"Apa maksudmu bahwa tuan muda tidak di rumah?" tanya sekertaris Kim pada kepala pelayan ketika dirinya tiba di rumah istana Taehyung.
"Maaf nona Kim. Tuan muda pergi bersama dengan nona Jenny katanya ingin menghabiskan waktu bersama nona muda karena sudah lama mereka tidak pergi bersama," jawab kepala pelayan menjelaskan.
"Lalu mengapa kamu tidak mengabari aku? Kamu tahu bahwa tuan muda sudah menikah!? Apa tanggapan orang luar akan hal ini!?" jerit sekertaris Kim emosi dengan tatapan membunuh pada kepala pelayan.
"Saya sudah mencoba untuk menghentikan tuan muda nyonya Kim. Namun, tuan sendiri mengancam akan memecat saya jika saya menghalangi jalanya," seru kepala pelayan yang mulai ketakutan akan ucapan sekertaris Kim.
"Tidak becus semua di sini bekerja. Pengawal!" panggil sekertaris Kim pada para bodyguard yang sedang menjaga di luar.
"Ya nona Kim!" ucap salah satu bodyguard ketika masuk berbaris memanjang berhadapan satu sama lain dengan pengawal lain yang ada disana sedangkan sekertaris Kim ada di tengah-tengah barisan.
"Cepat siapkan mobil! Kita pergi menjemput tuan muda. Cari lokasi tuan muda menggunakan Gps untuk melacak tempat tuan muda saat ini!" perintah sekertaris Kim pada seluruh pengawal.
Setelah memerintahkan semua pengawal itu untuk pergi menjemput Taehyung sekertaris Kim mengatakan pada para bodyguard untuk tetap memaskan Taehyung pulang walau pun dia menolaknya. Sedangkan dirinya harus pergi bersama Antonio menemui klien bisnis perusahaan yang akan bergabung dengan perusahaan Taehyung.
"Jika tuan muda menolak tetap paksa dia untuk masuk ke mobil! Apa kalian mengerti!!!" tegas sekertaris Kim menatap tajam pada para bodyguard itu.
"Mengerti nona Kim!!!" Sahut rame-rame semuan pengwal itu.
**** skip.
Di sisi lain Taehyung sedang menikmati indahnya malam kota Jakarta bersama Jenny di rerumputan taman. Taehyung membaringkan tubuhnya di atas tumpukan rumput-rumput hijau dengan kedua tanganya dialaskan sebagai bantal penyandar kepalanya sedangkan, Jenny duduk di samping Taehyung sambil menatap indah langit-langit.
"Kamu tahu Tae. Saat aku pergi ke Amerika aku selalu duduk dibibir jendela kamar untuk melihat keindahan langit dan saat itu terjadi maka aku selalu terbayang akan dirimu," kata Jenny ketika ia melihat langit yang indah di atas sana sambil sesekali melirik ke arah Taehyung yang juga sedang menatap langit dengan mengukir senyuman manis di wajahnya.
"Langit... bagaikan sebuah menara yang tinggi dan sulit aku dapat. Ketika aku mengingat hal ini aku selalu teroobsesi untuk memiliki banyak hal yang belum tercapai dalam hidupku. Namun, saat sadar aku tahu bahwa ada banyak hal yang tidak bisa dibeli dengan uang," ucap Taehyung melirik ke Gadis yang ada disampingnya itu.
"Maksudmu?" tanya Jenny mengerutkan dahinya sambil meririk ke Taehyung di bawah sana.
"Rahasia. Kepo... hahhaha...." jawab Taehyung tertawa bahagia menatap Jenny sekilas dan kembali melirik langit di atas sana dengan senyuman mengembang karena becandaanya.
Bisa dibilang Jenny adalah satu-satunya wanita dan orang yang bisa membuat seorang Kim Taehyung tertawa bahagia dan lepas. Biasanya jika dia berada bersama siapa pun Dia selalu menunjukan sisi dingin, sikap sombongnya, dan menyembunyikan luka yang sebenarnya ia alami.
"Saat kita menjalin hubungan yang lebih dari sahabat kadang aku selalu bertanya apakah seorang Kim Taehyung benaran sayang sama aku? Ataukah dia hanya ingin memiliki aku karena taruhan dengan temanya?" Tersenyum tipis dengan wajah yang sendu dan memiliki banyak cerita di sana.
"Kadang aku berusaha untuk memahamimu. Memaksakan diri aku berusaha sebaik mungkin menjadi seseorang yang benar-benar penting dalam hidupmu namun, saat aku pergi meningalkan dirimu, aku sadar bahwa aku bukanlah yang terbaik untukmu dan hal terbaik bukanlah meningalkan melainkan berusaha walau itu terasa sulit," lanjut Jenny dengan mata berkaca-kaca menahan sesak di dadanya.
