Dava kembali dipusingkan dengan permintaan yang sama sekali tak masuk di akal. Ia memijit pelipisnya yang terasa berdenyut sakit.
Sedari tadi Theo terus saja merengek. Entah bagaimana anak itu memintanya lagi. Padahal semalam Dava sudah menjelaskan secara baik-baik pada Theo. Anak tersebut mengerti, tapi keesokan harinya Theo kembali merengek minta ke bulan.
Hei, mana sangggup dirinya mengiyakan Permintaan Theo? Memang pergi ke bulan seperti pergi ke mall? Jelas tak segampang itu.
"Theo mau ke bulannnnn!" Theo terus merengek di hadapan Dava. Anak itu bahkan duduk di lantai dengan muka memelas. Kedua kaki Theo diluruskan kemudian menggerakkannya asal.
Dava menghela napasnya. Kesabarannya mulai menipis sekarang. Tidak lama lagi emosinya akan meledak. Dava tak ingin membentak anaknya sendiri.