"Apa tuan muda sudah pulang?" tanya sekertaris Kim saat ia mulai mencuci tangan di baskom air yang sedang dipegang oleh salah satu pelayan rumah ketika dirinya yang baru saja sampai di rumah di mana semua pelayan dan para bodyguard berbaris rapi memanjang dengan posisi barisan berhadapan satu sama lain.
Setelah mencuci tanganya sekertaris Kim mengeringkan tanganya yang basah di handuk yang sudah di sediakan oleh pelayan juga . Kepala pelayan Tina akhirnya menjawab ucapan sekertaris Kim yang sudah diperlakukan layaknya seorang nyonya rumah tapi, memang itulah tempat sekertaris Kim karena sejak kepergian orang tuan Taehyung ia adalah pengasuh penganti kedua orang tuan Taehyung.
"Tuan muda sudah pulang nona Kim saat ini tuan muda sedang bersama nona muda Ello di kamarnya," jawab kepala pelayan Tina sambil membungkukan badanya pada sekertaris Kim.
"Apa? Ber. Bersama Ello? Sudah berapa lama mereka bersama?" tanya sekertaris Kim masih dengan sikap dinginya sambil melangkah masuk ke dalam rumah yang diikuti oleh kepala pelayan Tina dengan pelayan lainnya sedangkan para bodyguard rumah kembali berjaga-jaga di depan rumah dan sekeling rumah seperti biasanya.
"Sudah satu jam yang lalu nona Kim mereka bersama," seru kepala pelayan Tina yang masih melangkah mengikuti langkahan kaki sekertaris Kim.
"Apa...? Satu jam lebih...? Mengapa tidak kalian hentikan gadis itu untuk tidak pergi ke kamar tuan muda!? Apa yang kamu kerjakan seharian ini kepala PELAYAN TINA!!!" jerit sekertaris Kim emosi yang langsung memasuki Lift rumah menuju kamar Kim Taehyung yang terletak di lantai tiga.
"Jangan ikuti aku! tegas sekertaris Kim pada kepala pelayan dan yang lainya ketika melihat mereka yang juga kwatir akan keadaan Ello.
"Kerjakan tugas kalian yang lainya. Jika terjadi sesuatu pada tuan muda atau Ello maka aku akan memangil kalian lewat bunyi lonceng darurat seperti biasanya," lanjut sekertaris Kim masih dengan nada dingin dan tegas sebelum pintu lift ditutup kembali.
Tiga menit akhirnya sekertaris Kim sampailah di lantai tiga. Tanpa menunggu sekertaris Kim segera berjalan dengan langkahan yang melalui beberapa lorong-lorong sebelum sampai di kamar Kim Taehyung.
Tok... tok...
"Tuan muda.... ini saya sekertaris Kim," panggil sekertaris Kim saat mengetok pintu kamar Kim Taehyung.
Namun, sayang pangilan sekertaris Kim sama sekali tidak ada jawaban dari Taehyung atau pun Ello.
"Tuan muda! Nona Ello ini saya sekertaris Kim boleh saya masuk?" terus memangil nama Taehyung dan Ello tetap saja tidak dari satu pun kedua nama yang di sebut menyahut balik panggilan sekeraris Kim.
Karena merasakan firasat buruk dari hatinya akhirnya sekertaris Kim mengambil kunci pribadinya untuk membuka pintu kamar Taehyung. Namun, saat tanganya menyentuh gagang pintu terbuka sendiri. Sekertaris Kim kaget dan secepatnya masuk agar tidak ada yang curiga atau melihat apa yang terjadi di kamar Taehyung.
Tuan muda mengapa kamu sebego ini jika sampai salah satu pelayan tahu apa yang sebenarnya terjadi padamu akan sangat berbahaya untuk perusahaan, batin sekeraris Kim yang sudah tahu apa yang terjadi di dalam kamar saat melihat seisi kamar Taehyung yang hancur berantakan bagaikan tidak terurus sama sekali.
Sejertaris bergumam sambil nelihat sekelilingnya namun, tidak ada siapa-siapa di dalam kamar yang membuat sekertaris Kim semakin kwatir takut terjadi sesuatu pada Ello mengingat apa yang selalu terjadi setiap malam pada tuan mudanya itu.
"Tuan muda, nona Ello di mana kalian?" ucap sekertaris Kim yang masih memangil.
Sekertaris terus memangil nama Taehyung dan Ello sambil melangkah hati-hati mencari di sekeliling kamar namun?, Dia tidak menemuka siapa-siapa di kamar. Ia pergi ke bagian teras balkon kamar Taehyung tetap saja tidak ada siapa-siapa di sana. Saat masuk sekertaris Kim yang terus menerus memangil nama Taehyung tetap saja tidak ada yang menjawab ucapanya di sana Ia seperti mendengar desahan nafas seperti sehabis lari marathon dari kamar mandi.
Perempuan baya itu secepatnya melangkahkan kakinya menuju kamar mandi. saat tiba di depan pintu ia bisa mendengar suara yang semakin keras namun, ia tidak bisa melihat apa-apa akhirnya sekertaris Kim menekan tombol menyalakan lampu kamar mandi.
"Ya Tuhan tuan muda apa kamu lakukan?" tanya sekertaris Kim yang kaget melebarkan bola matanya tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat dibawah sana dimana dua tubuh terbuka semua tanpa sehelai kain di bawa sana di mana itu tepat di depan mata sekertaris Kim dengan hal yang sangat memalukan.
