Chereads / MENIKAH / Chapter 28 - KESALAHAN ELLO

Chapter 28 - KESALAHAN ELLO

"Baiklah jika kamu memang tidak ingin membahasnya maka aku tidak akan membahasnya lagi," ucap Jenny tersenyum dengan mengangukan kepalanya memahami maksud ucapan Taehyung yang melarang dirinya untuk membahas Ello.

Jenny bisa melihat sebenci apa seorang Kim Taehyung pada gadis yang bernama Ello jangankan menyebut nama Ello, membahas hal Ello pun sama sekali tidak sudi dibahas oleh seorang Kim Taehyung. Jenny tahu betul seperti apa sifat Taehyung yang keras kepala jika dia tidak menyukai seseorang berarti tidak akan menyukainya, dari pada memperkeruh suasana yang semakin buruk lebih baik jangan membahas nama Ello.

Tapi Tae kamu tahu bahwa dibalik sikap cerobohnya gadis itu dia banyak menyimpan misteri kehidupanya entah itu apa, batin Jenny saat melirik lagi ke arah Taehyung yang sedang menatap dan menikmati keindahan alam di atas sana.

Di tengah-tengah kebisingan yang kembali terjadi antara Taehyung dan Jenny dengan suasana yang romantis tiba-tiba datanglah para bodyguard suruhan Sekertaris Kim yang memaksa Kim Taehyung untuk segerap pulang.

"Itu tuan muda! Ayo kita sampari! Ingat jika tuan muda menolak maka kita harus mengunakan cara paksa," ucap salah satu bodyguard yang saat itu sedang berdiskusi di pingiran jalan taman tidak jauh dari tempat Taehyung dan Jenny duduk.

"Baik tuan," jawab serentak bodyguard yang lain Lalu, mereka segera menghampiri Taehyung dan Jenny.

"Maaf tuan muda mengangu. Kami diperintahkan nona Kim untuk segera membawa tuan muda pulang sekarang juga! ucap salah satu bodyguard saat dia dengan rombonganya sudah sampai di tempat Taehyung dan Jenny.

Di mana saat itu Taehyung sedang tidur di bawah rerumputan dengan menikmati suasan malam itu. Taehyung yang kaget dan juga Jenny segera bangkit berdiri dengan emosi mulai terlihat di wajah Kim Taehyung.

"Apa?"

"Sekertaris Kim sudah pulang? Kapan?" tanya Taehyung yang kaget mendengar bahwa sekertaris Kim sudah pulang.

"Tadi tuan satu jam yang lalu. Setelah tuan muda dengan nona Jenny pergi disaat itulah bliau memerintah kami untuk menjemput tuan muda," jawab pimpinan bodyguard itu.

"Dia pikir siapa dia! Berani sekali memaksa aku pulang! dengus emosi Taehyung dengan tatapan membunuh pada para bodyguard itu.

"Aku tidak akan pulang. Hei kalian itu anak buah aku bukan si sekertaris itu jadi pergilah! Nanti aku pulang sendiri," kata Taehyung tegas dengan sombong dan tidak menghargai siapa seorang sekertaris Kim.

"Tidak bisa tuan. Anda harus ikut dengan kami sekarang juga! Jika tuan muda tidak mau pergi bersama kami maka, tidak ada cara lain kami akan memaksa tuan muda dan jangan salahkan kami jika kami berlaku kasar pada tuan muda," tegas seorang bodyguard menatap tajam Kim Taehyung.

"Berani sekali kamu!!" Dengus Taehyung emosi dengan menatap melotot matanya sangat tajam membunuh pada bodyguard itu.

"Kamu pikir siapa kamu beraninya menatap dan menga..." ucapan Taehyung terhenti ketika Jenny memotong perkataanya.

"Pergilah Tae! Mungkin ada hal penting yang ingin dibahas sekertaris Kim padamu," seru Jenny tersenyuum pada Taehyung.

"Tapi Jenny... bagaimana dengan dirimu?" tanya Taehyung kwatir akan keadaan Jenny yang ia tinggali sendirian di taman.

"Tae. Aku sudah kabari supir di rumah mungkin sebentar lagi akan datang jadi kamu tidak perlu kwatir akan keadaan aku," seru Jenny menenangkan Taehyung.

"Tuan muda kita tidak banyak waktu lagi ikutlah dengan kami!" ucap salah satu bodyguard pada Kim Taehyung.

"Baiklah aku akan ikut dengan kalian. Tapi dua dari kalian jagain Jenny hingga supirnya datang baru kalian boleh pulang! Apa kalian mengerti!!" jerit Taehyung memerintah para pengawal itu.

Lalu dua bodyguard pun mengikuti ucapan Taehyung. Sebelum masuk ke dalam mobil Taehyung masih memutar tubuhnya melihat Jenny yang menatapnya dengan dalam dan sedang tersenyum sebenrya rasa kwatir jelas terlihat dikedua mata Taehyung namun, Ia tidak bisa berbuat apa-apa entah mengapa Kim Taehyung melangkah kembali memutar kakinya menghampiri Jenny kedua tangan Pria itu memegang lembut bahu Jenny dengan tatapan yang sangat dalam.

