Chereads / Asmara / Chapter 64 - Bab 63

Chapter 64 - Bab 63

Malam hari nya..

Aku dan para personil havefun band beserta rena, pergi kerumah rena.

Sekedar syukuran ala kadarnya, rena ingin liwet liwetan katanya.

Sampai sudah dirumah rena, ternyata rena sudah menyiapkan semua bahan bahannya dan kini tinggal mengolahnya saja bersama.

Aku membantu rena menyiapkan segala hal,, sementara para personil havefun band ada didepan beranda teras rumah rena dengan kesibukannya masing masing mengurus liwet liwetan.

Tanpa terasa nasi liwetpun telah matang beserta lauk pauknya yang melengkapi.

Seperti saat bersama anak anak teater, aku dan havefun band makan nasi liwet bersama dengan menggunakan alas dari daun pisang yang sudah dibersihkan terlebih dahulu.

Wangi harum dari daun pisang menambah cita rasa nasi liwet yang khas, terasa begitu pas dan nikmatnya.

Aku duduk disebelah guntur, dengan baiknya guntur menguliti ikan goreng dihadapannya, memisahkan tulang ikan ( cucuk ikan ) dengan daging ikannya lalu diberikan kepadaku.

Aku tersenyum pada guntur, ia amat begitu perhatiannya padaku..

Ketika kami semua sedang makan tiba tiba ada sodaranya rena yang baru datang menghampiri,

Sorry.. ren baru kesini, begitu ucapnya..

Faisal yang melihat reflek menyapa orang tersebut karena memang sudah akrab dengan orang itu, hai wisnu dari mana lo?

Gua baru balik belajar kelompok nih sal biasalah..

Faisal hanya mengangguk,

Sementara rena sedang sibuk mengunyah nasi liwet dimulutnya.

Setelah selesai menelan makanan dari mulutnya, rena baru membuka suaranya..

Dasar lo nu.. Jam segini baru kesini giliran udah mateng aja liwetan nya huhu,

Hehe.. Ya sorry ren, btw ini kado dari gua happy b'day yang sodara gua yang rempong.

Aku masih asik makan dan belum menyadari orang dibelakang yang sedang mengobrol dengan rena, karena posisi nya aku, guntur, pandu duduk membelakangi nya..

Sedang kan rena,faisal dan rezki berhadapan dengan kita bertiga..

Kami semua duduk menghampar dan saling berhadapan.

Sini gabung nu makan bareng ajak rena pada saudaranya itu.

Iya makan sini nu.. Faisalpun ikut menimpalinya.

Gak apa apa nih gua join ren,sal? Sans ajalah nu, malu malu kucing amat sama teman teman gua.. canda rena pada sepupunya, biasanya juga lu kalau laper langsung lari kemeja makan ambil makanan sendiri.. hehe.

Saudara renapun tertawa, eit.. jangan buka kartu gua dong, malu nih.. haha.

Cuci tangan dulu sana nu.. Sahut rena menimpali kembali pada saudaranya, Beres ren bentar ya..

Saudara renapun pergi menuju keran air yang tidak jauh dari halaman rumah rena, ia segera mencuci kedua tangannya..

Tak lama bergabung kembali, dan ia duduk tepat didepanku berhadapan dengan keita.

Saat keita melihat orang itu, keita terkaget.. nunu? loh kei? kok kamu bisa ada disini keita? reflek wisnu bertanya pada keita.

Kamu temannya rena? iya keita teman gua, rena yang menjawab.

Kok kalian bisa saling kenal? rena melirik keita dan wisnu.

Kasih tahu enggak ya ucap wisnu pada rena dengan tertawa namun terpaksa.

Sudah sudah ceritanya nanti sahut faisal ikut menimbrung, kita lanjut makan lagi yuk..

Sementara guntur disebelahku hanya menyimak saja dan lanjut memakan nasi liwet dihadapannya.

Aku yang menjadi kikuk karena didepanku pas sekali posisiku berhadapan langsung dengan wisnu.

Aku rasa bukan hanya aku yang merasa kikuk sendirian, namun wisnupun sama halnya denganku.

Setelah makan nasi liwet kita semua berkumpul diberanda teras rumah rena, sekedar mengobrol santai.

Kalian bisa saling kenal nu, keita? tanya rena kembali pada wisnu..

Ya kenal aja ren, kita teman kok.. iya enggak keita?

Iya, wisnu teman gua rena.. enggak nyangka ternyata wisnu sodara lo, ucap keita pada rena.

Tanpa terasa sudah setengah sembilan malam kini,

Akupun pamit pada rena untuk pulang..

Lo balik lagi kesini enggak gun? tanya faisal, main ps kita rame rame nanti dirumah rezky.

Enggak deh kek nya sal, gua juga balik aja langsung.. besok gua main bola pagi pagi soalnya.

Oh oke deh kalau gitu gun, thanks ya gun, ta udah bantuin acara ini menjadi lebih rame.. ucap faisal pada kita berdua.

Santai sal, sahut guntur.. iya sal, akupun ikut menimpali.

Semuanya gua pamit dulu ya.. mau nganterin orang tersayang gua, sekalian gua juga balik kerumah.

Iya gun, keita hati hati ya lo dijalannya..

Aku dan gunturpun meninggalkan rumah rena, setelah pamit pada semua.

Diperjalanan aku mendapat sms ternyata dari alil, setelah aku membeca pesan alil.. ternyata alil menitip sate padaku.

