Chereads / MENIKAH / Chapter 20 - ISTANA CINDIRELA

Chapter 20 - ISTANA CINDIRELA

"Pelayan...!" panggil Taehyung saat ia yang sedang mandi santai pada malam hari dengan sahabat Smanya Frans di kolam renang yang sangat luas di depan balkon taman belakang.

Ya. Setelah menghabiskan waktu bersama dengan dua wanita malam di diskotik Madam, akhirnya Kim Taehyung pulang dan kebetulan ia bertemu dengan sahabat lamanya ini yang baru pulang dari Prancis.

"Ya tuan muda..." jawab salah satu pelayan ketakutan menghampiri Taehyung di kolam renang.

"Apa kamu tuli!? Berapa kali aku memangil namanu!? Tidak bisa jawab lebih cepat!? Mana si kepala pelayan rumah ini!?" bentak Taehyung meringis emosi sambil menatap tajam pelayan itu.

"Maaf tuan tadi saya lagi menyiapkan makan malam untuk tuan muda makanya saya lama datang," jawab pelayan itu dengan nada rendah.

"Panggilkan kepala pelayan! Apa pelayan di rumah ini cuma kamu saja!? Tidak ada yang lain!? Cepat sana pergi sebelum amarah aku makin meledak," teriak Taehyung mendengus dengan emosi hingga urat besarnya muncul di permukaan lehernya.

Frans pria yang tinggi badan 176cm, keturunan campuran Prancis Indonesia, memiliki otot tubuh di atas rata-rata pria pada umumnya. Hobbi suka musik dan bermain piano, memiliki bola mata biru seperti birunya air laut membuat matanya memiliki keindahan tersendiri, sifat kalem dan sangat baik.

Dia fasi berbahasa Prancis, Indonesia pun dia tahu. Frans yang masih mandi di kolam melihat sikap Taehyung yang kasar pada asisten rumahnya mengukir senyum tipis namun, terlihat Frans tidak kalah tampan dengan Taehyung. Dia mengelengkan kepalanya karena melihat sikap Taehyung yang sama sekali tidak berubah.

"Il s'avère que votre attitude n'a pas changé," ( Ternyata sikapmu tidak berubah), ucap Frans dalam bahasa prancis.

"Hahhaha ... l'humain qui ne change pas n'est que son cœur. Et ma vieille nature est toujours la même," (Hahhaha ... manusia tidak berubah yang berubah hanyalah hatinya. Dan sifat lamaku masih sama) jawab Taehyung dalam bahasa Prancis dengan santai.

Taehyung yang tersenyum lepas sambil kembali duduk di pinggiran bibir kolam bersama dengan Frans yang juga mulai melangkah keluar dan duduk di samping Taehyung. Lalu salah satu pelayan datang mengmbil dua handuk besar dan kecil satu set untuk diberikan pada Taehyung dan Frans untuk mengeringkan rambut basah mereka dan tubuh.

Tidak lama kemudian datanglah kepala pelayan rumah menghampiri Taehyung dan Frans dengan membawa jus lemon dua gelas tinggi di nakas menghampiri Taehyung.

"Maaf tuan muda saya telat menjawab pangilan tuan muda," jawab kepala pelayan itu sambil menundukan tubuhnya ke bawah sebagai rasa hormat dengan menyodorkan nakas yang tadi dibawanya ke depan Taehyung. Sedangkan Frans menerima salah satu jus lemon juga yang diberikan pelayan yang lain.

"Dari mana saja kamu? Bisa-bisa kamu suruh seorang pelayan bodoh yang melayani aku!? Apa kamu lupa dengan aturan aku!?" ketus Kim Taehyung dingin sambil mengambil kasar jus lemon dan disedot oleh bibirnya dengan wajah yang kesal.

"Ya maaf tuan. Lain kali saya tidak akan mengulanginya lagi," ungkap kepala pelayan menyesalinya.

"Ok. Sana pergi dan jangan ulangi lagi hal ini," celetuk Taehyung dingin meminta kepala pelayan untuk kembali pergi meningalkan tempat kolam.

Kepala pelayan yang mendengar perintah tuan mudanya itu menundukan kepalanya ke bawah sebagai hormat sebelum pamit pergi. Sedangkan Taehyung sama sekali tidak melihat atau pun melirik hormat kepala pelayan ia lebih memilih kembali menceburi dirinya ke dalam kolam renang setelah menghabisi jus yang diminumnya.

Sedangkan Frans hanya diam menyaksikan sikap dingin dan kasar Taehyung pada pelayanya. Dia juga tidak bisa ikut campur soal hal ini karena Dia bukan siapa-siapa di rumah Taehyung. Frans juga tahu betul sifat Taehyung yang tidak suka jika ada yang ikut campur dalam urusan pribadi seperti ini.

Pria itu menarik nafasnya lalu ia duduk di kursi panjang dekat di bibir kolam. Sambil mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil dan mengenakan handuk bermodel jas di tubuhnya dengan kembali tersenyum menatap Taehyung yang lagi keasyikan renang di dalam air kolam sana.

"«Avez-vous oublié Jenny?" (Apa kamu sudah melupakan Jenny?) tanya Frans membuka percakapan dengan Taehyung kembali masih dalam bahasa Prancis.

"Je ne veux pas en parler. Pour moi, il n'est que du passé." ( Aku tidak ingin membicarakannya. Bagiku, ini hanya masa lalu) lontar Taehyung dingin dan malas membahas mantan kekasihnya Jenny dengan bahasa Prancis juga.

