"Kamu sudah pulang sekertaris Kim?" tanya Taeyung yang melihat sekertaris Kim sedang melangkah menghampirinya.
Taehyung yang sudah memakai handuk jas sambil mengeringkan rambutnya yang sedikit gondrong dengan handuk kecil di tangannya dimana rambutnya masih berantakan dan basah namun, tetap saja itu tidak menghilangkan ketampanan seorang Kim Taehyung bagaikan bak pangeran komik. Frans yang mendengar nama sekertaris Kim ikut menoleh ke arah sekertaris Kim yang datang menghampiri mereka.
"Hello Madame Kim nice to see you again after all this time (Halo Nyonya Kim, senang bertemu Anda lagi setelah sekian lama)," sapa Frans sambil bangkit berdiri memberi salam pada Sekertaris Kim dalam fasi bahasa inggris.
"Hi! Nice to meet you too ( Hai, senang bertemu denganmu juga)," jawab sekertaris Kim tersenyum pada Frans.
Setelah saling sapa dengan Frans kini sekertaris Kim menatap Kim Taehyung dengan sedikit kesal. Lalu ia membuka notpadnya untuk membaca jadwal Kim Taehyung besok.
Kim Taehyung yang melihat notpad sekertaris Kim sudah didepan mata wanita paruh baya itu menarik nafasnya lalu berkata dengan nada dinginya karena ia tahu maksud dari ini.
"Langsung baca jadwal aku yang terakhir saja! Sedangkan yang lain besok pagi baru kamu jelaskan aku lagi tidak dalam mud yang baik," ucap Taehyung.
"Hemm..." Berdehem dengan nafas panjangnya.
"Baik tuan muda."
"Pertemuan yang paling akhir adalah menghadiri peresmian pembukaan sebuah monumen nasional," jelas sekertaris Kim setelah membaca jadwal l Taehyhung yang terakhir.
Taehyung yang mendengarnya mengukir senyuman dan tidak merespon apa-apa. Ia pun bangkit berdiri melangkah pergi menuju kamarnya untuk membersihkan tubuhnya dengan sikap dingin dan cuek pada sekertaris Kim.
"It's already night, I asked Mamat? to take Frans home and get him to bring Frans's car! (Sudah malam, mintalah mamat mengantar Frans pulang dan menyuruh Jack bawa mobil Frans!)" perintah Taehyung pada Sekertaris Kim sambil melangkah dengan mengeringkan rambutnya yang agak gondrong itu.
Frans yang mendengar ucapan Taehyung kaget lalu dengan cepat Ia menghentikan langkahan kaki Taehyung yang agak jauh dari dirinya.
"Aku bukan anak kecil Taehyung. Aku sudah dewasa biar aku pulang sendiri," seru Frans menolak perintah Taehyung.
"Aku tahu itu, tapi aku tetap akan meminta supir aku mengantarmu. Tidak ada kata menolak," jawab Taehyung tersenyum sambil memainkan salah satu matanya pada Frans lalu ia melempar handuk ke wajah salah satu pelayan yang berdiri di sana.
Setelah itu Kim Taehyung pun kembali melangkahkan kakinya pergi meningalkan Frans yang masih menolaknya namun, Kim Taehyung tidak menangapinya dan hanya melambaikan tanganya yang membelakangi Frans.
Sedangkan sekertaris Kim sudah dengan cepat menelpon mamat supir pribadi Taehyung yang selalu mengantar Taehyung ke mana-mana dan Bambang supir rumah. Setelah menelpon Sekertaris Kim pun meminta ijin pada Frans untuk pamit mengikuti tuan mudanya dan sekertaris Kim meminta beberapa pelayan serta bodyguard rumah untuk mengantar Frans ke depan pintu gerbang rumah.
Setelah itu sekertaris Kim secepat mungkin menghampiri Taehyung yang lagi merendam dirinya di bathup kamar mandi, dimana saat itu Taehyung memutar musik dengan keras hingga memenuhi isi ruang kamar mandir dan dirinya sedang santai di dalam kamar mandi . Pintu kamarnya tidak dikunci jadi sekertaris Kim masuk tanpa ketuk pintu lagi. Beberapa menit kemudia Taehyung selesai mandi ia pun sudah mengenakan baju tidur meskulin hitam polos dengan rambut agak gondrongnya masih berantakan namun, itu tidak mengurangi ketampanan Kim Taehyung sedikit pun.
Gayanya yang kasual melangkah santai dan tidak menyadari bahwa sekertaris Kim sedang ada tepat di belakangnya. Kim Taehyung yang becercermin sambil memainkan poni rambutnya yang basah, di saat dirinya masih serius memainkan rambutnya. Taehyung kaget melihat bayangan sekertaris Kim yang sedang menatap tajam dari dalam cermin dengan sorot mata yang tidak berkedip dan menyeramkan itu.
"Astaga..." kaget Taehyung langsung berbalik melihat sekertaris Kim ia pun sedikit lega sambil menundukan kepalanya ke bawah saking syok dirinya.
"Kamu? Sejak kapan ada di sana? Mengapa masuk kamar aku tidak mengetok pintu? Atau setidaknya keluarkan suara cerewetmu itu?" tanya kesal Taehyung dengan banyak pertanyaan yang bernada dingin pada sekertaris Kim sambil berdiri dengan kool berkhrisma di sana.
"Sejak 15 menit yang lalu hanya tuan muda saja yang tidak menyadarinya. Aku sudah mengetok berulang kali tapi tidak ada jawaban sama sekali makanya aku langsung masuk," jawab sekertaris Kim dengan nada dingin masih berdiri tegak di sana.
"Bisa-bisa kamu berbicara seperti itu pada aku. Hei aku ini bosmu semua yang ada di sini adalah milik aku! Jika aku mau kamu juga aku tendang keluar," beber Taehyung menyombongkan dirinya.
