"Kenapa berdiri lama di sana? Sini bawa buah-buahan itu dan suapin aku!" perintah Taehyung dengan dingin ketika Ia yang kembali membuka kedua matanya saat beberapa menit menungu Ello tak kunjung-kunjung menghampri dirinya dimana Gadis itu itu masih berdiri diam di kamar Taehyung.
Daebak Ini kamar atau hotel? batin Ello melongo kagum sendiri akan besar dan luasnya kamar seorang Kim Taehyung.
"Baik tuan muda..." sahut Ello balik mengiyakan ucapan Taehyung sambil melangkah dengan membawa nakas di tanganya ketika sadar dari lamunanya.
"Ini tuan muda buahmu!"
"Hei! aku meminta kamu membawanya ke sini bukan untuk menyodorkan ke aku," kata Taehyung yang membuka matanya dan mengangakat alisnya sedikit ke atas ketika Ello menyodorkan piring beriisi buah untuk Taehyung makan sendiri.
"Apa?" tanya Ello bingung.
"Suapin aku! Tanganku lagi malas mau begerak," kata Taehyung santai.
Ini bayi atau orang dewasa sih..? Dia tidak tahu apa kalo aku lagi mengerjakan tugas yang diberikanya padaku.
"Suapin aku! Apa kamu tuli!?" seru Taehyung mulai kesal.
"Baik tuan muda." Mengambil garpu menusuk ke salah satu buah yang ada di piring dan mulai disuapkan pada mulut Taehyung.
Bayi besar yang baru lahir dari maut Tuhan maafkan aku bolehkah aku remukan dia menjadi kecil? batin Ello masih kesal.
"Ingat habis ini lanjutkan tugasmu. Aku memerintahmu menyuapiku bukan berarti aku membebaskanmu dari tugasmu itu, apa kamu paham?" Melirik ke arah wanita yang ada di hadapanya itu.
Terus kenapa perintah aku suapin kamu? Apa kamu bodoh? Kolam itu sangat luas bagaimana mungkin selesai dalam sehari lagian buang-buang waktuku saja melayanimu dengan hal yang sebenarnya bisa kamu lakukan sendiri, bungkam Ello emosi sendiri.
"Pengen tabok muka tembokmu itu," ucap Ello yang tidak sadar kata-kata dalam pikiranya keluar sendiri dari mulutnya.
"Siapa yang ingin kamu sebut tembok?" tanya Taehyung kaget.
Ini mulut tidak singkron sekali kamu, kenapa juga bisa keluarkan kata-kata tidak jelas dari pikiran aku? Dasar mulut sialan, batin Ello memukul-mukul bibirnya saat sadar akan ucapanya itu.
"Hei jangan membuat aku mengulangi kata-kata aku! Itu salah satu hal yang paling tidak disukai aku," ucap Taehyung dingin dengan masih menutup matanya namun, mulutnya masih mengunyah buah-buah yang disuapin pada mulutnya dan dari nada suaranya juga sudah terdengar mulai emosi.
Ello yang menyadari akan ucapan Taehyung secepatnya memutar otaknya untuk memberikan alasan yang masuk akal biar tidak dicurigai oleh Kim Taehyung karena sebenarnya kata-kata itu Ia tunjukan pada orang yang sedang tidur dibawah kursi panjang di bawah sana.
"It. Itu maksud aku pengen tribukin pala aku tuan." ( suara Ello terputus-putus).
"Tidak masuk akal ucapanmu! Dasar bodoh sana pergi! Aku tidak membutuhkanmu lagi," perintah Taehyung.
Bodoh? Otakmu yang benar-benar kuprit, lirih Ello emosi.
"Baik tuan muda. Saya pamit," seru Ello memaksa tersenyum manis dalam hatinya memaki habis Taehyung sambil melangkah pergi setelah selesai menyuapi Pria itu dengan buah-buahan yang tadi dibawanya.
Setelah dibawah lantai satu Ello kembali memulai melakukan tugasnya sebelum melakukan pengurasan air pada kolam Ia kembali mengikat rambut panjangnya dengan mengucir sedangkan Kim Taehyung pun masih tersenyum santai dan puas di balkon kamarnya sana saat memantau Ello dari cctv.
Tidak lama kemudian Jenny datang dan kembali mengunjungi Taehyung. Kepala pelayan segera mengabari Taehyung akan kedatangan Jenny yang sudah masuk menerobos ke dalam rumah Kim Taehyung bagaikan rumah sendiri. Saat mengelilingi seisi rumah Kim Taehyung Gadis itu melihat Ello dari jendela ruang keluarga yang kebetulan berpapasan langsung dengan kolam renang.
Bukankah gadis itu yang semalam dihukum Taehyung?
"Halo! Ada apa kamu memangil aku? ucap Taehyung dingin dari ponselnya saat mendapat panggilan telpon dari kepala pelayan.
