Keringat mulai mengalir deras di kening Lia, hingga membasahi lehernya. Sudah hampir setengah jam dia berlari karena tidak ingin terlambat. Entah sejak kapan dia sangat berusaha masuk sekolah lebih awal. Namun, pagi ini dia benar-benar tidak ingin terlambat apalagi mendapat hukuman dari guru.
Sesekali ia melirik jam tangan, detik demi detik terus berputar. Lima belas menit lagi bel masuk akan berbunyi, dan dia yakin kali ini tidak akan terlambat. Gerbang sekolah sudah di depan mata. Lia semakin semangat untuk sampai di sana.
"Huh … akhirnya … sampai juga …." Lia menghela napas panjang begitu menyentuh pintu gerbang bercat hitam itu.
Ketika teman-teman yang lain datang dengan mobil mewahnya, atau motor kesayangan, Lia justru kelelahan karena berlarian dari kosan. Dia masih mengatur napas di depan gerbang sambil memperhatikan sekitar, mencari-cari cowok yang belakangan ini mengganggu pikirannya.
"Li, ngapain di sini?" tanya salah seorang teman satu kelasnya.