Sekertaris Kim yang mendengar omelan Taehyung sama sekali tidak menangapinya. Ia terus menatap Taehyung yang sudah bercermin dirinya kembali setelah memarahi sekertaris Kim.
"Tuan muda saya ingin membahas hal penting dengan dirimu,"ungkap sekertaris Kim menatap serius Kim Taehyung.
Taehyung yang sedang memainkan poni rambutnya dan memakai krim malam di wajah tampanya menghentikan aktifitasnya itu, Lalu ia tersenyum dengan menarik dua sudut bibirnya berbentuk miring.
"Apa yang mau kamu bahas? Aku lagi malas mau dengar Jadwal harian aku. Tadi kamu sudah membacanya jadi tidak usah membahasnya lagi," tukas Taehyung yang masih fokus bercermin dengan membelakangi sekertaris Kim.
"Ini bukan masalah pekerjaan tuan muda ini adalah masalah pernikahanmu," lanjut sekertaris Kim langsung pada intinya.
Taehyung yang mendengarnya ucapan sekertaris Kim menghentikan aktifitas bercermin lalu, memutar tubuhnya menatap sekertaris Kim dengan tatapan dingin sikap culasnya. Dia sedikit menarik nafas kesalnya sambil bertanya lagi.
"Apa maksudmu? Aku sedang tidak dalam mud yang buruk untuk bahas hal seperti ini?"
"Seperti yang tuan ketahui bahwa Antonio sebentar lagi akan kembali ke Indonesia."
"Lalu? Apa urusannya dengan aku?"
"Tentu saja ada urusannya tuan muda. Kamu sendiri tahu Antonio dari dulu berencana untuk menikahkan kamu dengan gadis pilihanya, tuan muda sendiri tahu seperti apa ambisius Antonio yang dari dulu selalu berusaha untuk merebut kekayaan tuan dan nyonya."
"Oleh sebab itu sebelum dia mengambil tindakan penting itu aku yang akan mengambil keputusanya," papar Sekertaris Kim menjelaskan maksud perkataaanya.
"Aku tahu hal itu. Aku juga tidak akan menikah dengan pilihanya tapi, bukan berarti kamu melakukan hal seenak dirimu sekertaris Kim," imbuh Taehyung dengan nada dingin dan kesal pada sekertaris pribadinya itu.
"Sejak kepergian nyonya dan tuan besar. Maka tuan muda adalah tanggung jawab sepenuhnya aku, dan aku berhak akan semua hal tentang tuan muda termasuk kisah asmaramu," balas sekertaris Kim menatap dingin Taehyung.
"Biarkan aku yang memilih pasangan aku..."
"Tuan Antonio sangat hafal seperti apa tipe idealmu tuan muda oleh sebab itu, aku sudah menemukan gadis yang pass untuk istri pura-puramu." Dalam sikap santai mengucapkanya tanpa keraguan.
"Apa? Sudah temukan gadis untuk aku? Apa maksudmu sekertaris Kim," tanya Taehyung mengerutkan dahinya dengan alisnya diangkat ke atas menatap dingin sekertaris Kim kaget dan emosi.
"Maksudku istri pura-puramu sudah aku bawa ke rumah ini. Yang tuan muda lakukan hanyalah bersikap manis seolah kalian pasangan pengantin yang paling bahagia di depan Antonio."
"Apa?"
"Kau sudah berani sekali ambil keputusan!!!" Taehyung sudah emosi sambil menunjuk tangan pada sekertaris Kim dengan menahan gigi-giginya kuat dari dalam sana dengan tatapan sorot mata menajam bagaikan pisau tajam pada sekertaris Kim.
"Aku sudah menjelaskan semua sebentar lagi, gadis itu akan aku kenalkan dia padamu. Jangan berdebat dan menolak hal in..." ucapan sekertaris Kim terhenti ketika Taehyung yang emosi dan menejerit namanya dengan kasar.
"SEKERTARIS KIM!!!" jerit Taehyung menahan gigi-giginya dengan tatapan tidak suka pada sekertaris pribadinya itu.
"Aku tidak akan melakukan hal bodoh ini! Anda pikir diri anda siapa berani mengambil keputusan seenak otak sombongmu itu," cibir Taehyung menolak.
"Aku bukan siapa-siapa. Aku hanya seorang sekertarismu tuan muda, keputusan sudah diputuskan mau tuan muda suka atau tidak tuan muda harus mengikutinya pernikahan ini demi kebaikan tuan muda dan perusahaan orang tua tuan muda. Permisi saya pamit," seru sekertaris Kim membungkukan tubuhnya dan melangkah untuk pergi.
"Aku bilang aku tidak akan mengikuti perintah bodohmu itu!!!" teriak Taehyung emosi dengan nada tinggi suaranya.
"Terserah tuan muda. Aku sudah memutuskannya selamat malam semoga mimpi indah dan jangan lupa istrahat demi kesehatanmu," jawab sekertaris Kim tersenyum menghiraukan ucapan Kim Taehyung lalu, melangkah pergi meningalkan Taehyung yang sedang memangil-manggil namanya.
"Sial! Brukkk..." dengus Taehyung emosi menyeritkan gigi-giginya dengan membanting salah satu vas bunga yang ada diatas tumpuan meja ke bawah lantai hingga vas bunga itu pecah berserakan di lantai.
Sekertaris Kim yang ke luar kembali menutup pintu kamar Taehyung dan menutup kedua bola matanya, sambil tertawa lucu di luar karena, sudah lama ia tidak berdebat dengan tegas pada Taehyung. Apalagi memancing emosi Taehyung itu sangat diinginkan sekertaris Kim.
Bersambung