"Nona muda... tuan meminta anda untuk istrahat dan makan dulu katanya dari pagi nona muda belum makan," ucap kepala pelayan pada Ello yang dibuat semakin bingung dengan sikap Taehyung hari ini.
Ada apa ini sebenarnya mengapa dia bersikap sangat baik padaku? Apa dia memiliki rencana lain untuk menyiksa aku? Perasaanku sangat tidak enak...
"Nanti saja aku masih kenyang. Terimakasih untuk perhatianya," jawab Ello tersenyum manis namun, pikiranya di lain tempat.
"Nona muda jika kamu tidak mengikuti kemauan tuan muda nanti saya yang dipecat nona. Kalo dipecat saja saya bisa mencari kerja di tempat lain masalahnya jika sudah dipecat oleh tuan muda Taehyung maka bukan karir saya saja yang hancur keluarga saya pun akan ikut diseret dalam hukuman dengan kantor polisi," seru kepala pelayan memohon dengan mata yang cemas.
"Apa? Mengapa sampe segitunya? Ya Tuhan... kejam sekali tuan muda," jawab Ello kaget dan tidak percaya akan pengaruh seorang Kim Taehyung.
"Intinya tuan muda Taehyung sangat berpengaruh dalam dunia. Dan tolong anda jangan mengucapkan kata-kata tidak baik dibelakang tuan muda karena di rumah ini ada banyak seribu mata, telinga yang mengawasi gerak-gerik kita."
Seribu mata dan telinga... ahhh pantasan saja dia hanya meminta aku yang melakukan pekerjaan ini. Karena dia ingin melihat apa aku benar-benar melakukan pekerjaanya?
"Baiklah aku akan makan. Maaf membuat anda sedikit menunggu lama," jawab Ello yang mulai bangkit berdiri dari tumpuan bibir keramik kolam yang Dia duduki dan mengikuti kepala pelayan dari belakang.
**** flashback...
"Makanlah yang banyak minumlah yang menghangatkan tubuhmu, karena habis ini kamu akan merasakan perih dan sakit dalam kolam renang malam ini," ucap Taehyung yang tersenyum manis dan tawa dengan sorot mata menanjam saat ia yang duduk dengan santai di kursi kantornya sambil melipat kedua tanganya dengan mengalaskan di dagunya saat melihat layar monitor cctv rumah yang ada di ruang kantor pribadinya yang juga memperlihatkan Ello sedang di bawa oleh kepala pelayan untuk menikmati makan siang.
"Kenapa tuan muda sangat eksistensi sekali dengan Gadis itu. Pada hal dia sama sekali tidak melakukan kesalahan untuk anda," kata sekertaris Kim yang berdiri di belakang Taehyung saat mengantar berkas-berkas untuk pria itu tandatangani.
"Siapa yang eksistensi? Aku? Hahahhaa... hei sekertaris Kim kamu juga tahu tipe ideal aku seperti apa? Untuk apa kamu mempertanyakan hal yang tidak masuk akal," seru Taehyung menangapi ucapan sekertaris Kim.
"Aku tidak lupa tuan muda. Hanya terkadang hal yang membuat kita eksistensi berlebihan maka akan menjerumuskan diri kita sendiri dalam perangkap itu," jawab sekertaris Kim sambil menyodorkan berkas-berkas di tanganya di hadapan meja Taehyung.
"Dia wanita menjijikan dan sampah. Dia jauh berbeda dari semua tipe aku atau mantan aku bagaikan langit dan bumi. Melihat tubuhnya yang menjijikan itu membuat aku selalu ingin memakannya."
"Kamu tenang saja sekertaris Kim aku tahu wanita mana yang pantas untuk diriku. Namun, berkatmu aku ada mainan baru di rumah terimakasih," seru Taehyung yang mulai menandatangani surat-surat yang tadi berikan oleh sekertaris Kim dengan mengukir senyuman lebar di sana.
"Apa wanita itu adalah nona muda Jenny?" tanya sekertaris Kim memastikan.
"Intinya aku tahu wanita mana yang pantas untuk aku bukan seperti gadis sampah itu," seru Taehyung tidak menangapi pertanyaan sekertaris Kim.
"Kita yang memilih tapi hati tidak bisa kita kendalikan. Aku pegang ucapanmu tuan muda jangan sampai sampah yang dikatakan dan benci jadi benih cinta suatu hari nanti."
"Hahahha... kamu kebanyakan nonton drama Korea shi sekertaris Kim jadi kebaperan sampe dunia nyata," jawab Taehyung kembali tertawa merasa lucu.
"Buktinya tanpa tuan muda sadari senyuman yang hilang selama 20 tahun lalu kini kembali muncul tertawa saat aku membicarakan tentang gadis itu."
"Maksudmu?" bertanya dengan nada dingin dan senyuman di wajahnya dalam sekejap hilang.
