginkan Rex bisa memenuhinya. Tapi ini urusan hati. Bukan soal gampang yang bisa di penuhi dengan materi.

"Aisyah-"

"Maaf. Aisyah tidak bisa. Aisyah ada suka sama orang lain."

Aisyah berbalik. Dia meninggalkan Rex dengan langkah berat. Kepalanya tertunduk lesu. Matanya berkaca-kaca. Ia ingin menangis. Ia ingin mengadu kesedihannya pada Allah.

Sesunggunya Ia mencintai seseorang tanpa Rex ketahui. Dia berdoa semoga pria itu akan menjadi jodohnya.

🦋🦋🦋🦋

Day 5

Puding Coklat cinta Made in Aifa.

"Rex kemana lagi sih sekarang? Ini Aifa bikin puding coklat kesukaan Rex dalam wadah." ucap Aifa. Potongan puding yang sudah di beri hiasan wipecream dan potongan stroberi.

"Ah yaudah lah, ikutin aja. Siapa tahu Rex ada punya banyak wanita simpanan selain Aisyah." gumam Aifa dibalik masker penutup sebagian wajahnya agar tidak ketahuan.

Aifa mengemudikan motornya. Aifa paling anti naik motor. Katanya takut kena debu di jalanan. Tapi ia mengangkat debu. Karena Rex begitu penting saat ini.

Aifa mengikuti mobil Rex sejak tadi. Bahkan Aifa jadi tahu dimana rumah Aisyah selama ini. Begitu mendapati notifikasi bahwa posisi GPS Rex menuju suatu tempat, Aifa pun berniat keluar rumah di saat Laurent lengah. Bisa dipastikan saat ini Laurent akan kebingungan mencari dirinya.

Tapi.

Aifa tidak sadar bahwa Rex mendengus kesal dibalik kemudinya. Sejak tadi ia menajamkan pendengarannya. Begitu tahu bahwa Aifa bergumam akan mengikutinya sejak beberapa jam yang lalu sebelum kerumah Aisyah, dengan terpaksa Rex memilih menuju rumah Aisyah agar Aifa cemburu dan pergi.

Tapi siapa sangka bahwa Aifa masih menunggunya dari kejauhan dibalik sebuah motor yang hello kitty yang wanita itu miliki.

"Kenapa dia tidak lelah mengikutiku?"

Rex semakin dongkol. Karena itu ia pun mengemudikan mobilnya dengan cepat di ikuti motor hello Kitty Aifa yang membuntutinya dengan kecepatan yang setara.

🦋🦋🦋🦋

Usaha guys. Ngejar jodoh. Kalau sudah melekat di hati emang susah😂

Yang satu ngeretas suara. Yang satu ngeretas pelacak posisi.

Cuma mau bilang. Jodoh itu cerminan diri

🤣🤣🤣🤣🤣

Makasih sudah baca. Makasih sudah nunggu. Sehat selalu buat kalian ya

With Love 💋

LiaRezaVahlefi

Instagram

lia_rezaa_vahlefii