"DASAR MANUSIA KURANG AJARR!!!" jerit Taehyung dengan suara yang keras penuh nada emosi hingga suarnya memenuhi seisi kamarnya.
"BERANINYA KAMU MENGANGU HAL PRIBADIKU!!!" teriak Taehyung masih emosi hingga wajahnya memerah dan urat besar di lehernya muncul ke permukaan.
Taehyung berucap dengan posisi tubuh Dia yang di atas Ello. sedang Gadis itu dengan perih di hatinya memalingkan wajahnya ke samping ketika sekertarisn Kim melihat apa yang terjadi di kamar mandi.
"Maaf. Maaf, kan saya tuan muda. Namun, tidak sepantasnya anda melakukan hal ini bagaiman tangapan para pelayan rumah ini jika ada yang melihat hal ini," seru sekertaris Kim yang sangat merasa bersalah pada Gadis malang di bawah sana.
"DIAM!!!" teriak Taehyung.
"KAMU TIDAK PUNYA HAK MENGATUR AKU! KAMU HANYALAH SEORANG SEKERTARIS IBARATNYA PELAYAN SAMA SEPERTI YANG LAIN!!!"
"PERGI SANA!? APA YANG KAMU LIHAT INI BUKANLAH HAL BAR..." tegas Taehyung.
Namun, saat Taehyung yang belum selesai mengucapkan perkataanya tiba-tiba ia langsung pingsan ketika sekertaris Kim memukul keras di titik kelemahanya yaitu tengkuk lehernya dengan sangat keras. Tujuanya hanya satu menyelesaikan hal memalukan ini agar gadis malang di bawah sana tidak menangung malu akan hal yang dilakukan oleh Kim Taehyung.
"Apa kamu baik-baik saja nona Ello?" Kwatir sekertaris Kim saat ia menutupi tubuh Ello dengan handuk kamar mandi ketika dirinya sudah memindahkan Kim Taehyung dari tubuh Ello.
Gadis itu hanya diam seribu kata tanpa berucap sepatah kata pun. Ello menahan perih dihatinya ingin rasanya ia menangis di depan sekertaris Kim namun, Ia bukanlah gadis selemah itu. Air mata yang tergenang di sana berusaha untuk tidak meneteskanya.
Ello memungut pakaianya yang sudah rusak dan tidak bisa dikenakan kembali. Ia memaksakan tubuhnya untuk berdiri menahan perih di sekejur tubuhnya. Karena pakaianya tidak bisa ia kenakan terpaksa Ello memakai handuk Taehyung yang cukup besar menutup seluruh tubuhnya walau tidak sampai di kakinya yang putih karena, memar dan biru belau semua.
Ello menghiraukan ucapan sekertaris Kim dan berjalan pergi menuju kamarnya yang ada di lantai satu. Sekertaris Kim yang melihat sikap dingin Ello memakluminya mungkin gadis itu syok berat dan trauma dari pada terus membahasnya dan melukai hatinya lebih baik diam seribu kata dan membiarkan dia pergi menenangkan pikiran dan hatinya.
Gadis itu melangkah dengan kakinya yang tertatih-tatih menuju lift kamar. Sambil meringis kesakitan pada luka yang ada di tubuhnya.
"Nona muda. Apa kamu baik-baik saja?" kwatir kepala pelayan Tina dan beberapa pelayan rumah saat melihat lebah biru di lengan dan kaki Ello dan tanda merah di lehernya.
Elllo hanya diam tanpa menjawab ucapan kepala pelayan Ia terus melangkah dengan kaki masih tertatih-tatih tatapanya kosong tersirat luka yang tidak bisa dijelaskan lagi. Air mata jatuh pun tidak bisa mengubah nasib buruk yang ia terima ini. Matanya yang berkaca-kaca dan bibirnya menutup rapat perih saat mendengar kata baik-baik saja rasanya saat itu ia ingin menangis sejadi mungkin di depan orang-orang yang menyanyakan kondisinya.
"Nona muda... " pangil kepala pelayan pada Ello yang sama sekali tidak menjawab ucapanya.
"Nona. Apa kamu baik-baik saja?" tanya sekertaris Kim kwatir.
Ello yang mendengar ucapan sekertari Kim yang terus menyanyakan kondisinya. Ia menghentikan kakinya sebentar dan memutar tubuhnya dengan mata berkaca-kaca menarik dua sudut bibirnya ke atas dan tersenyum pada kepala pelayan Tina tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Lalu kembali melangkah masuk ke kamar kecilnya.
Ello yang sudah di kamar berjalan menuju kamar mandi kecil yang sudah ada di kamarnya untuk membersihkan tubuhnya.
Ello mengambil gayung untuk mengambil air yang sudah ditampungnya di ember untuk mandi ia menahan perih dan sakit ketika air mengenai seluruh tubuhnya yang terluka. Sehabis mandi Gadis itu mengabil pakaian tidurnya yang sudah ia bawakan tadi. Matanya terhenti ketika melihat luka-luka di tubuhnya yang berpapasan langsung dengan cermin.
Di sana luka bekas cambuk ikat pingang terlihat merah di seluruh tubuhnya yang putih dan bersih bagaikan tissu. Lebam biru di tangan, kaki, bekas merah bibir dan gigitan di leher dan dua gunung kembarnya.
Seketika air mata terjatuh membasahi wajahnya saat tanganya menyentuh bekas merah yang ada di lehernya.
Bersambung.