Ve duduk berselonjor di sofa panjang. Di sampingnya, Andika mengompres telapak kaki dan punggung kaki gadis itu menggunakan air es. Tidak terlihat ada saluran listrik, tapi ternyata rumah itu memiliki genset dengan daya yang cukup besar sebagai sumber penerangan dan alat listrik lainnya.
Ada lemari es, kolam pemandian air panas di belakang rumah. Rumah itu lebih cocok untuk berlibur. Sayangnya, mereka hanya mampir untuk sekedar mengobrol, dan melepas rindu. Mereka tidak bisa berbicara dengan bebas di rumah, karena itu Andika membawa gadis itu ke rumah kayu miliknya.
"Bagaimana rasanya?"
"Sudah lebih baik. Terima kasih," jawab Ve sambil menggerakkan pergelangan kakinya.
Bengkak di kakinya sedikit mengecil. Rasa kebas dan ngilu yang sebelumnya sangat menyiksa, sudah terasa lebih baik. Ve tidak menyangka, kekasihnya pandai merawat orang yang terluka.
"Syukurlah," ucap Andika sambil menghela napas lega.