Minta tolong dibelikan dulu, nanti dikosan diganti uang pesanannya.. katanya alil lapar dan belum makan dari sore.

Alil ada dikosan sedang tidak malam mingguan, anton tidak datang mengapel karena sedang ada acara disekolah dari eskul pecinta alamnya.

Anton kekasih alil, mengikuti dua eskul.. pecinta alam dan teater.

Akupun memberitahu guntur tentang sms alil, dijalan pulang kita berdua mencari penjual sate terlebih dahulu sebelum pulang kekosan.

Saat sedang menunggu pesanan sate, aku dan guntur duduk dibangku yang memang sudah disediakan penjual sate.

Bangku panjang sederhana dan juga meja panjang yang menghadap jalanan.

Gunturpun membuka suaranya dan bertanya padaku.

Kamu ada apa sama wisnu sodaranya rena? kalian kenal dimana teh? kok aa perhatiin tadi, sepertinya kalian berdua terlihat canggung??

Tiba tiba pertanyaan bertubi tubi keluar dari mulut guntur untuk ku.

Jadi dari tadi aa diam dirumah rena, terus ngobrol seperlunya.. aa itu merhatiin?

Guntur mengangguk lalu tersenyum, menimpalinya.

Aku langsung menjelaskannya pada guntur apa adanya.

Wisnu itu suka sama aku dulu.. dia pernah nembak aku saat aku putus dari satya sebelum aku kenal kamu a.

Tunggu tunggu wisnu nembak kamu yang?

Kalian kenal dimana? bukannya wisnu anak sma 6 ya?

Kamu kenal sama wisnu juga a? belum sempat aku menjawab pertanyaannya guntur, aku malah bertanya balik padanya.

Kenal banget sih enggak yang.. cuma kenal selewat selewat aja, begitu ucap guntur.

Terus kalau kamu yang? guntur mengulang pertanyaan yang tadi padaku.

Aku kenal wisnu dari deriz, kebetulan waktu dulu saat deriz lagi pdkt ( pendekatan ) sama risye.

Deriz suka ajak temannya ikut main kekosan, nah temannya itu ya wisnu.

Ya kenal gitu aja sih sebenarnya a aku sama wisnu, aku sih nganggap teman aja sama wisnu.. tapi enggak tahu gimana ceritanya? tiba tiba wisnu nembak aku.

Malah wiznu duluan yang nembak aku dari pada deriz nembak rizye.

Padahal yang pdkt deriz, tapi yang tiba tiba nembak malah wisnu.. kan lucu ya a?

Terus kenapa enggak kamu terima wiznu nya yang?

Ya karena aku enggak suka sama dia, orangnya terlalu terburu buru padahal baru kenal.

Baru kenal dua minggu waktu itu a.. masa tiba tiba bilang suka sama aku, bilang sayang?

Bagi aku perasaan itu ya enggak main main.. semua butuh waktu.

Aku tipekal cewek yang enggak suka terburu buru atau diburu buru, apalagi soal rasa.

Aku harus mengenal seseorang lebih dalam lagi, lebih tahu lagi bagaimana sifat, sikap dia sebenarnya dan blablabla..

Aku enggak percaya sama cinta pada pandangan pertama, begitu ceritaku panjang lebar menjelaskan pada kekasihku ini.

Guntur yang mendengar ceritaku ini mengerti dengan penjelasanku.

Tak lama sate pesananku pun telah selesai dibuat, setelah membayarnya..

Aku dan guntur kembali melanjutkan perjalanan menuju kosanku.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~•

Sampai dikosan,

Aku turun dari motornya guntur..

Kamu langsung bobo ya yang, ingat istirahatin jangan suka begadang ya!

Akupun langsung menyahuti ucapan guntur kembali dengan merajuk so imut.. aa juga tuh jangan suka begadang, huft.

Kadang suka enggak tidur sampai pagi, apalagi kalau ada bola? hayo..ngaku iyakan?

Guntur tertawa menanggapi ucapanku, iya iya enggak bakal sering sering begadang kok yang..hehe.

Yasudah sekarang kamu kedalam sayang..

Kamu juga besok latihan teaterkan disekolah?

Aku hanya mengangguk dengan ekspresi wajah manyunku yang lagi lagi sok imut,hehe.

Gunturpun tertawa kembali melihatnya..

Udah udah aa enggak kuat, kamu tuh ya teh, lucu banget sih?

Gemas tahu.. sini,sini guntur menyubit lembut hidung mancungku dengan gemasnya.

Sudah sana masuk yang!!

Iya..iya yasudah aku masuk dulu ya.. kamu hati hati dijalan nya a, inget... belum selesai aku berbicara.

Guntur memotong ucapanku.. "jangan lupa kabarin, kalau sudah sampai rumah" itukan yang mau teteh bilang?

Haha.. akupun tertawa.. nah itu aa tahu,

Aa tempe teh..haha, kita berduapun tertawa bersama.

Sekarang kamu masuk, akupun melambaikan tanganku pada guntur.. dadah aa.. guntur membalas lambaian tanganku,

Mungkin jika ada orang yang melihat kami.. pasti terlihat norak atau lebay bahasa kekinian nya, tapi sungguh bagi kami berdua terkesan sangat lucu..hahaha.

Aku melangkahkan kaki masuk kedalam kosan, tak lama setelah aku menghilang dari gerbang kosan.

Guntur pun kembali menyalakan sepeda motornya dan pergi meninggalkan kosanku, pulang menuju rumahnya.

🌹🌹🌹