Kami semuapun bercanda dan menghibur heri ditempat tidurnya.
Tak terasa sudah menjelang magrib kini, dan ponselku tiba tiba berdering.
Kudapati guntur meneleponku, aku ijin keluar dari ruangan untuk mengangkat teleponnya guntur.
"Kamu masih dirumah sakit apa udah pulang yang? tanya suara dari balik telepon itu"
Aku masih dirumah sakit a, jawabku pada guntur.
Aa enggak marahkan? aku tadi bareng satya?
Ya enggak apa apa yang, aa ngerti kok.
Pulang nya aa jemput ya? kamu tunggu disana!
Aa otw kesana ya sekarang? begitu kata guntur.
Aku menimpalinya "yasudah kesini saja a!"
Akupun kembali kedalam bergabung bersama yang lain,
Aku menghampiri satya dan berbisik padanya..
"Sat,aku mau ngomong sama kamu sebentar!" satya mengangguk dan kami keluar sebentar dari kamar rawatnya heri.
Iya kenapa ta? guntur mau kesini, aku pulang dijemput sama dia. Makasih ya tadi udah bareng kesininya.
Satya terdiam mendengarnya..
sat? tanya keita kembali,
Oh yaudah enggak apa apa ta, btw kamu udah baikan lagi sama guntur?
Iya sat udah baikan aku sama dia..
Syukurlah ta, ucap satya pada keita.
Guntur enggak bilang apa apa kan? tanya satya pada keita.
(satya teringat kejadian kemarin dilapangan footsal itu)
Dengan ekspresi wajah sedikit heran, keita bertanya kembali pada satya.
Bilang apa sat? guntur enggak bahas apa apa cuma minta maaf aja.
Satya mengangguk, yaudah yuk kedalam lagi ajak satya pada keita dan kita berduapun kembali bergabung dikamar rawat inap nya heri bersama teman teman yang lain nya.
Selang beberapa saat, tak lama gunturpun datang.
Guntur meneleponku dia bilang ada diparkiran rumah sakit, aku menungguinya dekat koridor rumah sakit dan guntur berjalan kearah koridor.
Terlihat sudah kini sosok yang aku kenali sedang berjalan kearah koridor menghampiriku.
Lalu diapun tersenyum menyapaku, sepanjang koridor rumah sakit aku bercerita pada guntur dikamar rawat inap heri banyak teman temanku dan blablabla..
Guntur mengerti dengan yang aku ceritakan, akhirnya langkah kaki kita berdua menghantarkan kita pada kamar rawat inapnya heri.
Aku dan guntur masuk kedalam lalu bergabung bersama teman temanku, Guntur membaurkan dirinya sekedar menyapa dan berinteraksi dengan yang lainnya.
Dengan satya, guntur hanya saling pandang saja.
Dera meminta tolong padaku untuk menemaninya kekantin rumah sakit, ia ingin membeli beberapa snack untuk cemilan teman teman katanya.
Guntur sedang mengobrol dengan heri, satya menerima telepon dan mengangkatnya didepan kamar dekat koridor ternyata dari ayahnya.
Setelah berbicara beberapa saat dengan ayahnya ditelepon, satyapun menyenderkan tubuhnya pada bangku panjang yang berjejer dikoridor rumah sakit.
Sekedar untuk mengecek pesan dalam ponselnya.
Tanpa satya sadari guntur sudah duduk disebelahnya kini dan membuka suaranya..
"Satya,sorry buat kemarin..gua udah salah paham sama lo"
Reflek satyapun menolehnya ternyata itu guntur.
"Selow bro, gua juga minta maaf atas sikap gua yang kemarin dilapangan footsal" begitu ucap satya.
"Gua emang pantes nerimanya" timpal guntur dengan perkataannya.
Satya menyahuti perkataan guntur dan membuka suaranya..
Lo tahukan gua masih sayang sama keita? biar gimana pun gua enggak mau keita sedih karena lo.
Tolong jangan buat keita sedih lagi..! kalau gua dengar sekali lagi lo buat keita sedih, biar gua yang tetap jagain keita.
Begitu ucap satya pada guntur dengan ngeloyor pergi meninggalkan guntur dibangku koridor.
Satyapun kembali kedalam kamar rawat inapnya heri.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~
Sampai sudah kini didepan gerbang kosan, gunturpun memberhentikan sepeda motornya.
Akupun turun dari boncengan sepeda motornya, berbincang sesaat dengan guntur yang masih terduduk dijok motornya didepan gerbang kosanku.
Aku, alil dan risye tadi pamit pulangnya berbarengan dari menjenguk heri.
Kami berjalan bersama sama sampai keparkiran dan berpisah diparkiran rumah sakit pulang bersama kekasih masing masing.
Risye diantar deriz sudah sampai kosan terlebih dahulu, sementara alil saat pulang dari rumah sakit umum ketika diparkiran tadi bilang padaku ingin mencari makan terlebih dahulu bersama anton, setelah makan baru pulang kekosan.
Aku bersama guntur juga diajaknya cari makan bareng oleh alil.
Namun aku menolaknya, aku sudah makan tadi dan masih kenyang sekali begitu juga dengan guntur.
Alhasil alil dan anton saja yang mencari makan, karena alil memang belum makan dari sore.
