Ve membelalak lebar. Kaki panjangnya seolah dipaku ke tanah, berat, dan sulit untuk bergerak. Menganga tanpa suara dan kata yang bisa keluar.
Astari tersenyum melihat kedatangan Andika. Ia tidak ingin Andika sampai mengungkap hubungannya dengan Ve di hadapan Elang. Semua harus berjalan sesuai rencana dan ia tidak ingin ada kegagalan lagi.
"Elang! Ve!" seru Astari dari balkon kamar.
Gadis itu sengaja memilih kamar di lantai atas, padahal ia memiliki kesulitan untuk naik turun tangga. Ia ingin tinggal di samping Andika, agar mereka semakin akrab. Saat ini, satu-satunya cara menghentikan pertengkaran Andika dan Elang hanya bisa memanggil Elang dari balkon. Ia tidak akan bisa turun sendiri. Keadaan juga sudah sangat larut untuk membangunkan pembantu.