Wajah Rindu tampak pucat setelah mendengar penjelasan Abel. Dress Lilac yang ia maksud adalah baju kesayangan pemberian Dani ketika melamarnya dulu. Selama ini Rindu jarang memakainya karena tidak mau membuat baju itu lusuh atau bahkan terkena noda.
"Terus sekarang bajunya mana, Bel?" tanya wanita itu seraya tersenyum kaku.
"Aku buang, tadi aku muntah di mobil mama terus bajunya kotor." Abel langsung memeluk Rindu lagi. "Maafin aku ya, Kak," ucapnya.
"Dibuang?" Pertanyaan itu terlontar pelan.
Kemudian ia melirik Dani yang masih berdiri di dekat tangga. Melihat laki-laki itu menatapnya datar, Rindu pun membesarkan hati demi bisa menerima kenyataan yang sebenarnya. Dress Lilac yang dia jaga selama ini, sudah hilang.
"Sudahlah jangan sedih. Bisa beli lagi besok," ujar Dani seraya mendekat.
"Maaf ya, Kak," ucap Abel sekali lagi.
"Nggak papa."
Ting-nong!
"Eh, kayaknya itu kurir pengantar makanan," kata Rindu, "aku lihat dulu ya," lanjutnya sambil beranjak.