"Sorry I didn't mean it that way," ( maaf aku tidak bermaksud seperti itu) jawab Frans menyadari kesalahanya kembali dalam fasi bahasa Iggris.

"It's okay. Just relax," ( tidak apa-apa santai saja) seru Taehyung tersenyum.

Keduanya yang masih fasi bercakap dengan mengunakan bahasa asing Inggris dan prancis hanya tersenyum satu sama lain, lalu mereka berdua duduk santai di kursi panjang yang ada di bibir kolam sambil melihat keindahan alam langit pada malam itu dengan bercerita masa-masa Sma mereka satu sama lain dan tertawa bersama.

Sinar rembulan malam dan lampu-lampu di kolam menyinyari kotak-kotak yang terbagi-bagi bagaikan roti sobek pada tubuh sispeak keduanya dibagian dada masing-masing hingga ke perut semuanya berbentuk roti sobek kotak-kota dari tubuh Taehyung dan Frans.

**** Skip.

Di sisi lain Sekertaris Kim yang sudah sampai di depan gerbang utama bersama dengan Ello menepi mobilnya untuk parkir di tempat parkir mobil yang luasnya sama dengan luas parkiran seperti lobi parkiran pada apertemen umumnya atau fila perumahan di puncak. Ello yang kaget dengan apa yang ia lihat melongo matanya bulat-bulat sambil membuka mulutnya mengagumi rumah itu dengan membentuk mulutnya huruf "O" sambil melihat dengan penuh kekaguman pada rumah yang menurut Ello bagaikan sebuah istana megah dan memang Istana.

Apa aku bermimpi, ini bukan rumah tapi istana seperti sinetron cinderela waktu kecil aku nonton di tv, batin Ello yang terus mengangkat lehernya melihat ke sekeliling rumah megah yang saat ini ada di hadapanya itu.

"Nyonya bukanya kita mau ke rumah bosmu? Lalu mengapa kita ada di istana cinderela yang megah ini?" tanya Ello polos sambil terus melihat sekelilig rumah yang sangat-sangat mewah apalagi di parkiran mobil ada mobil-mobil mewah lamoringhi, Alphrad, viraleal, Aston Martins Lagonda dan masih banyak merek mobil mewah nan mahal di dunia yang menjadi koleksi pribadi seorang anak sultan Kim Taehyung sendiri.

Ketika memasuki halam rumah Ello semakin dibuat gila dengan kemewahan rumah ini apalagi konsep rumahnya yang sangat-sangat mewah. Di tambah lagi penyambutan mereka sudah bagaikan presiden di mana karpet merah sudah menempati jalan gerbang hingga masuk di depan rumah tepat di pintu pusat rumah, selain itu para pelayan dan bodyguard berdiri dari sisi mana saja dengan wajah yang tanpa ada senyum atau pun tertawa mereka memasang wajah dingin bagaikan patung es.

Sekertaris Kim yang tersenyum dengan pertanyaan Ello hanya melangkah masuk sambil memberi salam pada para pelayan yang memberi salam padanya dengan tersenyum dan dibalas oleh sekertaris Kim menundukan kepalanya ke bawah yang juga diikuti Ello dan kembali tersenyum pada para pelayan yang bersikap manis padanya.

Saat sampai di depan pintu utama rumah sekertaris Kim langsung bicara bahasa Jerman dengan salah satu kepala bodyguard Jerman yang biasanya selalu bersama dengan Kim Taehyung ke mana-mana.

"Ist der junge Meister nach Hause gekommen?" ( Apakah Tuan muda sudah pulang?) tanya Sekertaris Kim pada bodyguard Jerman itu.

"Der Meister ist zurückgekehrt, Madame. Und entspannt sich gerade zusammen mit seinem Freund Frans im öffentlichen Schwimmbad." ( tuan sudah kembali, nyonya. Dan sedang bersantai bersama temanya Frans yang baru datang dari Prancis di kolam renang umum), jawab bodyguard Jerman itu dengan fasih bahasa Jerman.

"Okay, in Ordnung. Danke für die Informationen, die wir später noch einmal besprechen werden." (Ok. Terimakasih untuk informasinya nanti kita bahas lagi) jawab sekertaris Kim dingin sambil tersenyum dan kembali melangkah pergi meningalkan bodyguard tersebut.

Setelah bercakap dengan Bodyguard Jerman itu sekertaris Kim meminta pelayan yang lain untuk membawa Ello ke Salon rumah untuk mendandani Ello sebelum ia bertemu dengan Kim Taehyung.

"Antarkan nona ini ke salon rumah kita! perintah para penata rias untuk mendaninya secantik mungkin! Nanti bawa dia ke ruang keluarga, hormati dia sama kaya tuan muda dia adalah tamunya mengerti kalian!?," tutur sekertaris Kim tegas.

"Mengerti nyonya Kim," jawab salah satu pekerja rumah.

"Mari nona ikut dengan kami," tawar salah satu pekerja rumah pada Ello dengan nada halus dan lembut. Ello yang kaget melihat ke sekertaris Kim dan sekertaris Kim mengangukan kepalanya pelan lalu Ello pun hanya mengikuti mereka tanpa berucap sepatah kata pun karena pikiranya saat ini hanya terpesona dengan kemewahan rumah Kim Taehyung jauh dari sana Ia tidak tahu bahwa tuan muda yang akan jadi suami kontraknya adalah pria yang merengut mahkotanya yaitu Kim Taehyung.

Bersambung