Malam inipun dera pulang kekosan diantar satya, mumpung sekalian biar satya ada teman dijalan pulangnya.
Berbarengan dengan raffi dan taufan juga.
Dera pulang kekosan, itupun disuruh heri pulang karena esok kan masuk sekolah.
Dera pun harus istirahat dikosan, jangan lupa jaga kesehatannya juga karena heri tak ingin dera jatuh sakit karena terus terusan menemani dan merawatnya dirumah sakit.. begitu sahut heri.
Mau tak mau derapun akhirnya manut juga pulang kekosan.
Squad band pulangnya belakang tentu saja setelah aku, alil dan risye pamit pulang tadi.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•~•
Dikamar kosan..
Aku yang sedari tadi sedang merebahkan diri ditempat tidurku,
Alil yang masih belum pulang kekosan, katanya baru selesai makan dan sedang otw pulang kekosan.
Dera yang baru selesai membereskan dirinya alias mandi dan sudah mengenakan piyamanya, kini sedang duduk ditempat tidur menyisir rambutnya lalu membuka suaranya padaku..
Kamu tahu enggak ta? tadi satya cerita apa sama squad band? pas kalian pulang duluan.
Ya enggak tahulah dera, memangnya satya cerita apa? tanyaku pada dera.
Kata satya, kamu tadinya lagi marahan sama guntur ya? ( dera dan squad band yang memang belum tahu kejadian kemarin tentang aku, satya juga guntur. Akhirnya tahu dari satya yang membagi ceritanya kepada squad band atau sahabat sahabat nya satya )
Tadi satya cerita katanya dia, kamu dan guntur blablabla.. dera menceritakan kilas balik kejadian kemarin saat aku, satya dan guntur juga kesalah pahaman itu terjadi.
Oh..itu, iya memang benar dera.. ya begitulah seperti yang satya ceritakan.
Berarti kamu juga tahu dong tentang kejadian dilapangan footsal ta?
Apa? lapangan footsal dera? tanyaku merasa keheranan.
Seolah dera paham dengan ketidak mengertian aku ini, dera membelokan ceritanya.. namun sudah terlanjur kini aku menjadi penasaran.
Lapangan footsal gimana dera? enggak mau tahu.. cerita enggak? sahutku memaksa pada dera.
Hmm.. dera menghela nafasnya, kirain tahu ta.?
Kalau kamu enggak tahu, aku enggak bakal bahas soal lapangan footsal..
Tapi yasudahlah aku bakal cerita yang tadi satya ceritain sama squad band.
Janji dulu jangan marah sama satya tapi ya!
Akupun mengangguk pada dera, tanda setuju.
Dan derapun bercerita kembali tentang kejadian saat malam minggu semalam dilapangan footsal itu.
Akupun terkaget mendengarnya..
Serius dera? satya lakuin itu sama guntur? kini gantian dera yang mengangguk padaku.
Entahlah.. aku harus marah atau berterimakasih pada satya tentang guntur?
Karena aku sudah berjanji pada dera untuk tidak marah dengan satya.
Akhirnya akupun cukup tahu saja dan tidak akan membahas tentang ini pada satya ataupun guntur.
Pantas saja tadi dirumah sakit satya bertanya padaku, guntur enggak ngomong apa apa kan?
Kini aku paham, apa maksud dari perkataan satya tadi padaku.
Dera kembali membuka suaranya..
Itu juga awalnya enggak sengaja ta, raffi nanya sama satya tadi dilihat lihat kok muka lo lembam banget sat? terus gua perhatiin juga si guntur sama lembam juga wajahnya.
Terus taufan juga bilang, "kirain gua doang yang nyadar gitu?" ternyata lo juga fi? Kalian enggak berantem kan? tanya taufan menyahuti kembali.
Akhirnya satyapun cerita deh, tadinya satya juga enggak mau cerita sama anak anak katanya ta.
Keita hanya terdiam menyimak cerita dera itu.
Dalam hatinya keita berguma ia merasa bingung sendiri.
Keita amat sangat paham dan mengerti,
Sebenarnya yang dilakukan satya semata mata untuk membelanya.
Namun disisi lain keitapun merasa kasihan pada guntur kekasihnya.
•~•~•~•~•~•~•~•~•~
disekolah, saat istirahat time..
Seperti biasa keita, dera, alil juga risye bertemu dimeja kantin sekolah.
Keempat nya memesan makanan yang sama dikantin sekolah ini, empat porsi mie ayam dan empat gelas es jeruk.
Sambil menunggu pesanan datang, alil membuka suaranya pada risye.
Btw sye teman kamu ayu jadi ikut ngekos enggak?
Belum tahu teh alil, ayu jadi apa enggak nya? ayu nya sih kepingin ngekos katanya.
Cuma belum dapet ijin dari orang tua dia, malah disuruh tinggal sementara dirumah tantenya sampai rumah selesai direnovasi.
Ucap risye menimpali pertanyaan alil.
Risye dan alil pun asik mengobrol berdua.
Sementara keita dan dera sedang sibuk dengan ponsel ditangan keduanya.
Berkirim pesan dengan sang kekasihnya masing masing.
Tak lama makanan pesanan merekapun datang dan keempatnya makan dengan lahapnya.
🌷🌷🌷