"Ma-majikan?" Abel yang tidak paham terlihat kebingungan.
"Iya, Rindu. Bilangnya mau anterin saya ke mall. Dia itu emang mantu nggak bener, ya. Kalau pergi pasti lupa pulang," cetus bu Rosa seraya melipatkan tangan ke depan dada.
"Jadi, ibu ini mertuanya kak Rindu. Berarti ibu mas Dani, dong? Eh … ini mertua gue?" batin Abel berbicara.
Ketika Abel sibuk memikirkan semua itu, tiba-tiba bu Rosa memperhatikan badannya dari ujung kepala hingga ujung kaki. Kemudian, tersenyum penuh teka-teki sambil menarik tangan Abel ke kamar Rindu.
"Bu, mau ngapain?" tanya Abel saat mereka sampai di kamar sangat mewah. Bahkan kamar yang Abel tempati tidak ada apa-apanya.
Bu Rosa langsung membuka sebuah lemari yang menjulang tinggi hingga atap kamar, juga lebarnya yang memenuhi salah satu sisi tembok di mana lemari tersebut terletak.
Sreeek~