"Maaf tuan ada nona Jenny di rumah dia baru saja datang," jawab kepala pelayan menjelaskan.
"Apa? Jenny? Ngapain dia ke rumah tidak bilang-bilang? Cepat perintahkan si Ello selesaikan tugasnya dan perintahkan pelayan yang lain yang membereskan kolam renang seperti biasanya," sahut Taehyung kwatir dan langsung bangkit berdiri dari tidur santainya.
Jika tahu begini tadi sudah aku perintahkan si Ello di sini saja, aduhhh puyeng pala aku.
Taehyung secepatnya pergi menyampari Jenny sahabat lamanya itu sekaligus mantan pacarnya itu. Wajah tampanya yang bagaikan animasi komik membuat ketampanan Taehyung semakin bersinar Ia mengunakan lift untuk secepat mungkin menghampiri Jenny yang lagi duduk santai sambil melihat para pelayan yang membereskan kolam renang sedangkan Ello, Gadis itu sudah diperintahkan oleh kepala pelayan untuk menyelesaikan tugasnya.
Ello diminta oleh kepala pelayan membawa teh hangat untuk Jenny di ruang keluarga. Kepala pelayan juga menjelaskan pada Ello bahwa di sana sudah ada tuan muda jadi berharap Ello tidak ceroboh melakukan tugas ini seperti semalam karena Jenny adalah wanita spesial di hati Kim Taehyung sejak dulu.
Saat Ello pergi sambil membawa mampan di tanganya ia melihat Kim Taehyung dan Jenny sedang berpelukan romantis di sana. Entah mengapa hati kecil Ello sakit namun, gadis itu tidak bisa menjelaskan mengapa hatinya sakit. Ia juga merasa iri dengan Sikap Taehyung yang begitu memperlakukan Jenny sangat romantis dan hangat sedangkan dia malah sebaliknya.
Gadis itu mengukir senyuman sambil menarik nafasnya dalam-dalam lalu, melangkah menghampiri mereka. Jenny yang melihat kehadiran Ello segera melepaskan pelukanya dari tubuh Taehyung yang kaget tiba-tiba karena ia masih ingin memeluk Jenny sudah lama mereka berpisah.
"Maaf jika saya mengangu tuan muda," ungkap Ello sambil membungkukan tubuhnya ke bawah.
"Lain kali jika mau ke sini buka suaramu itu lebih dulu sebelum menghampiri kami. Apa kamu paham? Kamu itu hanyalah pelayan di rumah ini jadi bekerjalah dengan benar," jawab Taehyung yang dingin dan cuek.
"Baik tuan muda. Maaf, kan sikap saya ini," jawab Ello bersalah pasrah.
"Kamu tidak boleh kasar sama pelayanmu sendiri Tae. Biar bagaimana pun dia tetap harus dihargai," ucap Jenny tersenyum manis pada Ello.
"Tidak bisa Jen. Makin dibaikin makin melonjak dia," jawab Taehyung tidak terima.
"Seorang pelayan rendahan seperti dia tidak pantas dihargai. Dari luar saja sok polos pada hal sebenarnya adalah gadis nakal," papar Taehyung yang mulai merendahkan harga diri Ello di hadapan Jenny.
"Sana pergi! Lain kali perintah kepala pelayan yang layani tamu spesial aku bukan pelayan rendahan seperti kamu," lanjut Taehyung.
Seketika hati Ello hancur berkeping-keping. Walau begitu gadis itu tetap tersenyum tulus dari bibirnya dengan wajah yang sama sekali tidak ada kesedihan pada hal sebenarnya hatinya sangat hancur dan saat ini terasa sesak di dadanya.
"Baik tuan muda. Maaf jika kehadiran aku mengangu dirimu," kata Ello tersenyum.
"Tidak usah tanggapi ucapan Taehyung. Angap saja itu angin lalu," kata Jenny menguatkan Ello.
"Baik nona. Terimakasih. Aku baik-baik saja hal seperti ini sudah biasa aku alami sejak kecil," kata Ello yang berlalu dari hadapan Taehyung dan Jenny setelah Ia membungkukan tubuhnya ke bawah.
"Tidak seharusnya kamu bersikap kasar pada seorang pelayan seperti itu. Dia juga manusia dan pantas dihargai," kata Jenny setelah Ello menghilang dari tatapan mereka.
"Kita sudah lama tidak saling tukar pikiran jadi jangan bahas pelayan rendahan itu. Aku tidak ingin pertemuan kita diawali dengan perdebatan hal kecil yang tidak jelas ini," kata Taehyung yang terdengar kesal.
Jenny yang mendengar ucapan Taehyung menarik nafasnya dalam-dalam lalu ia pun diam seribu kata dan tidak banyak bicara karena ia tahu betul seperti apa sifat sahabatnya sekaligus mantan pacarnya itu.
Bersambung.