Chereads / Asmara / Chapter 42 - Bab 41

Chapter 42 - Bab 41

Hari ini adalah hari ulang tahun dera,

dera ingin merayakan ulang tahunnya dengan acara sederhana dan kecil kecilan saja dikosan.

Sekedar syukuran saja dengan sahabat sahabat dekatnya.

Dera hanya mengundang squad band, dan beberapa teman dekat dikelasnya. Aku, alil dan risye sudah pasti ya masuk dalam undangannya beserta teman dekat laki laki kita bertiga.

Meski kini dera sedang jomblo namun dera saat ini sedang dekat dengan heri.

Ya walau pun dera sudah tahu dari dulu heri memang menyukainya namun derapun tidak ingin buru buru menjalin kembali.

Berkumpul sudah kami semua dihalaman samping kosan.

Dan bakar bakar.. Nasi liwet dengan ayam bakar, jagung bakar , juga cemilan lainnya. Tidak ada cake dari dera.

Namun aku, alil dan risye sepakat patungan membeli cake untuk dera.

Disquad band ada satya tentu juga ada guntur menemaniku.

Guntur menawariku jagung bakar, aku mengangguk dan sedang asik mengobrol dengan dera juga heri.

Saat guntur mengambil dua jagung bakar pedas dari piring yang baru saja amamet letakan setelah selesai jagung itu dibakar, satya menghampirinya..

Jagung bakar buat keita jangan yang pedas. Keita enggak suka jagung bakar pedas.

Keita suka jagung bakar karamel.

Katanya lo sayang dia, masa enggak tahu kesukaannya ledek satya pada guntur..

dan satya pun berlalu meninggalkan guntur.

Gunturpun akhirnya menukar satu jagung bakar pedas dengan yang karamel.

Guntur ingin tahu apa yang diucapkan satya benar tidak.

Sengaja kini guntur mengambil dua rasa jagung bakar..

Keita akan memilih jagung bakar yang mana? Gunturpun kembali menghampiri keita dan memberinya jagung bakar, ternyata benar sekali ucapan satya.

Keita memilih jagung bakar karamel yang ia makannya.

Setidaknya kini gua menjadi tahu rasa jagung bakar kesukaannya. Thanks satya dalam hati guntur mengucapkan nya.

Keitapun tersendat.. Bentar tha, aku ambilin minum dulu. Gelas cup mineralnya habis.

Heri sedang membelinya kemini market bersama raffi.

Dimeja adanya tinggal es kopi dan lemon ice. Guntur mengambil kopi susu yang ia pikir keita memang suka rasa manis manis.

Es kopi tha, maaf gun.. aku enggak suka kopi Dan tiba tiba satya sudah membawa lemon ice menawari keita sejurus kemudian. Makasih satya ucap keita.

Satya tersenyum meledek pada guntur seolah memberi tahunya bahwa satya lebih mengenal kesukaan keita.

Gunturpun meminum es kopi ditangannya. Dan tak memperdulikan satya.

Akhirnya gua tahu lagi keita enggak suka kopi. Lirih batin guntur.

Acarapun terus berlanjut dengan seru bersama teman temanku menemani ulang tahun dera,

Tiba tiba Heri datang membawakan sebuah buket bunga untuk dera dan didepan kita semua..

Sekali lagi Heri mengutarakan perasaannya hanya untuk dera.

Heri menembak dera,

" Meski elo udah pernah nolak gua waktu itu dera.. namun gua enggak nyerah buat yakinin lo, kalau gua beneran sayang sama lo " begitu ucap heri didepan orang orang yang ada diacara ultah dera.

Dera.. elo mau enggak jadi pacar gua ? ucap heri sejurus kemudian.. dan ciyeee..ciyeee.. serentak menggoda heri dan dera.

Dera hanya terdiam, seolah dia sedang berpikir.. dan menimang nimang dalam hatinya untuk menerima heri atau tidak ?

Namun akhirnya dera luluh juga pada heri dan memberi heri kesempatan untuk menjadi kekasih nya.

Ucapan selamat untuk dera dan heri pun mengalir dari kita semua.

Dalam hatinya heri amat begitu bersyukur dan merasa bahagia.