"Tuan anda lupa bahwa selama dua puluh tahun senyuman tidak ada dalam hari-harimu sejak kematian nyonya besar dan tuan besar. Tapi..." suaranya terhenti ketika Taehyung menjerit dengan tegas.
"CUKUP!!!"
"Jangan membandingkan senyumanku dengan sampah jalanan seperti dia karena aku bukanlah sampah. Semua berkas sudah aku tandatangani pergilah sebelun amarah aku makin menjadi," ucap Taehyung.
Taehyung berucap dengan emosi dan mengambil kasar semua berkas di meja yang tadi ditandatangani olehnya lalu di berikan pada sekertaris Kim yang menarik nafas dalam-dalam akan keras kepala Taehyung yang sama sekali tidak menyukai ucapan sekertaris Kim.
"Maaf. Aku pamit," ucap sekertaris Kim melangkah pergi dengan membungkukan tubuhnya ke bawah.
Setelah sekertaris Kim sudah melangkah pergi. Taehyung masih duduk dengan emosi yang mulai reda namun, tetap saja sikap dinginnya tidak berubah.
Lihat saja bagaimana malam ini aku mempermalukan Dia seperti apa, bungkam Taehyung.
Dring... dring...
Suara bunyi telpon menyadarkan Taehyung.
"Hem..." jawab Taehyung berdehem dengan malas.
" Maaf Tuan muda klien kita dari China sudah datang," suara dari telpon sana dia adalah kariawan resepsionis.
"Baiklah. Beritahu sekertaris Kim untuk membawanya ke ruang khusus tamu istimewa aku akan menyusulnya," seru Taehyung dengan suara beratnya.
"Baik tuan muda," jawab kariawan resepsionis namun, telpon sudah diputuskan dahulu oleh Taehyung.
Kebiasaan deh si bos es batu bata untung big bosku kalo bukan sudah aku teriakin dari dulu...
Sekertaris Kim pun tidak lama sudah menemani klien China itu pergi ke ruang khusus tamu luar negri yang disebut ruang spesial. Tidak lama mereka berbincang dengan fasi bahasa inggris Taehyung pun datang dengan menyapa mereka dengan bahasa China karena memang Taehyung menguasai semua bahasa China.
Mereka saling membahas bisnis ada tawa, lucu dan serius hingga percakapan klien emang selalu menyenyangkan untuk semua orang hingga pukul 04.00 wib.
****Flashback rumah Taehyung.
Ello akhirnya bisa istirahat dengan tenang karena tugasnya menguras air kolam akhirnya selesai juga. Walau kedua telapak tanganya banyak luka hingga lebam biru akibat mengangkat kurasan air kolam dengan ember, dan sekarang Dia sedang mengisi air kolam dengan air baru.
Namun, di luar nalar Ello yang tidur santai karena kecapean Dia tidak tahu bahwa dari tadi semua pelayan rumah sedang sibuk mendekorasi rumah untuk pesta acara Taehyung dan teman-temanya. Sebelum bertemu dengan klien terakhirnya hari ini Kim Taehyung menelpon kepala pelayan bahwa hari ini akan ada acara pesta di rumah dan meminta kepala pelayan Tina untuk menghiasi rumah sebelum pukul 07.00 wib. Sebelum Taehyung pulang tamu undangan akan datang pada jam delapan malam.
Pukul 05.30 wib. Ello sedang membersihkan tubuhnya dan Ello lupa aturan menyambut pulangnya Taehyung dari perusahaan seperti biasa karena itu sudah kewajiban Ello. Tidak lama kemudian mobil Taehyung dan mobil bodyguardnya mengklakson di depan pintu gerbang utama.
Semua pelayan dan para bodyguard seperti biasanya berbaris rapi memanjang samping kiri dan kanan berhadapan satu sama lain dengan karpet merah yang sudah disediakan dari jalan stapak halaman rumah yang menuju ke dalam rumah.
Ke mana dia? Berani sekali dia tidak menyambut kepulangan aku...
"Di mana Ello kepala pelayan Tina?" tanya Taehyung dengan suara berat dan dingin.
"Nona muda sedang mandi tuan muda karena baru selesai menguras air kolam tanpa bantuan kami," jawab kepala pelayan Tina.
"SIAPA YANG MEMINTA DIA MANDI? KAMU TAHU AKU PULANG UNTUK APA KAMU MEMINTA ELLO MANDI!!!" geram Taehyung mulai emosi dengan nada tinggi.
"Maaf tuan muda bu..." suara terhenti karena Taehyung memotongnya.
"CUKUP!!!"
"Panggil dia sekarang JUGA...!!!" melotot mata dengan wajah yang emosi tinggi hingga nada tinggi suaranya bergemuruh di seluruh halaman rumah bagaikan petir saat itu.
BERSAMBUNG.