"Berjanjilah untuk kembali bertemu dengan aku di sini sebelum kamu pulang ke Amerika," ucap Taehyung dengan tatapan yang sangat dalam pada Jenny.

"Cepatlah jawab! Aku tidak punya banyak waktu," seru Taehyung lagi masih menatap dalam wanita yang ada di hadapanya itu.

Jenny yang belum paham akan maksud Taehyung hanya menatap bingung Taehyung dan tidak lama ia sangat kaget ketika helikopter pribadi Taehyung yang sudah mendarat untuk segera menjemput Kim Taehyung.

"Cepatlah! Aku tidak banyak waktu lagi," ucap Taehyung masih dengan pertanyaan yang sama.

"Hem. Aku akan berjanji akan menemuimu lagi di sini," ucap Jenny di tengah-tengah bunyi keributan helokopter.

Taehyung yang mendengar ucapan Jenny tersenyum puas lalu ia memutar tubuhnya untuk pergi. Dia pun masuk ke dalam helikopter dan pintu helikopter tertutup lalu terbang ke angkasa meningalkan Jenny yang di bawah sana dimana sedang menatap helikopter Kim Taehyung yang semakin jauh dari tatapanya.

Perjalanan menempuh ke rumah Kim Taehyung dua puluh menit. Lalu helikopter yang tadi menjemput Kim Taehyung akhirnya mendarat di rumah istana Taehyung semua pelayan dan para bodyguar yang ada di sana segera keluar di depan rumah istana itu dengan berbaris rapi memanjang dan berhadapan satu sama lain.

Ada dua yang memegang air dan handuk untuk Taehyung cuci tangan. Mereka menundukan kepala mereka ke bawah ketika kaki Pria itu mulai menurunkan kakinya dari pintu pesawat di karpet merah yang sudah disiapkan bagaikan penyambutan layaknya duta besar. Taehyung melangkah dengan santai dan tatapan wajah dingin dan sikap sombongnya.

Mata Taehyung tertuju pada Ello yang di ujung barisan pertama dekat dengan pintu utama rumah. Matanya membulat dan penuh dengki ketika melihat Ello yang sama sekali tidak menundukan kepalanya ketika ia datang.

Berani sekali dia tidak menunduk menyambut kedatangan aku. Wanita sampah itu benar-benar bikin mud aku memburuk terus, batin Taehyung yang meremas jari jemarinya dengan sangat kuat dan menahan giginya kuat di dalam sana dengan tatapan membunuh pada Ello.

Taehyung melangkah dengan sangat elegan dan berkhrisma tanganya mengancingkan kancing jasnya lalu kedua tanganya kembali di sembunyikan dalam saku celananya. Dari jarak 10 jengkal jari tangan Dia memangil nama Ello untuk menghampirinya.

"Hei gadis sampah! Sini kamu!" pangil Taehyung dengan nada dingin pada Ello.

Sampah? Dasar pria sombong berani sekali dia merendahkan aku di hadapan semua orang seperti ini, batin Ello kesal menahan luka di dalam hatinya sambil melangkah pergi menghampiri Taehyung yang tidak jauh dari barisan yang ia tepati

Seribu mata dan mulut melihat dan berkomat kamit satu sama lain saat Ello yang melangkahkan kakinya menghampiri Kim Taehyung.

"Anda pikir anda siapa? Berani sekali anda tidak memberi hormat pada saya ketika saya melangkah dari sana," ucap Taehyung dengan nada dingin sangat dingin yang menakutkan.

"Maaf tuan sa. Saya tad..." ( suara Ello putus-putus dan terhenti ketika Taehyung kembali memotong ucapanya).

"Menuduklah!" kata Taehyung dingin.

"Apa?" tanya Ello kaget.

"MENUNDUKLAH! SAYA BILANG MENUNDUK APA KAMU TULI!!!" geram Taehyung dengan nada suara yang sangat keras hingga urat-urat di lehernya muncul dan wajahnya tampan sangat merah saking emosinya dia.

"Jangan membuat saya mengulangi perkataanku yang ke dua kali," kata Taehyung masih dingin penuh emosi.

Ello yang kaget akan teriakan Taehyung segera menundukkan tubuhnya ke bawah namun, Taehyung mengatakan tubuhnya belum menunduk sempurna.

"Tunduklah lebih sempurna setidaknya bayar kesalahanmu itu dengan mencium karpet merah dibawah sana," kata Taehyung masih sangat dingin.

Ello yang mendengar ucapan Taehyung akhirnya menundukan kepalanya sangat ke bawah hingga jarak wajahnya dengan karpet merah hanya satu jengkal saja.

SRAMMM...

siraman air bekas cuci tangan Taehyung pada tubuh Ello hingga gadis itu basah kuyup.

"Itulah tempat wanita sampah seperti kamu," kata Taehyung merendahkan Ello dengan nada dinginya lalu ia melangkahkan kakinya melewati tatapan mata Ello di bawah sana.

Perih dan hancur hati Ello ingin rasanya ia menangis namun, ia masih menahan air mata di bawah sana. Seribu mata pelayan kaget dengan hal itu tapi apalah daya mereka yang tidak bisa berbuat apa-apa karena mereka hanyalah seorang pelayan yang berkasta kelas bawah sama seperti Ello.

Bersambung.