•~•~•~•~•~•~•~•~•~

Hari minggu,,

Disuatu pagi yang cerah semalam bima mengabariku dia akan tanding basket dan mengundangku untuk menontonnya.

Sudah lama sekali kita tidak bertemu, sebagai teman komunikasi kita tetap berjalan baik. Dan sore nanti aku akan datang menonton pertandingan basketnya.

Tadinya aku minta tolong supaya guntur dapat menemaniku namun ternyata guntur sedang ada acara keluarga, dengan terpaksa guntur meminta maaf tidak bisa menemaniku menonton pertandingan basket temanku. yang pasti sebelumnya aku sudah bercerita pada guntur soal temanku anak sma lima akan tanding basket.

Aku dan guntur sama sama tidak membatasi untuk berteman dengan siapapun entah itu teman laki laki ataupun teman perempuan. Kita semua bebas untuk berteman..

Perjanjian secara tidak langsung dan tanpa tertulis.

Yang penting kita saling tahu hatinya masing masing milik siapa ?

Guntur pernah bilang padaku..

" Aku yakin.. kemanapun kamu pergi dan dengan siapapun orangnya kalau dihatinya kamu ( keita ) sudah ada aku ( guntur ) kamu tetap akan membawa namaku dan mengingatku dimanapun kamu berada " begitupun sebaliknya

" kemanapun aku pergi dan dengan siapapun kalau dihatiku ( guntur ) sudah ada kamu ( keita ) aku akan membawa namamu dan mengingatmu dimanapun " – guntur –

Intinya guntur tak pernah mempermasalahkan aku berteman dengan siapapun entah teman laki laki ataupun teman perempuan.

Selama aku nyaman berteman dengan mereka ya fine fine saja ucap guntur.

karena Kita berdua sudah saling percaya satu sama lainnya..

Sedikit naif, namun benar benar cinta yang polos , cinta yang lugu dan apa adanya..

Itulah cintaku dengan guntur.

Begitupun cintanya guntur denganku.

Cinta kita berdua..

Cintanya anak remaja yang sama sama jatuh cinta pada cinta pertamanya.

( bagi guntur aku adalah cinta pertamanya , dan bagiku guntur adalah cinta pertamaku )

•~•~•~•~•~•~•~•~

Akhirnya bima sendirilah yang menjemputku kekosan.

Pukul dua siang dicuaca yang panas terik ini berangkat sudah aku dibonceng bima ketempat pertandingan basketnya. Sebenarnya tanding basketnya itu pukul tiga sore nanti.

Bima sengaja menjemputku lebih awal agar santai dijalannya tidak diburu buru waktu. Sepanjang perjalanan kita banyak mengobrol. Long time no see ucap bima, akhirnya gua bisa ketemu lo lagi okta.

Bimapun meminta maaf padaku bukannya gua enggak mau sering sering main ketempat lo tha, akhir akhir ini gua memang lagi banyak tugas dan jadwal latihan basket gua lagi padat padatnya.

Aku tertawa mendengar kata kata bima.. Selow kali bimbim ngapain harus minta maaf segala sama gua, lo ngerasa punya salah enggak sama gua ? bima menyahuti gua salah sih okta.. salah apa bim ? jawabku. Salah kenapa enggak dari dulu gua ketemu dan kenal sama lo nya okta.

Astaga bimbim akupun tertawa kembali mendengarnya. Haha.

Ada ada aja sih lo bim, tetap konyol dan selalu penuh dengan keceriaan itulah bima.

Tanpa terasa sampai sudah disekolah sma satu tempat pertandingan basket.

Bimapun bergabung dengan teamnya dan bersiap siap.

Sementara aku terduduk sudah dikursi penonton paling depan menonton bima dan teamnya..

Saat pertandingan basket sesekali bimapun menatap kearahku diiringi senyuman dibibirnya,

Gunturpun terus mengirimiku pesan dan beberapa mms darinya memberitahuku bahwa dia memang sedang berada diacara keluarga berkumpul dengan keluarga besarnya.

Tidak lama gunturpun meneleponku, menanyaiku jadi tidak menonton pertandingan basket teman kamu itu tha ? jadi sahutku, karena tidak ada yang mengantarku untuk menonton, akhirnya temanku sendiri yang menjemputku begitu ucapku padanya.