Sebenarnya Jenny adalah sahabat sekaligus mantan kekasih Taehyung. Dia adalah cinta pertama seorang Kim Taehyung namun, sayang hubungan mereka kandas ketika Jenny memilih pergi ke Amerika mengejar impianya menjadi seorang disiener terkenal dan memutuskan hubunganya dengan Taehyung.
Cita-cita Jenny adalah ingin menjadi wanita yang berstatus tinggi sepandan dengan pria dan ingin menjadi seorang wanita yang memiliki karir bagus oleh, sebab itu ia memilih memutuskan hubungannya dengan Taehyung dan pergi mengejar cita-citanya hingga Ia sukses.
"Yang namanya masa lalu adalah masa lalu kita tidak bisa mengubahnya sampai kapan pun. Walau kadang situasi itu membuat kita terluka setidaknya dia menjadi cerita kenangan tersendiri bagi kita ketika di masa depan kamu bisa menceritakan hal itu pada anak-anakmu," ungkap Taehyung masih anteng menatap langit dalam diam.
"Walau ini terlambat. Melirik ke arah Jenny, aku minta maaf karena tidak memberitahumu soal Ello," lirih Taehyung menatap Jenny sangat dalam dengan posisi tidurnya itu.
"Omg... hahhahaha..." tawa Jenny lepas ketika ia melihat ekspresi Taehyung yang sangat lucu ketika mengatakan maaf karena itu pertama kali seorang Kim Taehyung mengatakan maaf setelah bertahun-tahun lamanya mereka berteman.
"Hei apa ada yang lucu? Sepertinya kamu sangat menikmatinya," ucap Taehyung menatap aneh Jenny mengerutkan dahinya dengan mengangkat alisnya saat masih menatap Jenny.
"Jelas luculah setelah tujuh tahun purnama ini pertama kali kamu mengucapkan kata maaf, hahhahaha..." jawab Jenny masih terus tertawa terbahak-bahak hingga Taehyung pun ikut tertawa tipis.
"Mungkin setan lagi masuk ke diri aku... hahhaha...." seru Taehyung balik dan tertawa juga.
Akhirnya keduanya tertawa lepas malam itu dengan bahagia sambil, satu sama lain saling berbalas memainkan jari seperti mengoda di perut mereka masing-masing hingga keduanya tertawa terbahak dengan bahagia.
Dan akhirnya mereka tidur bersama di atas tumpukan rumput-rumput hijau itu dan menatap langit di atas sana bersama dengan tatapan dalam masing-masing. Sempat terjadi kebisingan selama beberapa menit namun, akhirnya Jenny kembali membuka suara memecahkan kehenigan itu ketika di mana mata keduanya saling bertemu satu sama lain dengan tatapan yang sangat dalam.
"Ehmm... ehmm... " batuk Jenny mengalihkan tatapanya pada langit dengan detak jantung yang sangat kencang di dalam sana. Hal itu pun dilakukan oleh Taehyung juga dengan salah tingkah sambil tersenyum kemasaman merasa sedikit lucu.
"Tapi Tae. Mengapa sikapmu sangat dingin? Bukan dingin melainkan sangat kejam pada si pelayan rumahmu itu? Siapa namanya Ell. Ello," ucap Jenny dengan menyebut nama Ello putus-putus.
"Pada hal menurut aku dia gadis yang baik dan sopan lagian dia hanya seorang pelayan bukan?" Lanjut Jenny menatap dalam Taehyung.
"Dia bukan pelayan melainkan istri kontrakan aku," jawab Taehyung yang malas membahas nama Ello di tengah-tengah percakapanya dengan Jenny. Seketika wajah sumriah Taehyung berubah jadi dingin ketika mendengar nama Ello.
"Istri kontrak? Maksudmu?" tanya Jenny masih belum paham akan ucapan Kim Taehyung.
"Ceritanya panjang nanti aku jelaskan. Lagian tidak penting juga bahas tu anak di tengah-tengah obrolan romantis kita. Dia hanyalah gadis miskin yang haus akan uang," ketus Taehyung menahan emosi ketika membahas soal Ello.
"Apa kamu begitu memben..."
"Jen. Please jangan bahas dia aku tidak sedang dalam mud yang baik membahas anak itu. Intinya dia wanita rendahan di mata aku. Kamu sama dia bagaikan ujung kaki dan kepala jadi jangan membicarakan Dia ketika mud aku lagi bagus," jawab Taehyung memotong ucapan Jenny dengan wajah yang kesal dan tidak suka akan soal nama Ello.
Aku ingin tahu apakah kamu mencintai aku? Apakah kamu merindukan aku? Karena aku sangat merindukamu. Aku sengaja mengatakan soal Ello hanya untuk menutupi dua rasa ini yang sangat berguncang dalam hatiku, bungkam Jenny dengan tatapan mata berkaca-kaca saat Ia dan Taehyung saling membalas tatapan satu sama lain.
Bersambung.