Guntur pun bilang yasudah havefun ya sama temen kamu tha, aku masih ditempat acara keluarga kemungkinan pulang malam dari sini.

Kamu baik baik ya disana,, jangan nakal ucapnya..

Lain kali kenalin ya teman basketmu itu sama aku. oke! sahutnya dari sebrang telepon.

Iya.. siapp bos, aku menimpali kata kata guntur.

Iya ibu bos cantik.. nanti aku telepon kamu lagi ya..

Aku dipanggil ibu nih,

Oke.. jawab ku.

Sudah dulu ya tha, byeee... klik teleponpun terputus.

Akupun memasukan kembali ponselku dalam tas.

Pertandingan basket bima pun terus berjalan, terlihat seru dan mengasikan..

Akupun fokus menyaksikan pertandingan bima dari tempatku duduk.

•~•~•~•~•~•~•~•~

Selesai sudah bima tanding basketnya, dan team bima yang memenangkannya skor 5 – 3.

Setelah bima merapihkan dirinya, iapun menghampiriku dikursi penonton yang hampir sepi.

Hanya tersisa beberapa penonton saja..

Itupun mereka yang sedang menunggu sama seperti aku. Selamat ya bim , team basket kamu menang. Ucapku. bimapun tersenyum. Thanks ya okta, ayo ajak bima padaku meninggalkan lapangan basket.

Btw tha dicariin tuh sama nadia kangen katanya sama lo udah lama lo enggak pernah main kerumah lagi.

Ya ampun gua juga kangen banget sama nadia, salam dari gua ya bim buat nadia.

Siap okta nanti gua bilang sama nadia. Yasudah yuk ajak bima pada okta menuju tempat parkiran, seperti biasa setiap bersama bima selalu saja ia mengajak aku kerumahnya.

Gua mandi dulu ya okta. Ketika sudah sampai dirumah bima.

Nampak delon bersama temannya sedang bermain ps diruang keluarga bima.

Akupun bergabung diruang keluarga bersama delon adiknya bima juga temannya delon. Akupun menyapa delon, hai delon.. hai teh okta, asik amat nih yang lagi main ps.

Hari libur enggak kemana mana nih de ? tanyaku, lagi malas kemana mana teh.. Akupun mengangguk gitu, btw nadia mana lon kok enggak kelihatan ? nadia ikut mama pergi arisan teh okta.

Ya jadi enggak bisa ketemu nadia dong teteh kesini dan blablabla..

Akhirnya aku jadi mengobrol bersama delon yang sedang main ps.

Duapuluh menit kemudian selesai mandi dan membenahkan dirinya bimapun bergabung bersama diruang keluarga.

Lama juga ya pak mandinya godaku pada bima, hahaha..tawa bima.

Sorry gua sekalian nyuci baju bentar okta. Yayaya selow bima ucapku.

Lapar enggak nih tha ? makan yuk ? perasaan tiap kesini kerumah lo bim..

Pasti ujung ujungnya nawarin makan mulu mentang mentang gua anak kosan dengan tawaku :D

Ampun dah okta kaya sama siapa aja lo.

Gua tahu lo juga belum makan siang kan ? sama gua juga tha, yaudah yuk makan dulu ajak bima padaku sambil menarik lenganku menyeretnya kemeja makan.

Meskipun aku menolaknya bima selalu memaksaku untuk makan dirumahnya, sebenarnya aku merasa tak enak.

Namun tiap kali aku bilang..

" gua enggak enak jadinya nih bim "

Dengan santainya bima bilang kalau lo enggak enak kasiah kucing aja okta..

Dan ketawa sudah aku dengan bima.

Selesai makan bimapun meminta tolong padaku untuk mengantarnya menemani membeli beberapa kebutuhan untuk basket.

Sayangnya nadia lagi enggak dirumah ucap bima jadi enggak bisa ketemu lo tha, kalau tahu ada lo kerumah pasti nadia senang banget.

Akupun tersenyum mendengar ucapan bima dan kitapun pergi menyusuri jalanan kota menuju sebuah toko perlengkapan olahraga akupun menemani bima membeli keperluannya, sebelum bima mengantarkan ku pulang kekosan.

🌷🌷🌷